Kamis, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 25 Mei 2017 12:30 wib
4.739 views
Insiden Islamophobia dan Kejahatan terhadap Muslim Meningkat di Inggris Setelah Bom Manchester
MANCESTER, INGGRIS (voa-islam.com) - Pemimpin Muslim lokal di Manchester telah menyatakan keprihatinannya tentang meningkatnya insiden Islamofobia dan kejahatan kebencian terhadap umat Islam setelah serangan di Mancehester Arena Inggris.
Anggota senior komunitas Muslim di kota terbesar ketiga di Inggris tersebut mengatakan bahwa mereka telah menerima laporan tindakan kriminal dan perilaku kasar sejak serangan di Manchester Arena awal pekan ini.
Seorang juru bicara Pusat Islam Manchester, yang juga dikenal sebagai Masjid Didsbury, mengatakan pada hari Rabu (24/5/2017) bahwa serangan di kota itu pada hari Senin tidak memiliki tempat dalam agama apapun.
"Kekejaman mengerikan yang terjadi di Manchester pada Senin malam telah mengejutkan kita semua," kata Fawzi Haffar.
"Kami mendorong siapa saja, dan saya ulangi kami mendorong siapa saja, yang mungkin memiliki informasi tentang individu yang terlibat untuk menghubungi polisi tanpa penundaan."
Haffar juga mengkritik beberapa laporan media untuk membuat cerita anti-Muslim yang tidak berdasar.
Seorang pembakar menargetkan sebuah masjid di kota Oldham di Greater Manchester pada hari Selasa, yang memicu kekhawatiran akan meningkatnya kejahatan kebencian.
Rekaman CCTV menunjukkan seorang pria berjalan ke pintu depan dan membakar Islamic Center Jamia Qasmia Zahidia.
Hal ini adalah saat komunitas Muslim di Inggris telah mengutuk serangan teror Manchester dan mengumpulkan dana untuk didistribusikan di antara para korban.
Sedikitnya 22 orang kehilangan nyawa mereka saat Salman Abedi yang berusia 22 tahun diduga telah meledakkan bahan peledaknya di sebuah gedung konser di Manchester pada hari Senin.
Sumber medis Inggris telah meningkatkan jumlah korban luka sampai 119.
Dua puluh dari mereka yang mengalami luka traumatis masih dalam kondisi kritis. Sekretaris Kerajaan Inggris Amber Rudd mengatakan pada hari Rabu bahwa orang yang diduga melakukan serangan mematikan tersebut diketahui oleh dinas intelijen dan dia tidak bertindak sendiri.
Dalam sebuah wawancara dengan BBC Radio, Rudd mengatakan bahwa lebih banyak informasi dikumpulkan mengenai Abedi.
Dia mengatakan 3.800 tentara akan ditempatkan di seluruh Inggris untuk meningkatkan keamanan di tengah kekhawatiran akan adanya plot yang lebih luas.
Polisi Inggris telah menangkap tiga tersangka lagi sehubungan dengan serangan teror mematikan tersebut. Penangkapan terakhir membawa jumlah orang yang ditahan selama pengeboman sejak Selasa menjadi empat orang.
Rudd juga mengatakan kepada BBC bahwa AS telah membocorkan rincian penyelidikan pemboman tersebut, yang mengecam langkah tersebut sebagai "menjengkelkan."
Jumlah korban tewas awal, fakta bahwa serangan tersebut tampaknya merupakan pemboman jibaku, dan nama penyerang tersebut, semuanya dilepaskan melalui organisasi berita AS, yang ternyata bocor oleh sumber intelijen AS. (st/ptv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!