Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
5.611 views

Bidang Seni dan Budaya MUI Sebut Film G 30 S/PKI Harus Tampilkan Kekejaman kepada Para Ulama

JAKARTA (voa-islam.com) - Bidang Seni dan Budaya Majelis Ulama Indonesia (MUI) berpandangan, jika akan dibuat film G 30 S/PKI baru, maka harus ditampilkan kekejaman PKI kepada para ulama. Hal ini disampaikan menanggapi harapan Presiden Joko Widodo mendaur ulang film G 30 S/PKI yang lebih sesuai dengan masyarakat sekarang. 

"Memang harus ada revisi. Memang perlu direvisi itu (film G 30 S/PKI)," kata Ketua Bidang Seni dan Budaya MUI, KH Sodikun kepada di Kantor MUI, Selasa (3/10).

KH Sodikun mengatakan, fungsi dan orientasi film adalah edukasi dan informasi. Maka, berbicara soal informasi, kata dia, sebenarnya PKI lebih kejam dari yang ditampilkan dalam Film G 30 S/PKI.

"Jadi, kalau membuat film baru, perlu ditampilkan tokoh-tokoh agama yang betul-betul dibantai PKI," katanya.

Dia mengatakan, bagaimana menampilkan tokoh-tokoh di daerah termasuk tokoh-tokoh agama yang ditangkap dan dibantai oleh PKI. Sehingga, keganasan PKI tidak hanya kepada dewan jenderal saja.

"Kalau hanya menampilkan itu, nanti akan banyak perspektif. Perspektif orang yang tidak tahu, perspektif dari orang-orang yang berkepentingan," ujarnya seperti dikutip dari Republika.co.id.

Oleh karena itu, menurut KH Sodikun, harus ditampilkan data-data konkret di lapangan. Yakni, tidak hanya menampilkan data pembantaian tujuh jenderal, tetapi juga harus menampilkan data pembantaian orang-orang dan tokoh-tokoh termasuk para ulama.

Dikatakan KH Sodikun, sadisnya PKI jangan hanya dikaitkan dengan pembantaian tujuh jenderal. Menurut dia, kekejaman PKI tidak hanya itu. Karena, kalau hanya itu yang ditampilkan, maka akan ditarik secara politis. 

"Nanti ada yang beranggapan bukan PKI pelakunya dan ada yang beranggapan sebagai konspirasi. Kakek saya dicincang-cincang (PKI), kakek saya dipotong-potong sampai dagingnya segini (segumpal) dipotong lagi," tegasnya.

KH Sodikun menjelaskan, data-data validitas lapangan harus dijadikan sebagai data pembuatan film. Dirinya menyatakan tidak setuju bila pembuatan film baru hanya menampilkan pembantaian jenderal saja.

"Karena yang merasa sakit, merasa ditekan, tidak hanya jenderal-jenderal. Kalau mereka membuat ada putra putri PKI, kami pun ada putra putri cucu-cucu korban-korban PKI," tegasnya. [syahid/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X