[VIDEO] Ramai ramai Politisi Pencitraan Gunakan Simbol Agama, Umat Islam Diminta Waspada

SOLO (voa-islam.com)--Memasuki tahun-tahun politik beragam manuver dilakukan para politisi. Mulai dari menebar senyum santun dengan balutan busana muslim pada baliho-baliho hingga menyambangi masjid dan pesantren.

Umat Islam diharap waspada pada tokoh tokoh yang demikian. Begitu disampaikan Ketua Divisi Kelasykaran dan Nahi Mungkar Dewan Syari'ah Kota Surakarta (DSKS), Ustadz Abdul Rahim Ba'asyir.

Iya menilai fenomena ini layaknya sebuah dagelan. Demi meraih dukungan para politisi mendadak religi. Di sisi lain, hal ini merupakan potret kemunafikan. 

"Ini adalah bentuk penipuan terhadap masyarakat kita, masyarakat ditipu dengan bentuk-bentuk kemunafikan," ujarnya Rabu (24/1/2018) pekan lalu , di Joglo Arrahmah, Pajang Laweyan, Solo, Jawa Tengah.

Pencitraan politisi dikalangan umat Islam ini menurutnya tidak berbeda jauh dengan perilakunkaum munafik di zaman Rasulullah. Shalatnya kaum munafik di jaman itu juga dalam rangka menunjukan eksistensi di tengah-tengah kaum muslimin, bukan karena keimanan pada Allah.

"Umat muslim harus waspada pada tokoh tokoh semacam ini. Sebab kalau mereka berkuasa pasti akan beramar munkar nahi ma'ruf, bukan beramar ma'ruf nahi munkar," pungkasnya.* [Aan/Syaf/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

• Dibangun di Tanah Bukan Milik Pemkot, Umat Islam Solo Tolak Pembangunan Masjid Raya di Sriwedari
• PDM Surakarta Pelopori Ajang Seni Kreasi Siswa Muhammadiyah
• Sebut Omas di Luar NU dan Muhammadiyah Perontok NKRI, Kapolri Diprotes Dewan Dakwah
• Pristac Didik Santri Jadi Enterpreneur Soleh
• Parmusi Kritik Pernyataan Kapolri
• Bahas RUU KUHP, AILA Rapat Dengar Pendapat dengan DPR
• Wahdah Islamiyah: Ulama Harus Tampil Arahkan Umat Jaga NKRI
• KMK Nilai Busung Lapar di Papua adalah Kegagalan Jokowi