Cadar Dilarang, Indonesia Mau Dibawa Kemana?

BANDUNG (voa-islam.com) - Seperti diberitakan oleh berbagai media massa, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kali Jaga Yogyakarta melarang Mahasiswinya menggunakan cadar. (Baca: UIN Yogyakarta Larang Cadar, BHF FPI: Langgar Pancasila) 

Pemerhati Sosial yang juga alumni UIN Jakarta Johan Aristya Lesmana memberikan kritikan terhadap kebijakan tersebut.

"Indonesia mau diarahkan ke mana? Saat hak pilihan dan kebebasan mulai dicurigai dan dilarang. Lantas demokrasi macam apa yang hendak dituju?" katanya kepada voa-islam.com, Selasa (06/03)

Menurut Johan, cadar itu adalah pilihan yang harus dihormati sebagaimana rok mini yang selalu juga dihormati oleh sebagian kalangan.

"Kalau memang cadar berpotensi terhadap 'radikalisme' yang harus dilarang. Bukankah rok mini juga berpotensi pada tindakan kekerasan seksualitas? Kenapa tidak adil dalam kebijakan? Atau jangan-jangan pemerintah hanya mencurigai agama tertentu untuk kemudian dituduh radikal, agar bisa panjang permainan projeknya?," jelas aktivis HMI Jakarta ini.

"Harusnya kampus itu menjadi mimbar akademik, ideologi dan paham apapun bisa dijadikan kajian ilmiah, komunis sekalipun. Bukan malah dilarang. Jelas ini mencederai dunia akademik," pungkasnya. [syahid/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

• Keterangan di Pengadilan Kuatkan Dugaan Penistaan Abraham Moses
• Akui Marxisme Masih Hidup, Setara: Kekuatannya Tidak Signifikan
• Pegiat Medsos: MCA Akan Terus Ada Selama Muslim Merasakan Ketidakadilan
• [VIDEO] Tuan Guru Bajang Bicara Media Islam dan Jurnalis Muslim
• NU Sikapi Isu PKI dengan Soft
• Belasan Terluka, Saat Tolak Rumah Deret dan Penggusuran Masjid di Bandung
• Kivlan Zein: Kebangkitan PKI itu Fakta
• Fahira Siap Advokasi Mahasiswi Dipecat Karena Cadar