Ahad, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 11 Maret 2018 20:22 wib
4.923 views
Ustadz Zaitun Rasmin: Kejayaan Islam Lahir Dari Persatuan Umat
BEKASI (voa-islam.com), Ketua Umum Wahdah Islamiyah Ustadz Zaitun Rasmin menegaskan kejayaan Islam akan berdampak positif bagi Indonesia, seperti terekam dalam perjalanan sejarah umat Islam di dunia.
"Bila Islam jaya bangsa Indonesia juga akan jaya, seluruh anak negeri akan merasakan rahmat Islam," katanya saat berbicara pada Tabligh Akbar bertema 'Persatuan Umat untuk Kejayaan Islam' di Islamic Center, Bekasi, Ahad (11/3/2018).
Oleh karena itu, lanjut Zaitun, umat Islam harus gencar berdakwah dan mensosialisasikan tentang perlunya umat memiliki cita-cita kejayaan Islam. Apalagi, imbuhnya, menjelang pemilihan umum dan daerah, umat perlu paham arah politik Islam, sebagai salah satu pintu kejayaan Islam.
"Saat ini adalah momen penting, karena tahun politik. Politik itu penting, kita Sekian tahun dibodoh-bodohi bahwa politik itu kotor,"ujarnya.
Zaitun menjelaskan bahwa akibat paradigma kotor, umat Islam banyak menjauh dari kekuasaan, sehingga kekuasaan banyak direbut oleh kalangan sekuler dan di luar Islam. "Politik tidak boleh ditinggalkan oleh umat Islam, agar umat Islam tidak dirampas haknya," tuturnya.
Zaitun mengakui politik memang ada yang kotor, sebagaimana ekonomi juga ada yang kotor. Akan tetapi, politik Islam tidak hitam putih. "Kalau saat ini situasi sistemnya buruk, politik Islam itu mencoba mengurangi mudaratnya," ucap Wakil Sekjen MUI Pusat itu.
Terlebih, sambung Zaitun, jumhur ulama sepakat boleh berjuang menggunakan demokrasi. Menurut Zaitun, bila ada pihak yang tidak setuju berjuang dengan demokrasi itu hanya sedikit. "Pendapatnya juga tidak diuji di depan ulama, hanya diungkap di hadapan wartawan,"cetusnya.
Urgensi Persatuan
Maka dari itu, lanjut Zaitun, persatuan umat menjadi sangat krusial dalam konteks Politik Islam. Perpecahan harus dihindari sedini mungkin melalui proses musyawarah, termasuk saat menentukan calon pemimpin.
Zaitun menyarankan agar di setiap daerah yang mengadakan pilkada menggelar musyawarah, supaya bisa menentukan calon yang didukung saat calon yang ada membingungkan umat.
"Di sinilah peran ulama sangat diperlukan untuk menentukan mana yang paling baik dari yang baik-baik, dan mana yang paling kecil buruknya dari yang buruk-buruk, "katanya.
Zaitun kembali menegaskan bahwa kunci dari musywarah adalah persatuan, ia mengimbau agar persatuan harus selaki dirawat. Salah satu kelemahan umat, kurang merawat persatuan yang telah diberikan Allah dalam Aksi Bela Islam 212.
"Saat ini belum jelas, apakah semakin kuat atau semakin lemah (Persatuan 212,red),"ujarnya.
Sambung Zaitun, salah satu yang kelemahan umat dalam mengelola persatuan adalah lemahnya komunikasi. Sementara, Al Quran mengungkapkan tentang pentingnya komunikasi. "InsyaAllah komunikasi yang kuat akan melahirkan persatuan," jelasnya.
Selain komunikasi, katanya lagi, persatuan bisa dibangun dengan pertemuan-pertemuan rutin. Seperti, saat jelang pilkada DKI Jakarta lalu, intensifnya pertemuan sehingga menimbulkan kesiapan batin tokoh dan ormas Islam. (bilal/voa-islam)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!