Militer Yaman Tangkap 7 Ahli Syi'ah Hizbullata Selama Operasi di Markas Houtsi di Sa'ada

SA'ADA, YAMAN (voa-islam.com) - Militer Yaman pada hari Senin (25/6/2018) mengumumkan bahwa mereka telah menangkap tujuh ahli yang berafiliasi dengan milisi Syi'ah Hizbullata Libanon selama operasi militer di provinsi Saa'da, markas pemberontak Syi'ah Houtsi di Yaman utara.

Situs web tentara Yaman, September Net, mengutip komandan brigade ketiga Al-Oruba, Jenderal Abdul Karim Al-Sudai mengatakan: “Pasukan Angkatan Darat melakukan operasi kualitatif. Mereka berhasil menangkap seorang pemimpin Houtsi bersama dengan tujuh ahli militer dari Hizbullah (baca: Hizbullata), selama pertempuran sengit di depan Al-Malahit, dalam kerangka operasi 'Memotong Kepala Ular'.

"Pertempuran selama sepekan di gunung Al-Ruwaq dan sekitarnya di front Al-Malahit merenggut nyawa sekitar 220 Houtsi," katanya.

Dia menunjukkan bahwa tentara dipaksa untuk mengubur mayat Houtsi yang mati setelah anggota yang tersisa melarikan diri.

Al-Sudai menegaskan bahwa pasukan militer berhasil membebaskan puncak gunung Haram di distrik yang sama, dan menetapkan kontrol senjata atas sejumlah besar situs di sekitarnya.

Dia menambahkan bahwa operasi tersebut didukung oleh pejuang koalisi Arab.

Sejak Maret 2015, Arab Saudi telah memimpin aliansi militer melawan pemberontak Syi'ah Houtsi, yang menguasai sejumlah provinsi, termasuk ibukota Sana'a sejak September 2014. (st/MeMo)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

• Ismail Yusanto: Hari Moekti Istiqomah dalam Hijrah
• Dinilai Tidak Netral, IPW: Copot Kapolda Sumut dan Wakapolda Kepri
• Almarhum Ustadz Hari Moekti Bercita-cita Meninggal di Jalan Dakwah
• Kabar Duka: Ustadz Hari Moekti Meninggal Dunia
• Allah akan Hinakan Pemimpin yang Menipu Rakyatnya
• [VIDEO] Islam Minoritas Alor (4): Alasan Unik Inilah Alor Meraih Kota Paling Toleran di Indonesia
• Israel Kembali Lakukan Kebiadaban, Kunjungan Yahya Staquf Dinilai Tak Berdampak Positif
• SP3 Kasus Habib Rizieq, GISS: Masyarakat Semakin Yakin Ada Upaya Kriminalisasi Aktivis Islam