Mardani: Jangan Tunda Status Bencana Nasional

JAKARTA (voa-islam.com), Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera meminta pemerintah tidak menunda status bencana nasional untuk peristiwa gempa di Palu dan Donggala Sulawesi Tenggara.

"Jangan tunda status Bencana Nasional. Buka bantuan alat-alat berat, karena dikhawatirkan masih ada korban terjepit di puing-puing bangunan roboh, kata Mardani dalam cuitannya di akun Twitter resminya @MardaniAliSera, Selasa (2/10/2018).

Menurut Mardani, jalur distribusi Relawan, jalur logistik, obat-obatan, makanan dan minum via laut serta udara perlu segera diatur.

"Polisi dan TNI fokus pulihkan keamaanan dari isu penjarahan,"cetus inisiator gerakan #2019GantiPresiden itu.

Sebelumnya, Mardani juga sudah meminta pemerintah menetapkan status bencana nasional. Ia mempertimbangkan situasi berat yang terjadi di Palu dan  Donggala.

"Baru dapat info lagi. Bantuan sulit masuk lokasi bencana, sangat luasnya wilayah yang terdampak, ribuan korban, membuat pemerintah & relawan kewalahan. Ratusan mayat sudah mulai membusuk, alat berat minim , gak bs andalkan relawan. naikkan status Bencana Nasional !," tegasnya.

Mardani sendiri menilai respon pemerintah pada hari pertama sudah bagus, namun masih sangat lambat

. "Semua maklum karena wilayah terdampak sangat luas. Banyak lokasi lebih sulit dijangkau. Relawan yang ingin bantu terkendala transportasi. Semoga semua bisa teratasi dengan cepat dan bersama. Bismillah,"ungkapnya. (bil/voa-islam)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

• Milad ke-73, GPII Diharap Mampu Hadapi Perubahan Zaman
• Jamaah Al-Ikhlas Babelan Bekasi Sumbang Donasi Gempa di Palu
• Kondisi Gelap, Tim Medis Gunakan Cahaya Seadanya di Palu
• Fokus Pemulihan Bencana Lombok, WMI Tetap Kirim Relawan ke Palu
• Pelatihan One Masjid One Journalist Angkatan ke-5 Digelar di Bogor
• MUI DKI Jakarta Kembali Gelar Halal Fair
• Mengais Reruntuhan, Korban Gempa Palu: Kami Lapar, Butuh Makan!
• [Video] Deklarasi Kebangsaan Padang 2019GantiPresiden