Pembatalan Seminar di UGM, Dua Aktivis Singgung Orba

JAKARTA (voa-islam.com)- Mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional 2014-2016 yang kini menyeberang ke kubu Prabowo-Sandi, Ferry Mursyidan Baldan nampak kecewa dengan kejadian yang baru saja dialami. Sebab, ia yang sedianya mengisi kajian di seminar tiba-tiba dibatalkan oleh pihak kampus.

Bukan saja baru, tapi Ferry merasakan bahwa kejadian ini kali pertama hadir di dalam sejarah hidupnya.

Seumur-umur jadi Aktivis (sejak 1980) baru kali pertama alami hal yang aneh, lucu dan menyedihkan: sekitar 3 jam seb acara Panitia diminta pindahkan acara, kl gak diancam DO, ketika diajak berargumen, Pihak UGM mbulet.. ‘pokoknya gak boleh’, colek Om @ganjarpranowo || 12 Okt 2018,” demikian cuitannya melalui akun TheOfficialFMB.

Dahnil Anzar Simanjuntak, PP Pemuda Muhammadiyah menyayangkan pihak yang tiba-tiba saja membatalkan seminar. Dahnil menyebut dengan itu pihak kampus telah kehilangan tradisi yang sebagaimana mestinya.

“Kampus kehilangan tradisi Nalar Ilmiah,” ia menimpali.

Tidak hanya Dahnil, aktivis senior pun yang mengetahui hal tersebut angkat suara. Adalah Andi Arief, yang merasa heran dengan kejadian itu, di mana hal itu terjadi di era reformasi ini.

“Zaman Orde Baru saya gak pernah dengar ada panitia seminar di UGM diancam DO oleh fakultas dan Universitas. Zaman berubah, Kampus Biru ada apa?” demikian cuitan Andi.

Sebelumnya memang tersiar kabar bahwa seminar kebangsaan yang akan berlangsung dengan tajuk Kepemimpinan Era Milenial itu dibatalkan pihak kampus. Ada beberapa alasan pihak UGM membatalkan seminar yang disebut Ferry hanya sisa 3 jam itu akan dimulai, di antaranya disebut bahwa ternyata seminar itu ditudinh bukan merupakan kegiatan BEM Fakultas Peternakan UGM, dan BEM Fakultas Peternakan UGM tidak pernah mengeluarkan publikasi dalam bentuk apapun (termasuk flyer yang telah beredar) sehingga informasi yang beredar bukan merupakan tanggung jawab dari BEM Fakultas Peternakan UGM 

Berikut isi pernyataan lengkap dari pihak kampus UGM:

Sehubungan dengan adanya informasi pembatalan acara seminar kebangsaan yang rencananya akan dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 12 Oktober 2018 di Auditorium Fakultas Peternakan UGM oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Peternakan UGM, maka dengan ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut: 

1. Selama ini Fakultas Peternakan UGM memiliki kebijakan terkait penggunaan sarana dan prasarana yang ada di lingkungan Fakultas adalah untuk kegiatan tridharma (pendidikan, penelitain, dan pengabdian kepada masyarakat) yang melibatkan sivitas akademik di Fakultas Peternakan UGM 

2. Seminar Kebangsaan "Kepemimpinan Era Mlenial ternyata bukan merupakan kegiatan BEM Fakultas Peternakan UGM, dan BEM Fakultas Peternakan UGM tidak pernah mengeluarkan publikasi dalam bentuk apapun (termasuk flyer yang telah beredar) sehingga informasi yang beredar bukan merupakan tanggung jawab dari BEM Fakultas Peternakan UGM 

3. Dikarenakan acara Seminar Kebangsaan tersebut di atas bukan acara yang diselenggarakan oleh organisasi kemahasiswaan di bawah koordinasi Fakultas Peternakan UGM, maka kami membatalkan izin penggunaan Ruang Auditorium Fakultas Peternakan. 

4. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, kami dengan segala kerendahan hati memohon maaf atas ketidaknyamanan ini kepada pihak penyelenggara dan pihak-pihak yang terkait langsung maupun tidak langsung dengarn kegiatan tersebut. 

Demikian pernyataan ini kami sampaikan, dengan harapan agar dipahami oleh seluruh pihak yang terkait. 

Di lain itu, pihak panitia ada yang mengaku bahwa pembatalan itu memiliki potensi gangguan keamanan. Akhirnya, diskusi yang akan dibawakan oleh Ferrry pindah ke area di luar kampus di sebuah restoran.

Panitia lain, A, salah seorang mahaiswa yang juga panitia acara mengaku pemindahan itu juga karena adanya ancaman dari pihak kampus. Tapi, pihak kampus telah membantah info ini. 

Selain Ferry, pembicara juga akan datang dari mantan Menteri ESDM Sudirman Said.  (Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Indonesia News lainnya:

• Ekonomi Meroket hanyalah Khayalan
• Ribuan Pemuda dan Pelajar Desak DPRD Garut Rancang Perda Anti-LGBT
• Usul agar Ekonomi tak Terus Terpuruk
• Setahun Anies Baswedan, Jakarta Disebut Kota Nyaman Bagi Rakyat Kecil
• Anggota Grup Gay Tasikmalaya di Medsos Capai Ribuan Orang
• BAZNAS: Kerugian Gempa Sulteng Capai Rp 24,6 Triliun
• Mendagri Luruskan Soal Boleh Kampanye di Pesantren
• Respons Mardani terkait Diperbolehkannya Kampanye di Sekolah dan Pesantren