Ahad, 25 Jumadil Awwal 1446 H / 24 September 2023 12:28 wib
10.122 views
SPI Bandung Gelar Diklat Kilat Jurnalistik, Motivasi Peserta Untuk Lihai Buat Berita
BANDUNG (voa-islam.com) - “Setiap insan sejatinya memiliki potensi menulis dalam dirinya, tidak perlu sebuah bakat. Hal itu semudah kita tersenyum. Jika kau bukan anak raja, dan anak ulama besar, maka menulislah.” Begitu motivasi pembuka yang disampaikan Erwin Kurniawan S.IP dalam perkuliahan Jurnalistik Dasar, Sekolah Pemikiran Islam (SPI) Bandung, Kamis (21/09/23) bertempat di Masjid Istiqomah.
Materi ini dihadirkan berkaitan dengan urgensi menulis berita. Seiring dengan kemajuan teknologi, berita kini dikenal sebagai anything that you didn’t know last second. Artinya, tuntutan persebaran informasi menjadi semakin mendesak. Berita pun dapat diakses selama 24 jam melalui gawai pribadi masing-masing.
“Namun tidak boleh sembarangan, terdapat sembilan aturan bagi jurnalis dalam menyusun sebuah berita, diantaranya adalah significance, magnitude, proximity, prominence, timeliness, unique, conflict, human interest, dan trend,” ujar pria yang saat ini berprofesi sebagai Staff Ahli DPR RI tersebut.
Sembilan aturan yang ada dipaparkan lewat cara yang apik, dengan menampilkan contoh yang relevan dari berbagai berita cetak maupun online. Hal ini membuat para peserta yang hadir fokus menyimak sajian materi tersebut.
Lebih jauh, Erwin juga menyampaikan mengenai teori piramida terbalik dalam menyusun sebuah berita. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pembaca dalam penggalian informasi penting. Selain dari judul yang bikin pembaca penasaran, Erwin juga menjelaskan pentingnya alinea pertama (lead) pada sebuah berita.
Sebagai penguat, selain EBI dan peletakan tanda baca, jurnalis juga perlu memperhatikan sudut berita, yakni poin yang akan menjadi topik utama pada sebuah berita. “Pastikan anda memiliki hal utama untuk di sorot,"” ujarnya.
Selanjutnya, guna membuat peserta semakin mantap memahami materi. Erwin memberikan tantangan membuat berita hanya dalam kurun waktu 5 menit saja. Kemudian layaknya diklat, dia mengajak peserta untuk menguliti serta menganalisa beberapa hasil karya untuk memberikan poin perbaikan. Seperti biasa materi diakhiri dengan sesi tanya jawab.
Perkuliahan tersebut tentu mendapatkan respon positif dari peserta. ”Sangat berguna, untuk mengetahui bagaimana cara menulis yang baik, apalagi bagi mereka yang ingin terjun langsung menjadi seorang jurnalis. Selain itu teknik penyampaian materi juga menarik dan asik,” ungkap Hisyam alumnus UNISBA. (AYC/Ab)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!
- Temui DPRD, Tim ‘Bogor Dayeuh Ulama’ Tuntut Kezaliman Di Rempang Dihentikan
- Optimalkan Potensi Zakat, Wapres Dorong Baznas Lebih Berinovasi
- Al-Hamdulillah, Aditya, Yatim Tunanetra Bisa Mondok, Butuh Biaya 7 Juta Lagi!
- FPI, PA 212, GNPF Dan Sejumlah Ormas Lain Gelar Aksi 209 Bela Rempang Di Kawasan Patung Kuda
- Munas Alim Ulama & Konbes NU, PPIJ, Berkah Bagi Kota Jakarta
- MUI DKI Jakarta Selenggarakan FGD Bahas Seni Budaya Islam
- Pascakisruh Rempang Aparat Bersenjata Lengkap Masih Berkeliaran, Masyarakat Ketakutan
- UAS, UBN dan Buya Yahya Kompak Serukan JATTI Bershalawat