Sabtu, 10 Jumadil Akhir 1446 H / 7 Desember 2024 08:51 wib
4.157 views
KH. Bachtiar Nasir Serukan Netizen Indonesia untuk Jaga Lisan
JAKARTA (voa-islam.com) – Dalam khutbah Jum'at yang berlangsung di Masjid AQL Islamic Center pada 6 Desember 2024 kemarin, KH. Bachtiar Nasir, ulama yang dikenal dengan Tadabbur Al-Qur’an ini menyampaikan pesan penting tentang menjaga lisan sebagai salah satu kunci keselamatan hidup. Beliau menyampaikan khutbah dengan tema “Menjaga Lisan”.
Pada pendahuluan khutbahnya, KH. Bachtiar Nasir menyampaikan seruan penting untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Beliau menyoroti kondisi mengenaskan yang dialami oleh saudara-saudara kita di Gaza Utara yang sedang terkepung, dengan laporan adanya lima orang yang terancam kematian akibat kelaparan. Beliau menyatakan bahwa dalam situasi seperti ini, tidak pantas untuk membahas hal-hal lain meskipun penting dalam urusan agama, karena banyak saudara kita yang sedang dibantai.
Pimpinan AQL Islamic Center ini juga menyinggung korban bencana alam yang terjadi di berbagai tempat dan mengajak umat untuk membuka mata dan hati mereka. Beliau menekankan pentingnya memiliki empati dan berbagi rezeki dengan orang lain, mengingat kondisi banyaknya saudara yang menderita. Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa menjaga ketakwaan adalah hal yang sangat penting, terutama di saat-saat seperti ini.
Dalam khutbahnya, KH. Bachtiar Nasir juga menyinggung perlunya menjaga lisan dan perilaku, yang menurut beliau, menjadi salah satu penyebab timbulnya permasalahan di Indonesia saat ini. Misalnya, kasus yang sedang viral, tokoh agama yang tak bisa menjaga lisannya, sehingga menjadi kegaduhan di jagad media akibat mengolok penjual es teh.
KH. Bachtiar Nasir juga menggarisbawahi pentingnya menjaga lisan sebagai penentu nasib kita di dunia dan akhirat. Beliau menjelaskan bahwa ketakwaan kepada Allah adalah kunci utama yang mampu membuka gerbang keberhasilan abadi, baik di dunia maupun di akhirat.
KH. Bachtiar Nasir menekankan bahwa ketakwaan sejati tidak hanya menyejukkan hati tetapi juga menjadi pelita yang menerangi jalan menuju ridha Allah. Oleh karena itu, umat Islam harus meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah, berislam sampai mati, dan mati dalam kondisi berpegang teguh pada Islam.
Beliau juga mengingatkan bahwa lisan adalah cermin hati. Lidah yang terjaga dari ucapan sia-sia dan menyakitkan merupakan tanda kebijaksanaan dan kematangan iman. Ucapan yang baik tidak hanya menyenangkan hati yang mendengarnya tetapi juga menjadi ibadah yang berbuah pahala. Sebaliknya, lidah yang tajam dapat melukai lebih dalam daripada pedang, dan satu kata yang terucap tanpa pemikiran matang bisa membawa penyesalan panjang bahkan mengantar ke jurang neraka.
KH. Bachtiar Nasir mengajak jamaah untuk berhati-hati dalam setiap kata yang keluar dari lisan, memilih kata-kata yang baik dan meninggalkan yang buruk. Meskipun berat untuk diucapkan, menjaga lisan adalah tanggung jawab setiap individu. Dengan menjaga lisan, kita tidak hanya menjaga keharmonisan hubungan antar sesama manusia tetapi juga menunjukkan ketakwaan kepada Allah. Beliau menekankan pentingnya menjadikan setiap kata yang terucap sebagai refleksi dari hati yang bersih, niat yang tulus, dan akhlak yang mulia.
"Seperti memilih pakaian terbaik untuk dipakai, pilihlah kata-kata kita dengan bijak. Ucapan yang baik adalah keindahan yang memancar dari dalam diri," ujar KH. Bachtiar Nasir, dalam pesan khutbahnya.
KH. Bachtiar Nasir membuka khutbahnya juga mengingatkan bahwa setiap ucapan manusia menjadi saksi atas amal perbuatannya di hadapan Allah SWT. Beliau mengutip sabda Rasulullah ﷺ: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Pesan ini relevan, terutama dalam konteks penggunaan media sosial di era digital. KH. Bachtiar Nasir menyebutkan bahwa netizen sering kali tergelincir dalam dosa lisan, baik melalui komentar, unggahan, maupun pesan singkat
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!