Selasa, 21 Jumadil Awwal 1446 H / 8 Maret 2022 10:54 wib
23.257 views
Belajar dari Rusia, Pentingnya Negara Memiliki Kekuatan Militer Mumpuni
Oleh: Rochma Ummu Arifah
Serangan Rusia ke Ukraini di akhir bulan Februari kemarin menyulut perhatian dunia. Tak hanya kepada dua negara ini, tetapi juga pada sejumlah negara besar yang ikut dikaitkan dengan keberadaan dua negara yang sedang bertikai secara militer ini. Sejumlah analisa dari para pengamat dan pejabat publik juga diberikan. Bahkan, ada satu analisa yang mempertanyakan mengenai munculnya World War 3 dari peristiwa ini.
Negara Berkekuatan Militer
Dari sekian banyak yang dapat kita pelajari dan amati mengenai konflik Ukraina Rusia ini, ada satu hal yang mencuat ke permukaan yaitu keberadaan negara dengan kekuatan militer yang mumpuni. Sudah menjadi rahasia umum bahwa salah satu kriteria negara dapat disebut sebagai negara besar adalah negara dengan kekuatan militer yang besar.
Rusia sebagai negara penginvasi Ukraina saat ini bisa dikategorikan sebagai satu negara dengan militer yang besar dan kuat. Rusia memiliki jumlah pasukan yang besar serta senjata yang memadai dan mencukupi untuk jumlah pasukan yang ada. Bahkan, sebagian pakar mengatakan bahwa kekuatan militer yang dimiliki Rusia ini lebih besar dibandingkan dengan kekuatan militer yang dimiliki oleh sejumlah negara besar di Eropa Barat saat ini.
Tentu saja, kekuatan militer suatu negara sangatlah berkaitan erat dengan anggaran negara tersebut, terutama anggaran untuk kekuatan militer ini. Karena anggaran inilah yang menjadi penentu arah kembang aspek militer. Dengan anggaran yang mencukupi, militer dapat dikembangkan dengan tepat. Sebaliknya, dengan anggaran yang minim, tentu saja pengembangan militer tak dapat banyak membuahkan hasil yang diinginkan.
Selain dari aspek anggaran yang diberikan negara untuk militernya, kekuatan militer ini juga ditopang oleh jumlah personel militer yang dimiliki oleh sebuah negara, baik itu personel aktif dan personel cadangan. Personel militer inilah yang akan menjadi tumpuan atau pun ujung tombak kekuatan militer yang ada.
Hal kedua yang menjadi aspek penting dalam militer adalah persoalan senjata meliputi segala perlengkapannya yang meliputi pesawat perang, kendaran perang darat, dan kendaraan perang laut. Perkembangan teknologi selama ini telah memaksa manusia menuju arah perkembangan teknologi militer yang canggih dan kuat.
Ada beraneka ragam kendaraan militer yang sudah dikembangkan saat ini dan sudah dimiliki oleh sejumlah negara besar, bahkan dalam jumlah yang mengungguli negara-negara lainnya. Sebut saja jet tempur, helikopter tempur, tank, kendaraan lapis baja, peluncur roket, kapal induk, kapal selam, kapal patroli, kapal penyapu ranjau dan masih banyak jenis yang lainnya.
Dengan adanya beberapa kekuatan yang disebutkan inilah dapat memasukan sebuah negara menjadi negara dengan kekuatan militer yang kuat. Sebaliknya, negara yang lemah tentu saja adalah negara dengan minimnya jumlah kekuatan militer yang dimilikinya.
Di Mana Posisi Islam?
Saat Islam saat ini tidak lagi memimpin dunia, layaknya apa yang terjadi di abad kejayaan Islam. Terlebih saat Islam tak lagi ada dalam institusi negara, kekuatan Islam tak dapat ditampakkan. Bahkan, Islam seakan dijadikan bagai sekerat roti yang dilempar kesana-kemari seakan menjadi barang yang tak berharga. Sejumlah negara muslim di dunia tak memiliki taring untuk memperlihatkan seberapa kuat dirinya di balik Islam yang mereka miliki.
Hal ini sangat bertentangan dengan keberadaan Islam saat diterapkan dalam institusi negara, sebagaimana telah ditorehkan dengan tinta emas di masa kejayaan Islam di masa lalu. Islam telah berkembang menjadi sebuah akidah dan juga ideologi yang memimpin kaum muslimin untuk menjadi mercusuar dunia.
Salah satunya adalah dalam kekuatan militer. Negara Islam memberikan perhatian yang begitu besar dalam perkembangan militer. Itu karena keberadaan militer menopang politik luar negeri negara yaitu untuk menyebarkan Islam melalui dakwah dan jihad.
Bentuk perhatian besar ini diwujudkan dalam beberapa struktur negara. Ada sejumlah struktur negara yang dibuat khusus dengan tugas untuk menyiapkan negara memiliki kekuatan militer yang kuat. Sebut saja ada Departemen Perang, Keamanan Dalam Negeri, Urusan Luar Negeri dan Perindustrian di mana keempatnya dijalankan dengan asas Al-Jihad atau untuk berperang.
Departemen Perang mengurusi mengenai perihal pasukan, pelatihan dan keahlian militer, rekruitmen tentara, serta keberadaan Khalifah sebagai komandan pasukan. Sedangkan Departemen Keamanan Dalam Negeri menjamin kondisi aman di dalam wilayah negara sehingga negara bisa mengalihkan perhatiannya kepada perang di luar wilayah negara. Departement Urusan Dalam Negeri juga mendasarkan aktivitasnya pada konsep penyebaran Islam ke luar negara melalui dakwah dan jihad. Demikian pula dengan Departemen Industri yang juga dijalankan dengan mengikuti konsep politik perang daulah.
Dengan manajemen yang apik dari empat struktur negara inilah, negara Islam mampu berkembang menjadi negara dengan kekuatan militer yang kuat. Selain kekuatan ruhiyah yang tak luput dari perhatian negara untuk selalu dipupuk dan dikuatkan. Sebagaimana keyakinan bahwa memang Allah akan selalu memberikan pertolongan kepada kaum muslim seperti apa yang tertulis di dalam surat An-Nisa ayat 45 yang artinya, “Dan Allah lebih mengetahui tentang musuh-musuhmu. Cukuplah Allah menjadi pelindung dan cukuplah Allah menjadi penolong (bagimu).”.
Sayangnya, kejayaan militer yang pernah dimiliki Islam tak dapat ditemukan saat ini. Justru Islam yang dianut oleh negara-negara muslim saat ini hanya menjadi negara kecil tanpa memberikan ketakutan yang berarti bagi musuh-musuh Islam. Bahkan jika dibandingkan dengan kekuatan negara besar seperti Rusia atau pun Amerika Serikat, tentu kekuatan muslim amat sangat jauh di bahwa standar dua negara ini.
Untuk memperoleh kekuatan militer yang dapat dipertimbangkan dalam percaturan dunia, tentu saja, Islam haruslah diemban sebagai sebuah ideologi bangsa. Tak sekedar aturan ruhiyah saja. Dengan ini, Islam akan mampu menciptakan institusi negara yang kuat pula dengan satu perhatian besar pada kekuatan militer yang kuat pula.
Dengan memiliki kekuatan militer yang kuat, konsep dasar penyebaran Islam keluar wilayah negara bisa dilakukan dengan maksimal. Hal ini dilakukan dengan dakwah dan jihad. Dengan militer yang kuat, maka perang dapat dijalankan dengan lebih optimal lagi. Wallahu’alam bishowab. (rf/voa-islam.com)
Ilustrasi: Google
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!