Ahad, 23 Jumadil Awwal 1446 H / 24 Agutus 2014 20:45 wib
34.900 views
Tuntutan Dipenuhi, Mujahidin Islamic State Akhirnya Bebaskan Pria Jerman yang Mereka Culik
JERMAN (voa-islam.com) - Seorang pria Jerman yang disandera selama setahun oleh mujahidin Islamic State (IS) telah dibebaskan pada bulan Juni setelah pemerintah Jerman melakukan sebuah kesepakatan dengan Islamic State, koran die Welt am Sonntag melaporkan pada Ahad (24/8/2014).
Mengutip sumber-sumber keamanan Jerman, koran itu mengatakan, Islamic State, yang pekan lalu merilis video pemenggalan seorang wartawan AS, telah diberikan sesuatu untuk pembebasan pria tersebut namun tidak menjelaskan jenis pemberian.
Menteri Luar Negeri Jerman menolak untuk memberi komentar begitu pula Kementerian Dalam Negeri.
Koran itu mengatakan bahwa pria 27 tahun dari negara bagian Brandenburg itu telah diculik oleh mujahidin IS ketika bepergian ke Suriah pada 2013.
Keluarganya menerima sebuah email awal tahun ini yang berisi sebuah video yang menunjukkan pria itu masih hidup dan permintaan uang tebusan, kata koran tersebut.
Video itu juga menunjukkan eksekusi dari para sandera lain yang disaksikan oleh sang pria Jerman, koran itu mengatakan.
Setelah negosiasi untuk pembebasan pria tersebut, yang tidak disebutkan namanya dalam laporan, pihak berwenang Jerman mengamankan pembebasannya pada Juni.
Sesuatu telah diberikan sebagai imbalan pembebasannya, koran itu mengatakan tanpa memberikan penjelasan. Koran itu menambahkan bahwa kementerian luar negeri Jerman "membantah telah membayar tebusan dalam bentuk apapun."
Akhir tragis nasib James Foley
Berbeda dengan pria Jerman yang dipedulikan oleh pemerintahnya hingga dia selamat dari eksekusi, nasib wartawan AS James Foley harus berakhir tragis dengan tewas dipenggal oleh mujahidin menyusul tuntutan mereka sebelumnya yang tidak dipenuhi oleh pemerintahan Barack Obama.
Sebelum akhirnya memenggal Foley, mujahidin Islalamic State telah memberikan dua opsi tuntutan untuk pembebasan wartawan yang ditahan sejak tahun 2012 lalu tersebut yaitu tebusan tunai atau pertukaran tawanan Muslim.
Sebuah surat yang dipublikasikan oleh harian Inggris The Independent mengatakan, “Kami memberikan kepada pemerintah kalian beberapa kesempatan untuk membebaskan warga negaranya yang disandera dengan tebusan tunai sebagaimana yang dilakukan oleh negara-negara lain. Kami juga menawarkan pertukaran sandera warga AS dengan membebaskan tahanan muslimin di penjara AS seperti saudari Dr Aafia Siddiqu” tuturnya.
Keengganan pemerintah Barack Obama untuk memenuhi salah satu dari dua tuntutan yang diajukan Islamic State ditambah serangan udara yang terus berlangsung yang menargetkan mujahidin Islamic State di Irak utara pada akhirnya memaksa mujahidin untuk mengeksekusi Foley untuk dijadikan pelajaran kepada AS agar mau "berkompromi" sebagaimana pemerintah lain yang warganya juga disandera.
Sebagaimana diungkapkan eksekutor Foley, nasib seorang lagi wartawan AS, Steven Sotloff, kini tergantung dari Obama, apakah dia mau memenuhi tuntutan mujahidin Islamic State atau tidak. Bila Obama tetap keukuh dengan egonya untuk tidak mau berkompromi, bisa jadi nasib Stotloff juga akan berakhir seperti Foley. (by/Reuters)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!