Rabu, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 3 September 2014 19:47 wib
20.556 views
Pendukung JN Tuntut Pembebasan Syaikh Abu Mus'ab As Suri
SURIAH (voa-islam.com) - Para pendukung Mujahidin di bumi Syam, Jabhah An Nusroh, di twitter pada hari Ahad (31/8/2014) menuntut pembebasan ulama mujahidin terkemuka, Syaikh Abu Mus'ab As Suri untuk ditukar dengan 44 pasukan PBB yang tertawan oleh mujahidin.
Syaikh Abu Mus'ab As Suri atau Umar Abd al-Hakim As-Suri, adalah seorang ulama senior mujahidin yang lahir dan tumbuh di Allepo, Suriah.
Pada usia muda di tahun 1980, ia bergabung dengan Ikhwanul Muslimin di Suriah dan ikut serta dalam menentang rezim diktator Hafiz Assad (ayah Bashar Al Assad). Kemudian di tahun yang sama karena terdesak oleh rezim ia terpaksa melarikan diri dan bergabung dengan Ikhwanul Muslimin Suriah di pengasingan serta mendapat pelatihan di pengasingan di Irak dan Yordania.
Di tahun 1982 beliau dilaporkan juga berpartisipasi dalam perlawanan Islam di Hama, Suriah. Beberapa tahun kemudian beliau bermigrasi ke Spanyol karena perlawanan di Hama berhasil diberangus oleh rezim.
Pada tahun 1987, beliau bersama kelompok kecil dari teman-temannya meninggalkan Spanyol dan pindah ke Peshawar, yang kemudian bertemu dengan Syaikh Dr. Abdullah Azzam rahimahullah, bapak dari para mujahidin abad 20.
Syaikh Abu Mus'ab As Suri pun terdaftar sebagai pelatih di akademi militer mujahidin Arab dan beliau juga di garis depan dalam melawan Uni Soviet di Afghanistan.
Beliau kemudian bertemu dengan Syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah di Peshawar dan menjadi salah satu orang terdekat Syaikh Usamah.
Di Peshawar, beliau menjadi terkenal dengan nama Umar Abdul Hakim setelah menerbitkan kitab setebal 900 halaman pada Mei 1991 yang berjudul "Revolusi Jihad Islam Suriah" atau "Suriah Experience" (Al Tajrubah Al Suriyyah). Dalam risalah itu disebut beliau mengoreksi kegagalan gerakan Ikhwanul Muslimin terutama di Suriah. Kitab itu disebut menjadi salah satu dasar intelektual Al Qaidah dan arus Jihad selama 1990-an.
Pada tahun 1997, Beliau mendirikan perusahaan media yang bernama Islamic Conflict Studies Bureau. Melalui kantor media ini beliau memfasilitasi dua wawancara penting media barat dengan Syaikh Usama bin Ladin di Afghanistan. Salah satu yang terkenal adalah wawancara wartawan Amerika Serikat dari CNN Peter Bergen dengan Syaikh Usama bin Laden Maret 1997.
Selain "Al Tajrubah Al Suriyyah" karya beliau yang paling terkenal adalah kitab setebal 1600 halaman yang berjudul "Da'wah Al Muqawamah Al Islamiyyah Al 'Alamiyyah" atau "Seruan Perlawanan Islam Internasional". Kitab tersebut diedarkan melalui Internet pada Desember 2004 atau Januari 2005.
Di dalam kitab tersebut beliau menyebutkan bahwa: "Tanpa konfrontasi lapangan dan penguasaan wilayah maka kita tidak akan bisa mendirikan negara yang menjadi tujuan strategis dari perlawanan."
Di dalam kitab tersebut beliau menyebutkan bahwa: "Tanpa konfrontasi lapangan dan penguasaan wilayah maka kita tidak akan bisa mendirikan negara yang menjadi tujuan strategis dari perlawanan."
Karena tulisan-tulisannya yang produktif pada isu-isu strategis dan politik, dan pengalaman perang gerilya, beliau adalah dosen populer dan untuk tingkat tertentu sebagai penasihat tidak resmi untuk berbagai jamaah jihad di Afghanistan.
Sementara beberapa laporan telah menghubungkan dia pada anak muda, Abu Musab al-Zarqawi, yang kemudian memimpin komponen al-Qaeda di Irak. Beliau juga disebut punya hubungan dengan mujahidin dari Maroko, Aljazair, Libya, Mesir, Suriah, Lebanon, Kurdistan Irak, Arab Saudi, Yaman, Uzbekistan, dan di tempat lain.
Kitab "Da'wah Al Muqawamah Al Islamiyyah Al 'Alamiyyah" yang ditulisnya itu diyakini telah menjadi rujukan para mujahidin di abad 21 ini.
Pada awal 2014 seorang pejabat Syariah mujahidin Al Qaidah Syam, Jabhat al-Nusra, Dr. Sami Al Oraidi, mengakui bahwa kelompoknya dipengaruhi oleh strategi Abu Musab Al Suri.
Strategi yang berasal dari pedoman Abu Musab As Suri untuk memenangkan hati dan pikiran masyarakat Muslim lokal meliputi: memberikan pelayanan kepada masyarakat, menghindari dilihat sebagai ekstrimis, menjaga hubungan yang kuat dengan masyarakat dan kelompok-kelompok perlawanan lainnya, dan berfokus pada memerangi rezim.
Strategi yang berasal dari pedoman Abu Musab As Suri untuk memenangkan hati dan pikiran masyarakat Muslim lokal meliputi: memberikan pelayanan kepada masyarakat, menghindari dilihat sebagai ekstrimis, menjaga hubungan yang kuat dengan masyarakat dan kelompok-kelompok perlawanan lainnya, dan berfokus pada memerangi rezim.
Pada bulan Juni 2010, Al-Qaidah di Semenanjung Arab (AQAP) juga telah menerbitkan majalah Inspire -publikasi bahasa Inggris pertama- yang isinya sebuah artikel yang diterbitkan di bawah nama Abu Mu'sab al-Suri. Artikel ini dimulai dengan judul: "The Jihadi Experience". Artikel tersebut dipublikasikan bersambung dalam 5 edisi majalah Inspire secara berturut-turut. Artikel itu merupakan kutipan yang disalin dari kitab "Da'wah Al Muqawamah Al Islamiyyah Al 'Alamiyyah" ("The Global Islamic Resistance Call") karya Abu Musab al-Suri.
Abu Mus'ab As Suri ditangkap di Pakistan pada tahun 2005 kemudian diserahkan kepada rezim Suriah, dan diyakini masih ditahan oleh rezim Suriah hingga kini. Semoga Allah menjaga dan segera membebaskan beliau. (aj/dbs)
Baca juga:
Pasukan PBB yang Tertawan Mujahidin Bertambah Menjadi 44 Orang
[Foto] Pembebasan Perbatasan Suriah-Israel oleh Al Qaidah
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!