Ada Apa Pimpinan KPK Ikut Lawatan Presiden ke Luar Negeri?

JAKARTA (voa-islam.com)- Anak dari mantan Presiden pertama RI, Soekarno mempertanyakan ikutsertanya pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke Korea Selatan bersama Presiden Joko Widodo. Jika keberangya tidak membicarakan persoalan korupsi, ada baiknya hal ini dipertanyakan dan dijelaskan publik.

“Lho, kok, Ketua KPK ikut Jokowi ke Seoul, untuk acara membicarakan sola pemberantasan korupsi?” tanya Rachmawati Soekarnoputri melalyi akun Twitter pribadinya, @rsoekarnoputri beberapa waktu lalu.

Menurutnya, tidak sesuai etika bila pimpinan KPK ikut lawatan kerja presiden ke luar negeri. Sebab hal demikian dapat menajdikan lembaga tersebut turun kualitas.

“Apapun alasannya tidak etis dan jadi men-downgrade institusi antirasuah. Harusnya independent. Kecuali KPK mendapat undangan tersendiri, misal seminar korupsi.”

Rahcma mengatakan demikian karena KPK menurutnya itu bukanlah turunan langsung dengan Presiden. “KPK bukan subordinat kepresidenan, presiden sekalipun tidak bisa intervensi mengikutkan dalam perjalanan dinas. Karena Presiden punay otoritas sendiri, KPK pun begitu. Presiden hanya pembuat kebijakan, bukan operasional menangani penyidikan-pemeriksaan dan penangapan.”

Sebelumya, Presiden Jokowi melakukan perjalanan ke beberapa tempat, salah satunya ke Seoul tersebut. Dalam perjalanan dinas kerja tersebut, Jokowi menandatangani sejumlah kerjasama dengan negera ginseng tersebut. Selepasnya dari sana, rombongan bertolak ke Rusia, juga menjalani beberapa kesepakatan. (Robi/voa-islam.com)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Politik Indonesia lainnya:

• Pemerintah Jokowi Diprediksi kan Gagal Membayar Utang pada Tahun 2016
• Masalah Serius: Pemerintah Gagal Serap APBN dan Timbun Utang
• Ribuan Warga Bekasi Kosongkan Kolom Agama di KTP, Mereka Aliran Kepercayaan?
• Maarif Institute: Yogyakarta, Bandung, dan Denpasar Kota Paling Islami
• Masyarakat Peduli Kediri Minta Pemerkosa 58 Anak Dihukum Berat dan Denda Rp 5 Miliar
• KPAI Desak Hakim Vonis Berat Pengusaha Kediri Pemerkosa 58 Anak
• Pengamat Komunis: Gaya Kepemimpinan Ahok seperti Komunis
• Surat Terbuka untuk Lemhanas dalam Mewaspadai Kebangkitan Komunis Gaya Baru di Indonesia