"Jangan dibalikkan ke zaman batu. Ini zaman enggak bisa berhenti, teknologi berkembang setiap saat, kemajuan bisa berubah berkembang per hari (sementara) kita kembali ke zaman batu. Berarti kita ingkar pada takdir sementara kemajuan sudah seperti ini," urai Agus.
Di sisi lain, dia juga menyinggung para teroris dalam belajar agama, hingga terpapar radikalisme dan mahir merakit bom. Mereka memanfaatkan teknologi yakni dengan belajar dari internet tanpa berguru secara langsung.
"Tentunya ini merupakan PR bersama apakah ini ancaman, apakah ini membahayakan bagi kita dan keluarga kita dan lingkungan kita," ujarnya.
Dia juga meminta semua pihak untuk lebih peduli kepada lingkungannya. Jika ada warga yang mengeksklusifkan diri, cenderung anti-pemerintah, dan kerap menyebar informasi hoaks, untuk dilaporkan ke polisi.
"Tolong informasikan ke aparat sehingga sejak dini kita antisispasi sedapat mungkin merkaa kita awasi pergerakannya," imbau Agus.*