Kamis, 26 Jumadil Awwal 1446 H / 9 Oktober 2014 22:30 wib
29.343 views
Ada Materi "Anjuran" Pacaran dalam Buku Pelajaran Sekolah, Liberal Merajalela?
Sahabat Smart Teen yang Shalih dan Shalihah...
Khususnya bagi teman-teman SMA/SMK di mana pun berada, hati-hati ya! Buku pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjaskes) kalian sudah disusupi kaum liberal. Seumur-umur nih, rasanya baru kali ini ada buku pelajaran yang berisi tentang ajakan untuk melakukan hubungan haram yaitu pacaran. Padahal tanpa diajari juga, aktivitas haram semisal pacaran itu sudah banyak fansnya maupun aktivisnya. Apalagi ini dilegalkan dalam sebuah lembaga yang seharusnya mengedukasi generasi.
Mungkin ada yang menganggap bahwa ini cuma kecolongan atau keteledoran saja. Masa iya kecolongan buku ini resmi diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2014. Kurikulum 2013 yang kontroversi ini memang membuka peluang masuknya ide-ide liberal karena di situ peluang untuk masing-masing guru berkreasi sangat besar. Memang sih, tak ada yang salah dengan kreativitas. Bagus malah. Yang jadi masalah adalah ketika masuknya ide liberal dianggap sebagai salah satu kreativitas juga. Aduh...parah nih.
Selain materi yang nyeleneh, gambar ilustrasi yang menyertainya seperti sengaja memprovokasi kalangan tertentu, dalam hal ini umat Islam. Bagaimana tidak, di situ digambarkan yang laki-laki berpeci dan yang perempuan berhijab sedang berdiri berdampingan. Padahal ya...sudah banyak umat yang mulai paham tentang etika bergaul dengan lawan jenis apalagi yang namanya pacaran dalam Islam. Jelas-jelas ini aktivitas maksiat malah masuk menjadi materi resmi kurikulum 2013. Tidak bisa tidak, hal ini harus diusut tuntas.
Mau jadi apa masa depan generasi bila ide liberal semacam ini menguasai negeri? Yang namanya kemaksiatan, tanpa diberi peluang saja selalu ada di tiap zaman. Dengan kondisi remaja yang hormon biologisnya mulai matang dan bergejolak, tak perlulah pemerintah malah ‘menyiksa’nya dengan memberikan cara pacaran yang sehat. Kasihan para remaja zaman sekarang. Sudahlah media menggempur dengan banyaknya tayangan pornografi, dari segi pendidikan pun pemerintah malah cenderung berpihak kepada kaum liberal yang membebaskan segala aksi. Bila tak kuat iman, mau jadi apa generasi negeri ini?
Iman individu saja tak cukup untuk membentengi gerakan kaum liberal ini. Harus ada tindakan untuk menghentikan laju para perusak generasi. Para guru yang masih memunyai iman dan hati nurani gelisah dengan fenomena ini. Semoga segera dibentuk tim untuk menindaklanjuti munculnya materi pacaran dalam kurikulum 2013. Sementara itu bagi kalian yang masih duduk di bangku SMA/SMK, yuk mulai bergerak juga. Jangan mau selamat sendiri dengan slogan yang penting aku aman. Karena tidaklah sempurna iman seorang muslim itu sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. Maka ayo bergerak untuk selamatkan generasi!
Kamu bisa memulai dengan menginformasikan hal ini di mading sekolah kamu. Bisa juga di tengah ngobrol dengan teman-temanmu, kamu sampaikan adanya bahaya liberal yang mengancam. Tunjukkan juga pada orang tuamu agar mereka juga tahu bahwa ada yang salah dengan kurikulum negeri ini. Bukti nyatanya ada di buku penjaskes kalian. Bekerja samalah dengan sie kerohanian Islam dan guru di sekolahmu yang peduli terhadap masalah ini. Ya...guru yang peduli. Karena ada juga guru yang tidak peduli bahkan mendukung adanya kemaksiatan dengan merestui aktivitas pacaran anak didiknya.
Lidi sebatang tak bisa membersihkan. Tapi lidi seikat akan mampu memberi hasil nyata, insya Allah. Begitu juga dengan gerakan ini. Bila pemerintah bebal untuk merevisi kandungan kurikulum 2013 yang berisi pelegalan pacaran, maka kitalah yang harus memulai gerakan penyadaran. Guru dan murid serta pihak-pihak yang masih peduli pada kualitas generasi harus saling mendukung agar segera ada revisi pada kandungan materi penjaskes ini. Ayo, kita bergerak mulai sekarang untuk generasi Indonesia yang lebih baik! [riafariana/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!