Sabtu, 25 Jumadil Awwal 1446 H / 3 September 2016 07:55 wib
15.034 views
Ingatlah tentang Misi Iblis yang Ingin Menggiring Semua Manusia ke dalam Siksa Neraka
Oleh: Muhammad Yuan Yusuf
(Penulis asal Padang, blogger Motivasi Islami)
Ketahuilah bahwa iblis memiliki misi yang sangat besar: menyesatkan semua manusia, menggiring semua manusia ke dalam siksa neraka. Iblis akan menjadikan manusia memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, guna menyesatkan manusia. Fenomena ini jelas terlihat di zaman sekarang.
Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat, kejahatan) di muka bumi, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya.”(QS. Al-Hijr: 39)
Lihatlah khotbah (pengakuan) syaitan di jurang neraka tentang tipu dayanya kepada manusia:
Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekadar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamu pun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu." (QS. Ibrahim: 22)
Al-Haafizh Ibnu Katsir rahimahullah berkata: "Allah mengabarkan tentang khotbah yang disampaikan oleh iblis kepada para pengikutnya, yaitu setelah Allah memutuskan/menghisab para hamba-Nya, lalu Allah memasukkan kaum mukminin ke surga, dan Allah menempatkan orang-orang kafir ke dalam neraka Jahannam. Maka iblis pun tatkala itu berdiri dan berkhotbah kepada para pengikutnya agar semakin menambah kesedihan di atas kesedihan mereka, kerugian di atas kerugian, serta penyesalan di atas penyesalan …." (Tafsiir Al-Qur'an Al-'Adziim 4/489).
(Lihat: Abu Abdilmuhsin Firanda Andirja. Khutbah Iblis yang Sangat Menyentuh Hati. firanda.com)
Iblis akan menjerumuskan manusia dengan segala cara.
Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (QS. Al-A’raf: 16-17)
Syaitan dapat menjerumuskan manusia lewat musik, games, internet, hobi traveling, situs jejaring sosial, bacaan, video/film, pekerjaan atau bisnis, aktivitas-aktivitas yang membuat lalai mengingat Allah atau ibadah, bahkan dalam kebaikan atau ibadah yang dilakukan. Na’udzu billah.
Hasan al-Bashri pernah ditanya, ”Apakah iblis itu tidur?” Jawaban beliau, “Kalau iblis tidur, kita bisa istirahat.” Hasan bin Sholeh mengatakan, “Sesungguhnya syaitan membukakan 99 pintu kebaikan, untuk menggiring mereka agar terjerumus ke dalam 1 pintu keburukan.” Allahu akbar, betapa sabarnya syaitan dalam menggoda manusia. Dia ajak manusia untuk beribadah dan memperbanyak amalan, namun ternyata setan menjerumuskannya ke dalam jurang bid’ah. Dia ajak manusia untuk melestarikan budaya atas nama kearifan lokal. Namun aslinya melestarikan situs kesyirikan. Dia pengaruhi manusia untuk berpenampilan “islami”, memakai jubah, sorban serba putih, bawa tasbih, bawa tongkat. Dia merasa, semua perangkat ini akan menambah pahalanya. Padahal pakaian bukan tujuan utama ibadah. Sejuta trik dia gunakan, untuk menggiring mereka ke jurang kemaksiatan. (Lihat: Redaksi KonsultasiSyariah.com. Memahami Godaan Iblis (Ringkasan dari buku Talbis Iblis, karya Imam Ibnul Jauzi). konsultasisyariah.com)
Mereka (iblis) tidak akan membiarkan satu anak Adam (manusia) pun mudah masuk surga, bahkan berjuang keras agar setiap manusia mendapat siksaan di akhirat kelak. Na’udzu billah.
Diriwayatkan bahwa seorang laki-laki dari kalangan Bani Israil berpuasa selama tujuh puluh tahun. Setiap tahunnya hanya tujuh hari dia tidak berpuasa. Lantas dia memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar diperlihatkan bagaimana syaitan menggoda manusia. Ketika sampai waktu yang cukup lama dia masih saja tidak melihat hal tersebut, maka dia berkata, “Seandainya saya meneliti kesalahan-kesalahanku dan dosa-dosaku kepada Rabb-ku niscaya lebih baik dari apa yang saya mohon ini.” Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus malaikat kepadanya, lalu malaikat berkata, “Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutusku. Dia berkata kepadamu, ‘Sesungguhnya perkataan yang baru saja engkau ucapkan lebih Ku-cintai daripada ibadahmu yang telah lalu.’ Sungguh, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah membuka tabir matamu, maka lihatlah!” Lalu dia pun dapat melihat. Ternyata bala tentara iblis mengelilingi bumi. Dengan demikian, tidak ada seorang pun melainkan dikerubuti syaitan sebagaimana lalat mengerubuti bangkai. Lantas dia berkata, “Wahai Rabb-ku! Siapakah yang dapat selamat dari hal ini?” Rabb menjawab, “Orang yang mempunyai wara’ dan lemah lembut.” (Lihat: Redaksi KisahMuslim.com. Iblis Lebih Takut kepada Orang yang Berilmu Dibanding Ahli Ibadah. kisahmuslim.com) .
Sungguh penting ilmu dan wara’ bagi seorang manusia:
Punya kelebihan dalam ilmu lebih baik dari kelebihan dalam ibadah dan orang yang tinggi kedudukannya dalam agama adalah orang yang wara’ (menjauhkan diri dari dosa, maksiat, dan perkara syubhat). (Shahihul Jaami’, no. 1727)
Ketahuilah, syaitan takut kepada orang-orang yang berilmu (yang shahih), mengikuti sunnah dan melawan bid’ah, hawa nafsu. Orang yang berilmu akan tahu mana yang halal-haram, pahala-dosa, sunnah-bid’ah, tauhid-syirik, sehingga mereka akan menjadi orang yang wara’.
Diriwayatkan dari Syaikh Abdul Qadir al-Jailani rahimahullah bahwa pada suatu hari beliau sedang berjalan di tempat lapang, tiba-tiba muncul cahaya terang di ufuk, kemudian dia mendengar suara memanggil, “Wahai Abdul Qadir, saya adalah Rabb-mu. Sungguh, telah aku halalkan untukmu semua hal-hal yang haram.” Lantas Abdul Qadir berkata, “Enyahlah kau, wahai makhluk terkutuk!” Seketika itu, cahaya tersebut berubah menjadi gelap. Tiba-tiba muncul suara mengatakan, “Wahai Abdul Qadir! Sungguh, engkau telah selamat dariku lantaran pengetahuanmu tentang Rabb-mu dan ilmu fikihmu. Sesungguhnya aku telah menyesatkan tujuh puluh orang dari kalangan ahli ibadah senior dengan cara seperti ini. Seandainya tidak karena ilmu, pastilah aku dapat menyesatkanmu seperti mereka.”
Diriwayatkan bahwa seorang ahli ibadah dari kalangan Bani Israil beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala di biaranya yang terletak di atas gunung. Pada suatu hari sebagaimana biasa dia keluar dari tempat ibadahnya untuk berkeliling merenungkan kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta’ala di sekitar tempat ibadahnya. Di sela-sela dia berkeliling ini, dia melihat di jalan sesosok manusia yang menebarkan bau tidak sedap darinya. Ahli ibadah itu berpaling menuju ke tempat lain, sehingga dia terlindungi dari tercium bau ini. Ketika itu syaitan menampakkan diri dalam bentuk seorang laki-laki saleh yang memberi nasihat. Syaitan berkata kepadanya, “Sungguh amal-amal kebaikanmu telah menguap (sirna), dan persediaan amal kebaikanmu tidak dihitung di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.” Lantas si ahli ibadah bertanya, “Mengapa?” Dia menjawab, “Karena engkau enggan mencium bau anak cucu Adam semisal kamu.”
Ketika wajah si ahli ibadah terlihat sedih, syaitan pun pura-pura merasa kasihan dan memberinya nasihat, “Jika engkau ingin agar Allah Subhanahu wa Ta’ala mengampuni kesalahanmu, saya akan memberi nasihat kepadamu agar engkau mencari tikus gunung, lalu engkau gantungkan tikus itu di lehermu seraya beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sepanjang hidupmu.” Si ahli ibadah yang bodoh ini pun melaksanakan nasihat syaitan yang sengaja mencari kesempatan ini. Selanjutnya, si ahli ibadah memburu tikus gunung. Dia pun terus-menerus beribadah dengan membawa najis dari enam puluh tahun sampai dia meninggal dunia (semua ibadahnya pun tidak sah).
(Lihat: Redaksi KisahMuslim.com. Iblis Lebih Takut kepada Orang yang Berilmu Dibanding Ahli Ibadah. kisahmuslim.com) .
Imam al-A’masy menceritakan, “Saya pernah mendapat informasi dari seseorang yang bisa berbicara dengan jin. Jin mengaku, ‘Tidak ada manusia yang paling berat untuk kami goda, melebihi orang yang mengikuti sunnah. Sementara orang yang mengikuti hawa nafsunya, aku bisa permainkan mereka sesukaku.’” (Lihat: Redaksi KonsultasiSyariah.com. Memahami Godaan Iblis (Ringkasan dari buku Talbis Iblis, karya Imam Ibnul Jauzi). konsultasisyariah.com)
Dan ingatlah, jangan sampai terlupakan bahwa syaitan itu benar-benar musuh bagimu, musuh besarmu.
Sesungguhnya setan itu musuh yang jelas bagi manusia. (QS. Yusuf: 5)
Maka camkanlah, tidak ada waktu bermain-main di dunia ini, hiasilah diri dengan ilmu (dengan pemahaman yang shahih, manhajnya Rasulullah dan para shahabat/salaf), lalu amalkanlah, jika kita benar-benar ingin selamat dari segala teknik perangkap iblis. Semoga Allah Ta’ala menolong.
Apabila setan menggodamu maka mintalah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-A’raf: 200)
Dalam Tafsir As-Sa’di dinyatakan, “Kapan pun, dan dalam keadaan apa pun, ketika syaitan menggoda Anda, di mana Anda merasakan adanya bisikan, menghalangi Anda untuk melakukan kebaikan, mendorong Anda untuk berdosa, atau membangkitkan semangat Anda untuk maksiat maka berlindunglah kepada Allah, sandarkan diri Anda kepada Allah, mintalah perlindungan kepada-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar terhadap apa yang Anda ucapkan dan Maha Mengetahui niat Anda, kekuatan dan kelemahan Anda. Dia mengetahui kesungguhan Anda dalam bersandar kepada-Nya, sehingga Dia akan melindungi Anda dari godaan dan was-was syaitan. (Taisir Karimir Rahman, Hal. 313). (Lihat: Ammi Nur Baits. Jin Qorin Si Pendamping Manusia. konsultasisyariah.com). [syahid/voa-islam.com]
(Dikutip dari buku “SUPER MOTIVASI: Agar Hidup Tak Sia-sia”, Muhammad Yuan Yusuf)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!