Pemimpin Ganteng yang Didamba Umat, Seperti Apakah Kriterianya?

Oleh: Pritha Khalida

Gegara status mbak Ria Fariana tentang Ramzan Kadyrov, presiden Chechnya yang rajin shalawat dan ganteng, saya jadi kepikiran nulis sesuatu. Padahal tadi niatnya mau tidur. Tapi ngeganjel kalo gak ditulis. Jadi baiklah, kita lihat sejauh mana mata dan jempol saya bisa berkoordinasi dengan baik.

Perkara pemimpin ganteng. Itu penting ya? Menurut saya mah penting banget. Gak usah jauh-jauh pemimpin negeri, pemimpin rumah tangga aja, kan kalo nggak good looking, ngeliatnya aja bikin males. Trus kalo 'nggak beruntung' punya tampang ganteng, berarti kansnya kecil untuk dipilih jadi pemimpin donk?

Ah itu berarti situ mengecilkan peran Allah Sang Maha Pencipta seluruh makhluk yang ada di muka bumi. Seriously, guys. Dalam proses penciptaan manusia, Allah sudah memperhitungkan segalanya hingga menjadikan seluruh manusia sempurna adanya. Perkara hasil akhir ada yang bilang cantik-jelek, ganteng-jelek, itu mah ya karena keterbatasan mata manusia aja yang hanya mampu melihat casing.

...Perkara pemimpin ganteng. Itu penting ya? Menurut saya mah penting banget. Gak usah jauh-jauh pemimpin negeri, pemimpin rumah tangga aja, kan kalo nggak good looking, ngeliatnya aja bikin males...

Atau, bisa jadi ada faktor yang terlupa dari sang makhluk, yaitu lupa memoles inner beauty or inner handsome. Ya apapun istilahnya, pokoknya sesuatu yang mengacu pada kecantikan batin atau kegantengan dari dalam diri.

Sebagian dari kita yang kebanyakan nonton tv atau baca majalah, biasanya akan punya 'pola' good looking mainstream, yaitu kulit putih, tinggi semampai, langsing, hidung mancung dan semacamnya. Selanjutnya, orang di luar pola tersebut akan tampak 'not good'. Padahal tentu tidak demikian makna cantik/ganteng yang sesungguhnya.

Rasulullah bersabda:
Sesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal daging yang jika baik akan baiklah seluruh tubuh, dan sebaliknya jika rusak akan rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah sepotong daging itu adalah hati. 
(Muttafaq Alaihi)

Nah kan, hati guys, hati.
Hati yang baik akan bisa memancarkan cahaya kecantikan atau kegantengan sampai terlihat oleh penduduk langit. Hati yang baik akan mampu menutupi segala apa yang kita sebut dengan 'kekurangan' fisik (iya kata kita aja kurang, karena manusia seringkali tak pandai bersyukur, padahal kata Allah mah udah pas).

Masih ingat Bilal bin Rabah? Kalau berdasarkan pola ganteng mainstream ala tv atau majalah, Bilal bisa jadi tidak masuk hitungan. Budak berkulit hitam kelam gitu lho. Tapi jika melihat betapa tangguh keimanannya dalam membela agama Allah--di tengah siksaan yang terus menerus diterimanya-- tentu segala pola ganteng mainstream akan terkubur di perut bumi, terkalahkan oleh bersihnya hati sang muazin yang suara azannya selalu dirindukan oleh segenap masyarakat di zamannya itu.

...Hati yang baik akan bisa memancarkan cahaya kecantikan atau kegantengan sampai terlihat oleh penduduk langit. Hati yang baik akan mampu menutupi segala apa yang kita sebut dengan 'kekurangan' fisik...

Orang tak akan lagi teringat akan Bilal yang hitam, atau Bilal yang seorang budak. Apalagi saat kita tahu bahwa semasa masih hidup saja, Rasulullah mengatakan bahwa suara terompah Bilal sudah terdengar di surga.

Setelah semua fakta ini, masihkah akan ada yang bilang "Ah Bilal nggak ganteng"? 
Berani yakin, gak bakalan ada! Kecuali orang yang hatinya kelam.

Nah balik lagi urusan pemimpin ganteng. Lah iya, kan tema ini tadi dimulai gegara topik presiden Chechnya yang ganteng itu, bukan? Coba kembali amati judul artikelnya. Beliau rajin shalawat, sodara-sodara. Rajin pula shalat jamaah di masjid. Plus tegas terhadap penghina Islam (baca lengkap deh artikelnya, bagaimana reaksinya saat ada kartunis yg menghina Rasulullah) Bisa jadi itulah yang bikin aura gantengnya memancar.

Segala tindak-tanduknya diawali dg niat karena Allah, dengan kecintaannya pada Rasulullah. Coba bandingkan jika judul artikelnya, 'Presiden X yang suka mengadu domba' atau 'Presiden Y yang suka mabuk dan judi', atau bahkan 'Presiden Z yang hobi membantai rakyat'. Saya yakin pemimpin model begini gak bakal terlihat ganteng sama sekali, meskipun dia memenuhi segala kriteria ganteng mainstream!

Percaya? Kalo nggak, gih buktikan sendiri!

...Tapi ganteng lebih kepada seberapa besar cintanya kepada Sang Pencipta, seberapa kuat keimanannya, seberapa jauh kemampuannya untuk bisa menyejahterakan, memuliakan dan membahagiakan orang lain...

Jadi kembali lagi, ganteng bukan sekadar perkara seberapa putih kulitnya, seberapa mancung hidungnya atau seberapa tebal dompetnya. Tapi ganteng lebih kepada seberapa besar cintanya kepada Sang Pencipta, seberapa kuat keimanannya, seberapa jauh kemampuannya untuk bisa menyejahterakan, memuliakan dan membahagiakan orang lain (rakyat, jika konteksnya pemimpin).

Sebaliknya, jika seorang pemimpin sudah membuat rakyat mual hanya dengan melihat wajahnya saja--seganteng apapun dia, ya tentu layak dipertanyakan bagaimana kondisi segumpal daging di dalam tubuhnya. Wallahu alam. (riafariana/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google

Link tentang Ramzan Kadyrov: http://voa-islam.com/read/tekno/2015/09/07/39055/ramzan-kadyrov-presiden-chechnya-yang-rajin-salawat-dan-salat-jamaah-di-masjid/#sthash.DI9tZXKl.dpbs

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Smart Teen lainnya:

• Hai Anak Muda, Islam Perintahkan Merawat Rambutmu!!
• Apa yang Bisa Kuperbuat untuk Gaza?
• PDKT Pacaran, Emang Boleh?
• Cewek Kok Hobi Tantrum
• Kajian Kok Cuma Bahas Dosa dan Neraka?
• Konsep Stoic dalam Islam
• Julid Jadi Budaya Bangsa?
• Hidup yang Filosofis