Rabu, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 11 September 2013 12:29 wib
12.013 views
Di Mesir : Anda Hanya Bisa Menghina dan Mengejek Jamaah Ikhwan
Cairo (voa-islam.com) Tidak ada pekerjaan yang dikerjakan rezim militer di bawah Jenderal Abdul Fatah al-Sissi, kecuali menggerakan seluruh infrastrtuktur negara, media, tokoh, dan jaringan politik, kecuali hanya untuk mengejek dan menghina Jamaah Ikhwan.
Seluruh potensi bangsa Mesir yang sekarang ini dibawah cengkeraman rezim militer, di mobilisasi hanya diarahkan yang tujuannya membuat Jamaah Ikhwan menjadi sangat rendah. Acara-acara di telivisi Mesir, hanya ada satu, yaitu semuanya diarahkan membuat opini, bahwa Ikhwan itu sebuah gerakan yang jahat, dan kelompok teroris.
Tentu, cercaan yang sangat kelewatan yang digalang oleh Jenderal al-Sissi itu, misalnya selalu mengaitkan Jamaah Iknwan itu dengan Presiden Obama.
Padahal, selama berpuluh tahun, yang menjadi "begundal", dan "budak" Amerika dan Israel, adalah rezim militer Mesir. Mereka menjadi kaki tangan Amerika dan Zionis-Israel. Mereka hanya sebuah "pion", yang selalu melaksanakan agenda Amerika dan Zionis-Israel.
Militer Mesir yang kalah perang di tahun l967 dan perang tahun l971, dan sejatinya bukan perang, karena para jenderal itu, hanya menyerahkan tanah-tanah mereka kepada penjajah Zionis-Israel, dan kemudian mereka dirantai kaki dan tangan mereka dengan perjanjian Camp David, tahun l978, dan sampai sekarang.
Mereka hanya menjadi penjaga keamanan Zionis-Israel dari ancaman bangsa Palestina yang menuntut hak-hak tanah air mereka. Militer Mesir hanya hidup dari bantuan Barat dan Israel, yang kemudian mereka korupsi. Mereka bukan para jenderal yang memiliki jiwa nasionalisme yang kuat, tetapi mereka hanyalah para petualang yang setiap saat dapat menggadaikan negaranya kepada kepentingan asing.
Maka, tidak heran ketika TV Mesir, di dalam sebuah acara, di mana seorang tamu yang mengatakan rakyat Amerika sedang memberontak terhadap Presiden Obama.
Tidak ada yang tertawa ketika harian Mesir mengatakan bahwa Obama memiliki saudara tiri yang mengelola investasi di sebuah perusahaan milik Ikhwanul Muslimin Mesir. Tidak ada yang berguling-guling di lantai dan tertawa, ketika media Mesir yang menyatakan bahwa Obama sendiri adalah anggota Ikhwanul Muslimin .
Tidak melihat orang mengangkat alisnya, ketika terjadi ungkapan yang sarkasme, bahwa ada mendengar desas-desus Obama, bertanggung jawab atas upaya pembunuhan terhadap menteri dalam negeri Mesir.
Ketika beberapa media Mesir, seorang presenter pria yang memperkenalkan dirinya sebagai cucu Sheikh Sayyid Qutb, dan berbicara tentang konspirasi Ikhwanul Muslimin yang licik, dan tidak ada yang membahas atau menanggapi masalah ini, kemudian berlalu begitu saja, bahkan mengatakan, Qutb pernah menikah, dan tidak pernah punya anak .
Semua media di Mesir sekarang ini dibawah kendali rezim militer, dan tidak boleh dissent (menentang) rezim militer. Di Mesir rakyat hanya dibolehkan berbuat satu, yaitu menghina dan mengejek Jamaah Ikhwan. Semua kegiatan apa saja di Mesir, sekarang diarahkan hanya satu tujuan menghina dan merendahkan Jamaah Ikhwan.
Di Mesir, tertawa dan lelucon tidak dilarang, tetapi yang boleh dijadikan bahan lelucon dan olok-olok adalah Jamaah Ikhwan. Sekarang apa yang terjadi di Mesir, adalah rakyat hanya boleh mengejek dan menghina Ikhwanul Muslimin melalui media Mesir .
Lagu-lagu seperti,"Saya ingin Jenderal al-Sissi, jika anda menjadi presiden saya", dan tidak ada berita media yang tidak mengkampanyekan secara aktif mempromosikan ambisi menteri pertahanan al-Sissi.
Sekarang ini, media-media di Mesir, bekerja dengan sangat keras, sedang mengubah citra menteri pertahanan al-Sissi menjadi sosok suci yang bersih, dan tangannya tanpa lumuran darah, lebih jauh lagi, tidak ada lagi yang mengkritik kekuasaannya, tidak peduli seberapa sewenang-wenang pelanggaran yang dilakukan Jenderal al-Sissi ini.
Ejekan di Mesir Hanya Terhadap Ikhwan
Beberapa di media massa utama di Mesir, terpaksa ditutup, karena mereka mengkritik pembantaian yang dilakukan rezim militer di Rabaa al-Adawiya Square. Media tidak berani lagi ikut kampanye mengutuk pembantaian, dan mendukung hak-hak hidup rakyat Mesir, termasuk dukungan mereka, khususnya para pendukung Presiden Mursi, yang berjumlah ribuan orang yang tewas, akibat berondongan pasukan militer Mesir.
Seseorang menulis bahwa al-Sissi telah membuat garis merah dan tidak mentolerir kritik dari manapun. Bagi mereka yang mengkritik al-Sissi dianggap melanggar persatuan nasional. Ini adalah bagaimana tokoh media dan penulis era Mesir saat ini harus menulis. Di Mesir kembali kepada kehidupan zaman batu, zaman purbakala. Di mana tirani dipertontonkan secara telanjang oleh rezim militer. Karena itu, Mesir akan terancam menjadi negara gagal, menyusul pemberontakan rakyatnya yang kian marak.
Saat ini di Mesir berlangsung sensor terhadap media massa. Di mana ketika Presiden Mursi berkuasa, semua sensor itu sudah ditinggalkan, rakyat menemukan adanya kebebasan.
Ini adalah fakta yang didokumentasikan oleh laporan hak asasi manusia internasional. Tetapi, semuanya sekarang musnah, dan yang tertinggal hanyalah gelombang hasutan, kebencian dan kedengkian terhadap Jamaah Ikhwan, dan kalangan intelektual Mesir, semakin menjadi jumud, dan terbelakang.
Yussuf Bassem yang menjadi kaki tangan pemerintah di bidang media, melakukan kampanye mewakili fihak berwenang Mesir terhadap saluran televisi yang ada di negeri itu.
Di mana sekarang berlangsung pemberangusan terhadap saluran telivisi radio, koran, dan situs-situs, yang dianggap dapat mengkritik terhadap Jenderal Abdul Fattah al-Sissi, dan mengatakan media hyang mengkritik pemerintah dan al-Sissi itu, digambarkan sebagai media pendukung setan?
Sejatinya, langkah seperti ini bukan moral Ikhwan,dan Ikhwan selama berkuasa, tidak pernah melakukan langkah seperti yang dilakukan oleh rezim militer di bawah al-Sissi.
Al-Sissi hanyalah akan membawa rakyat Mesir kembali ke zaman batu. Di mana Mesir dibawah Jenderal Abdul Fattah al-Sissi, dan tokoh yang sudah menjadi tukang jagal rakyatnya itu, mirip pemimpin Suriah Bashar al-Assad yang membantai rakyatnya dengan senjata pemusnah massal (kimia), tanpa peduli. af/hh
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!