Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
14.664 views

Fitnah ISIS: Antara Alihan Isu, Hororisasi Ide Khilafah Serta Blunder Politik Bagi Musuh Islam

Oleh: Ahmad Khozinudin, S.H. Advokat, Aktivis Hizbut Tahrir Kota Bekasi.

Pasca dideklarasikannya Khilafah oleh kelompok milisi bersenjata yang menamakan dirinya ISIS (The Islamic State of Iraq and Sham/ Daulah Islam Irak dan Syam) pada 29 Juni 2014 (bertepatan 01 Ramadhan 1435 H), berbagai kalangan aktivis dakwah dan pejuang Islam diberbagai belahan negeri  mengalami dinamika yang luar biasa, terutama di dunia jejaring sosial. Atas pertanyaan berbagai pihak, amir hizb asy Syaikh Ato’ Bin Khalil  Abu ar Rusytoh memberikan tanggapan khusus mengenai proklamasi Khilafah tersebut. (www: hizbut tahrir.or.id/2014/08/05/politik-proklamasi-tegaknya-al-khilafah-oleh-isis/)

Hizbut tahrir sendiri memandang bahwa Khilafah yang dideklarasikan ISIS adalah Khilafah yang tidak syar’i karena tidak memenuhi 4 (empat) syarat yang harus wujud pada sebuah Wilayah yang menegakan Daulah Khilafah,  yaitu:

  1. Pertama, kekuasaan wilayah tersebut bersifat independen, hanya bersandar kepada kaum Muslim, bukan kepada negara Kafir, atau di bawah cengkraman kaum Kafir.
  2. Kedua, keamanan kaum Muslim di wilayah itu di tangan Islam, bukan keamanan Kufur, dimana perlindungan terhadap ancaman dari dalam maupun luar, merupakan perlindungan Islam bersumber dari kekuatan kaum Muslim sebagai kekuatan Islam murni.
  3. Ketiga, memulai seketika dengan menerapkan Islam secara total, revolusioner dan menyeluruh, serta siap mengemban dakwah Islam.
  4. Keempat, Khalifah yang dibai’at harus memenuhi syarat pengangkatan Khilafah (Muslim, laki-laki, baligh, berakal, merdeka, adil dan mampu), sekalipun belum memenuhi syarat keutamaan. Sebab, yang menjadi patokan adalah syarat in’iqad (pengangkatan).  

ISIS: Penglihan Isu, Dalam dan Luar Negeri

Patut diketahui, isu ISIS sebelumnya isu biasa saja dan hanya ramai menjadi pembicaraan dikalangan terbatas dan media yang terbatas pula. ISIS berubah menjadi isu sentral yang di blow up seluruh media Nasional, baik cetak dan elektronik hampir bersamaan dengan adanya berbagai isu politik yang melingkupinya. ISIS mendeklarasikan Khilafah setelah sebelumnya menamakan diri sebagai Daulah Islam di Irak dan Suriah pada tanggal pada 29 Juni  2014 (bertepatan 01 Ramadhan 1435 H). Namun media Nasional baru mulai ramai memberitakannya setelah setelah terjadi isu-isu besar yang sebelumnya menyita perhatian publik Indonesia, baik isu nasional maupun internasional. Isu sentral internasional di seantero jagat dunia setelah memasuki Ramadhan sampai Idul Fitri bahkan hingga saat ini adalah isu penyerangan Israel ke Gaza. Termasuk juga isu peperangan antara berbagai kelompok jihadi melawan  Rezim Syiah Nushairiyah Bashar Asyad, juga isu nasib kaum muslimin di Irak dan Afganistan yang sedang dirundung malapetakan perang yang tidak berkesudahan.

Adapun isu didalam negeri yang paling menonjol adalah kebijakan (baca:  ketidakbijakan) kenaikan tarif dasar listrik per 1 Juli 2014, kebijakan pengendalian BBM (Baca: pengurangan  BBM untuk Rakyat) dan tentu  saja   peluang terjadinya chaos pasca   pengumuman putusan hakim oleh Mahkamah  Konstitusi atas adanya Gugatan Capres Prabowo mengenai adanya kecurangan dalam pelaksanaan Pemilu Pilpres 2014.

Usu kenaikan TDL, pengendalian BBM bersubsidi dan  gonjang-ganjing sengketa Pemilu. Penenggelaman semua pemberitaan tersebut memberikan dampak pada konteks  agitasi dan arus utama perhatian umat

Pemberitaan deklarasi Khilafah oleh ISIS dengan segala  pernak-perniknya praktis menenggelamkan pemberitaan tentang serangan Israel ke Gaza, kebiadaban Rezim Bashar  Asyad, penderitaan kaum muslimin diberbagai belahan Dunia termasuk di dalam negeri seperti isu kenaikan TDL, pengendalian BBM bersubsidi dan  gonjang-ganjing sengketa Pemilu. Penenggelaman semua pemberitaan tersebut memberikan dampak pada konteks agitasi dan arus utama perhatian umat. Sebelumnya, isu Gaza menjadi isu yang menyatukan kaum muslimin, memperjelas  watak barat yang ambigu, mengkonfirmasi hakekat penguasa-penguasa negeri islam sebagai penguasa antek (mesir, arab Saudi, iran, turki, Indonesia) yang tidak melakukan tindakan apapun yang berarti selain kecaman demi kecaman.

Adapun untuk konteks nasional, praktis isu ISIS mengalihkan perhatian umat terhadap aktivitas pendzaliman secara terstruktur dan masif yang dilakukan oleh penguasa yang secara  sadar dan sengaja menambah  beban hidup rakyatnya dengan kebijakan kenaikan Tarif  Dasar Listrik (TDL), pengurangan konsumsi BBM untuk rakyat bahkan rencana melakukan penyesuaian  harga BBM (baca: Kenaikan harga BBM).

Kubu Prabowo-hatta juga tidak ketinggalan ketiban getahnya, pemberitaan ISIS nyaris menenggelamkan pemberitaan proses hukum adanya dugaan pelanggaran pemilu yang sedang disidangkan di Mahkamah Konstitusi. Hal ini jelas akan menghambat maksimalisasi penguatan kohesi  internal bagi pendukung Prabowo-Hatta sekaligus menghambat upaya agitasi kepada publik untuk ikut bersama berempati dan memberikan dukungan politik  kepada kubu Prabowo-Hatta. Tentu saja hal yang demikian sangat menguntungkan bagi rival politik prabowo-hatta.

ISIS: Hororisasi Khilafah dan para Pengembannya

Hanya saja yang patut untuk dijadikan perhatian utama dan serius bagi  setiap pengemban dakwah adalah dampak dari pemberitaan ISIS yang berimplikasi pada upaya Kriminalisasi dan Monsterisasi  ide-ide Islam (syariah  dan Khilafah) serta simbol-simbol islam (bendera Tauhid, al Liwa dan Ar Roya). Narasi yang  hendak dibentuk oleh “orang-orang dibalik isu ISIS” adalah upaya-upaya yang terstruktur dan masif untuk merusak islam dan umatnya dengan cara mengarahkan opini publik untuk menjauhkan  umat islam dari ide-ide islam dan symbol-simbolnya. Upaya-upaya mengasosiasikan aktivitas berbagai gerakan islam yang berjuang menegakan Khilafah dengan ISIS nampak jelas, meskipun  metodenya tidak sama dengan metode perjuangan ISIS.

Opini yang hendak dibentuk adalah bahwa ISIS adalah gerakan Teroris,  setiap gerakan yang memiliki kesamaan tujuan perjuangan dengan ISIS juga gerakan Teroris. Dampak dari “Generalisasi Isu Teroris” tersebut mengajak umat untuk menjauhi setiap gerakan atau kelompok yang membawa ide-ide dan simbol-simbol yang menyerupai atau sama dengan ide-ide dan simbol-simbol yang diusung ISIS. Ini adalah pisau bermata dua untuk  mengiris ISIS disatu sisi dan mencincang setiap gerakan atau kelompok yang memperjuangkan tegaknya Khilafah disisi yang lain. Dalah bahasa yang lain, satu kali tepuk dua lalat mati, satu kali kayuh dua tiga pulau terlewati.

Dampak dari pemberitaan Fitnah ISIS ini lagi-lagi juga memakan korban. Belum lama ini  di bekasi, ketua  harian Jamaah Anshoru Tauhid (JAT) ditangkap di Bekasi oleh densus 88 (www.voa-islam.com/read/indonesiana/2014/08/10/32134/teroristainment-isis-ustadz-afif-abdul-majid-ditangkap-densus88-di-bekasi/). Tidak  menutup kemungkinan diduga akan terjadi tindakan pengulangan berupa penyalahgunaan wewenang atau tindakan yang melampaui kewenangan dengan adanya  pembunuhan diluar proses hukum (Ekstra Yudisial Killing) oleh Densus 88 kepada terduga Teroris saat penangkapan atau penggerebekan sebagaimana kasus yang lainnya. Densus 88 yang merupakan bagian dari Penyelidik dan Penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia telah mengambil  kewenangan Jaksa selaku penuntut umum yang memiliki kewenangan eksekutorial berdasarkan putusan hakim. BNPT sendiri dengan Narasi dan Opini publik yang dibentuk dengan dukungan penuh media-media sekuler disinyalir seolah telah beralih profesi menjadi Hakim yang memegang Palu Vonis Keadilan. Apa yang   disampaikan BNPT ke Media seolah-olah menjadi putusan yang memiliki kekuatan eksekutorial  sehingga dapat dijadikan dalil (Baca: Dalih) bagi Densus 88 yang telah berubah fungsi dari Penyelidik dan Penyidik  menjadi Jaksa Eksekusi  untuk melakukan pembunuhan (baca: pembantaian) kepada para Terduga Teroris.

Target akhirnya adalah hendak menjauhkan aktivis pengemban dakwah dari islam dan umat. Umat selaku pemegang kekuasaan riil digiring opininya untuk menjauhi bahkan takut kepada pejuang penegak Khilafah. Umat juga diajak menjauhi dan membenci simbol-simbol islam, padahal simbol tersebut merupakan manifestasi akidah seorang muslim. Pada saat yang sama, perjuangan politik untuk menegakan Khilafah pengembannya juga berusaha untuk ditarik dan dicabut dari  akar perjuangannya, yaitu syariah dan Khilafah. Hambatan, tantangan dan gangguan bahkan fitnah-fitnah keji terhadap syariah dan Khilafah -jika pengemban dakwah tidak istiqomah dan kokoh dalam mengemban amanah- akan tercerabut dan terlempar jauh dari islam,  sementara “Jurang yang menganga dalam politik sekuler demokrasi” telah disediakan untuk kanalisasi yang akan  menjadi lubang ancaman untuk mengubur semangat dan cita-cita perjuangan penegakan Khilafah. 

Blunder Politik

Allah SWT telah menurunkan Agama ini Allah pula –dengan segala kekuasaannya- yang akan menjaganya. Makar dan tipu daya yang dibuat oleh orang-orang kafir dan munafik tidak akan merubah sedikitpun melainkan menambah keikhlasan dan keistiqomahan pejuang penegak Khilafah serta mengantarkannya pada pertolongan Allah dan kemenangan. Setelah isu ISIS digulirkan, khalayak banyak yang memperbincangkan Khilafah  terlepas dengan berbagai dinamikanya, baik yang pro dan yang kontra. Opini umum tentang Khilafah semakin menguat, bahkan seluruh komponen umat termasuk ulama rujukan umat yang tergabung dalam Majelis Ulama Indonesia bahu membahu turun tangan untuk membela  syariah dan khilafah dari proses kriminalisasi dan monsterisasi.

Para pengemban dakwah syariah dan Khilafah semakin dekat dengan umat karena banyaknya umat yang menginginkan penjelasan yang menyeluruh atau  setidakya penjelasan yang cukup seputar isu ISIS dan Khilafah. Berbagai  diskusi dengan Metode Bil Hikmah wal Maidhoh Hasanah mampu memberikan pencerahan kepada umat untuk melakukan pemilahan antara ISIS disatu sisi dan Khilafah  disisi yang lain. Jika ada seorang muslim yang mencuri yang salah adalah individunya, bukan islamnya.  Termasuk terjadinya kesalahan, penyelewengan bahkan penyimpangan proses perjuangan penegakan Khilafah oleh ISIS tidak serta merta meruntuhkan ide Khilafah yang agung yang merupakan tujuan, harapan, cita-cita serta solusi bagi seluruh problematika yang dihadapi umat islam bahkan Khilafah akan menjadi rahmat bagi semesta alam.

Tentu saja kondisi ini harus disambut oleh  segenap komponen aktivis pejuang penegak syariah dan khilafah dengan cara meningkatkan amal dan melipat gandakan  keikhlasan untuk semakin massif mendatangi pintu-pintu umat sampai umat benar-benar membukakan pintu atau aktivis pejuang penegak syariah dan khilafah harus membukanya dengan  paksa, sampai tidak ada satupun rumah setiap muslim ketika dibuka melainkan didalamnya telah ada syariah dan Khilafah. Allahu Akbar!

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Analysis lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X