Ahad, 26 Jumadil Awwal 1446 H / 14 September 2014 22:10 wib
21.043 views
Apa Pesan Terakhir Haines Pada Perdana Menteri Inggris Sebelum Dieksekusi Mati Islamic State?
SURIAH (voa-islam.com) – IS atau Islamic State yang lebih dikenal didaerah asalnya sebagai Daulah Islamiyah pada Sabtu (13/9/2014) telah merilis video pengeksekusian David Haines, warga Negara Inggris sebagai bentuk respon atas keberlanjutannya serangan udara Amerika Serikat dan bantuan persenjataan yang diberikan kepada tentara Kurdi dan milisi Peshmerga dalam memerangi Ahlus Sunnah dan mujahidin di Iraq.
Dua menit 27 detik video berjudul "A Messages to the Allies of America" menyalahkan Perdana Menteri Inggris David Cameron yang bergabung dengan pasukan koalisi Amerika Serikat dalam proyek ‘war on terrorism’ terbaru di Iraq.
Haines kemudian muncul dengan berpakaian dalam pakaian terusan berwarna oranye didampingi pengeksekusi bertopeng disebelahnya, dan berpesan dengan tenang sebelum dieksekusi serta menjelaskan bahwa ini adalah bayaran atas kebijakan PM Inggris David Cameron.
Aku ingin menyatakan bahwa aku menuntutmu, David Cameron, kau bertanggung jawab sepenuhnya atas terbunuhnya diriku.
“Aku ingin menyatakan bahwa aku menuntutmu, David Cameron, kau bertanggung jawab sepenuhnya atas terbunuhnya diriku. Kau secara sukarela bergabung dalam koalisi bersama Amerika Serikat melawan Daulah Islam, sama halnya dengan yang telah pendahulumu, Tony Blair lakukan,” kata David Haines.
"Anda masuk secara sukarela ke dalam sebuah koalisi dengan Amerika Serikat terhadap negara Islam, seperti pendahulu anda, Tony Blair lakukan, mengikuti tren antara kami Perdana Menteri Inggris yang tidak dapat menemukan keberanian untuk mengatakan tidak terhadap Amerika," algojo mengatakan dalam video.
David Haines sebagaimana yang disebutkan oleh media oleh mainstream sebagai seorang pekerjan bantuan yang pernah bekerja di Perancis ternyata adalah salah seorang personel militer dari Pasukan Angkatan Udara Kerajaan Inggris.
Pengeksekusian ketiga yang dilakukan oleh IS setelah James Foley (19 Agustus) seorang mata-mata berkedok jurnalis independen dan Steven Sotloff (2 September) juga seorang mata-mata berkewarganegaraan ganda; AS dan Israel.
David Haines kemudian dieksekusi mati dengan cara dipenggal kepalanya, ditunjukkan sebagai respon keras pada Inggris. Video diakhiri dengan ancaman eksekusi mati tawanan dari warga Barat keempat dan warga Inggris kedua, Alan Henning. [mustanna/adivammar/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!