Jum'at, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 12 Juni 2015 11:04 wib
11.933 views
Noam Chomsky Mengkritik Penggunaan Drone Untuk Membunuh Tokoh Jihad
WASHINGTON (voa-islam.com) - Noam Chomsky, seorang ilmuwan keturunan Yahudi, mengkritik kebijakkan Obama yang memperbolehkan penggunaan pesawat tanpa awak (drone) dalam memberantas para pemimpin jihad di Timur Tengah.
Soal hal ini, Chomsky menyatakan bahwa sang presiden "telah mencabut prinsip yang didirikan di Magna Carta, 800 tahun yang lalu."
"Unsur utama dari Magna Carta adalah pembentukan praduga tak bersalah, bahwa seseorang tidak bersalah sampai terbukti bersalah melalui proses hukum di pengadilan di hadapan rekan-rekan mereka," katanya.
"Dengan kampanye pembunuhan melalui pesawat nirwak, Obama pada dasarnya mengabaikan prinsip ini, seakan menyatakan bahwa seseorang bersalah jika Gedung Putih memutuskan mereka bersalah dan berpotensi menyakiti kami," kata Chomsky.
"Jika negara lain yang melakukan hal ini, seperti Iran, kami akan mempertimbangkan untuk perang nuklir," kata Chomsky mengutarakan pendapatnya.
Chomsky juga sangat kritis terhadap perluasan kebijakan Administrasi Keamanan Nasional era Obama untuk mengawasi warga AS.
"Negara sampai melakukan pengawasan ke tingkat sangat ekstrem hanya untuk mengendalikan penduduknya. Saya rasa itu tidak bermoral," kata Chomsky.
Chomsky juga menyatakan bahwa dia tidak antusias dengan pencalonan Hillary Clinton sebagai presiden. Ditanya apakah akan terdapat perbedaan jika Hillary menjadi penerus Obama, Chomsky berkata, "(Hillary) mungkin akan bersikap sedikit lebih militan."
Chomsky menolak bahwa profesinya sebagai pakar linguistik berhubungan dengan kritik kerasnya terhadap pemerintahan AS.
Sudah begitu banyak tokoh jihadis yang tewas oleh drone. Di Pakistan, Afghanistan, Yaman, dan sejumlah negara lainnya. Intinya, pemerintah Obama tidak bermoral, pengecut dan tidak bertanggungjawab. Orang-orang yang dituduh tokoh teroris dibunuh dengan drone. (dta/dbs/voa-islam.com)
Chomsky bahkan tidak peduli bahwa pendiri kelompok al-Qaidah memiliki dua bukunya, “Necessary Illusions: Though Control in Democratic Societies” and “Hegemony or Survival: America’s Quest for Global Dominance” yang ditemukan di dalam markas persembunyian bin Laden menjelang kematiannya di tangan tentara AS.
"Mengapa saya peduli terhadap buku apa yang Osama bin Laden baca?" kata Chomsky yang telah menulis lebih dari 100 buku ini.
Chomsky mencatat bahwa terungkapnya dokumen yang diambil dari tempat persembunyian bin Laden di Pakistan menunjukkan bahwa bin Laden memiliki berbagai bahan bacaan, termasuk publikasi yang ditulis oleh CIA. (dta/dbs/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!