Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
7.621 views

Keong Sawah Pengganti Daging Sapi, Inikah Solusi?

Oleh : Mimin Asy Syahidah, S.P  

"Daging mahal, konsumsi keong sawah!" Agak geli mendengarnya. Tapi ini bukan pernyataan seorang petani yang sehari-hari bergelut di sawah. Bukan. Terlepas becanda atau serius, ini adalah statement sekaligus solusi yang disampaikan oleh seorang Menteri Pertanian (Mentan) menyikapi tingginya harga daging sapi di pasaran.  

Mentan menyarankan agar masyarakat beralih ke komoditas lain yang proteinnya sama dengan daging. Karena harga daging masih berada di kisaran lebih dari seratus ribu Rupiah. Komoditas yang dimaksud adalah tutut (keong sawah). Yah, keong sawah jadi pilihan Mentan karena dianggap memiliki protein yang sama dengan sapi. Namun hal itu hanya bisa memberi solusi rumah tangga konsumen.

Keong sawah memang bukan panganan yang baru. Banyak masyarakat yang sudah biasa mengonsumsi. Terutama mereka yang tinggal di pedesaan. Lalu bagaimana dengan rumah tangga produksi? Terutama pengusaha kuliner yang menjadikan daging sapi sebagai bahan baku utama. Apakah bisa tergantikan dengan keong sawah? Haruskah ada menu semur keong, rendang keong, dan lain sebagainya?

Solusi Asbun (Asal Bunyi) dari Para Menteri

Statement semacam ini bukan kali ini saja. Hal senada sebelumnya juga terucap dari beberapa menteri. Sebut saja, Kemeko PMK yang menyatakan, "Beras mahal, rakyat miskin harus diet dan puasa!". Juga dari Kemendag, "Bawang putih mahal, tak usah makan bawang.", "Cabe mahal, tanam sendiri". "Solusi Canggih" ini sangat jelas mengindikasikan para menteri ini tidak kapabel di bidangnya.

Rasulullah mengingatkan, "Jika suatu urusan diserahkan bukan pd ahlinya, tunggulah kehancurannya." (HR. Bukhari).

Masyarakat menginginkan dengan diangkatnya seorang pemimpin, ada yang mengurusi urusan mereka. Sehingga kebutuhannya lebih mudah didapat dan diatasi. Seperti ketika beras mahal. Rakyat ingin ada solusi nyata agar beras tak lagi mahal, harganya stabil, dan kualitasnya tetap baik. Bukan solusi dengan puasa dan diet. Karena itu tidak menyelesaikan masalah. Bukan pula dengan operasi pasar dengan menghadirkan beras murah kualitas rendah.

Demikian pula dengan mahalnya daging sapi. Walaupun tidak akan menimbulkan gejolak yang dahsyat pasalnya bukan makanan pokok, tapi ini juga menyangkut kebutuhan rakyat. Dan mereka butuh solusi nyata. Bukan malah rakyat dibuat bingung sendiri. Terutama rumah tangga produksi, dilema antara menaikkan harga jual yang itu berimbas pada menurunnya konsumen, atau mengurangi volume produksi yang hal ini akan berakibat berkurangnya produktifitas. Atau bahkan untuk rumah tangga konsumen malah diberi solusi dengan konsumsi keong sawah.

Seharusnya pemerintah memperhatikan ketersediaan daging di pasaran. Dengan memperhatikan kuantitas dan kualitas peternak rakyat. Sehingga solusinya bukan konsumsi keong dan juga bukan dengan impor. Namun pemimpin yang berani mengambil kebijakan seperti itu sangat sulit untuk digapai selama yang berlangsung adalah politik transaksional.

Para menteri diangkat karena demi memenuhi banyaknya kursi di parlemen. Hal inilah yang sangat membuka peluang orang-orang yang tidak kredibel menduduki jabatan yang kadang dia sendiri tidak kapabel dalam bidang tersebut.

Pemegang Setir Seharusnya Amanah

Abainya peran pemerintah mengindikasikan bahwa mereka dipilih bukan untuk melayani sebagaimana seharusnya. Mereka dipilih untuk memenuhi jatah kursi dari partainya. Selama politik transaksional mengalahkan politik rasional, maka selama itu pula persoalan-persoalan baru muncul tanpa solusi yang jelas. Politik transaksional hanya melihat semua dari materi. Maka tak heran pemimpin yang dihasilkan akan lupa dengan rakyatnya.

Ia hanya akan peduli dengan diri dan golongannya. Dan inilah yang ada di Indonesia saat ini. Tak ayal, urusan-urusan yang menyangkut hajat hidup orang banyak ditanggapi sekedarnya, tidak menjadi sesuatu yang urgent. Salah satunya kelangkaan daging sapi ini. Padahal sejatinya pemimpin diangkat untuk memegang setir kendali demi tercapainya tujuan bersama, bukan sekadar memberi solusi tanpa demi cari keuntungan sendiri. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Analysis lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X