Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
3.998 views

Media Islam Di Tengah Gelombang Pilkada 2018

Oleh: Roni Tabroni*

Tahun 2018 diberi stempel tahun politik. Entah siapa yang memulai. Yang jelas di tahun ini ada 171 daerah yang melakukan Pilkada serentak, terdiri dari 17 Provinsi, 39 kota, dan 115 Kabupaten. Karena jumlah yang besar mungkin orang menganggap ini tahun politik, padahal 2017 pun ada 101 daerah yang melakukan Pilkada.

Terlepas dari itu, membincangkan Pilkada sangat erat dengan media, sebab tidak bisa dipisahkan. Namun juga, di tema yang sedikit berbeda, kita akan menemukan kehawatiran publik akan tahun politik ini. Apa sebab, dalam hiruk pikuk politik, sering kali diwarnai dinamikanya yang khas. Politik identik dengan kegaduhan, konflik baik di dunia nyata maupun di dunia maya, perang urat syaraf, sampai kerusuhan massal.

Karena kehawatiran itulah maka ada pihak juga yang ingin mengganti penyebutan tahun politik dengan tahun demokrasi. Alasannya, penyebutan demokrasi dirasa lebih adem dibanding politik yang identik dengan konflik. Tetapi, dalam demokrasi juga biasanya ada embel-embelnya ketika menghadapi Pilkada atau pemilu yaitu “pesta demokrasi.” Penambahan kata “pesta” memberikan asosiasi kepada sebuah aktivitas yang riuh.

Artinya, tidak ada pilihan kata yang bisa mewakili kata hati dari publik yang sesungguhnya berkeinginan bahwa Pilkada tidak mengganggau kondisifitas sosial dan tetap harmonis. Suara hati publik, termasuk elit politik, dari hati yang paling dalam sesungguhnya mengingikan sebuah kondisi yang tetap aman dan tidak berujung pada konflik. Kehendak untuk tetap damai ini menjadi kebutuhan bersama, siapapun mereka, apapun partai dan pilihan politiknya.

Walaupun demikian, berbicara Pilkada, seperti halnya juga pemilu dan Pilpres, memiliki resiko yang tidak ringan, karena menentukan nasib bangsa dan masyarakat lima tahun ke depan. Di sinilah sesungguhnya letak pentingnya Pilkada. Berbicara masa depan masyarakat lima tahun ke depan jauh lebih penting dari proses pestanya itu sendiri. Jika salah dalam menentukan pemimpin ke depan, maka nasib masyarakat akan tergadai.

Saya kira, dalam konteks inilah kita berbicara pentingnya kehadiran media massa Islam. Di mana masyarakat membutuhkan edukasi yang paling tulus dari media pada ajang Pilkada, bukannya menjadikan Pilkada sebagai komoditas ekonomi dan kekuasaan melalui media massa. Sudah lama masyarakat muak dengan keberadaan media-media mainstream yang cenderung partisan dan tidak melakukan fungsi edukasinya kepada masyarakat. Yang terjadi, media hanya dijadikan saluran hasrat politik dari pemilik dan penguasa tertentu. Masyarakat menjadi korban dari konten media yang cenderung memframing sebuah objek berita berdasar pada kepentingan tadi.

Media Islam, pada dasarnya juga memiliki kepentingan seperti halnya media-media umum lainnya. Hanya saja, letak perbedaannya terdapat pada misi kehadiran medianya dan motif dari pemberitaannya. Misi kehadiran media artinya media massa lahir dengan sejumlah kepentingan, dan media Islam tentu saja lahir dengan misi yang mulia, berdasar pada kebutuhan dakwah, maka di dalamnya pasti dibarengi dengan moral dan etika. Sedangkan motif pemberitaan nanti akan terlihat dari target pemberitaan, jika media pada umumnya lebih mendewakan materi dan kepentingan politik, maka media Islam lebih berorientasi pada kemaslahatan ummat.

Maka konten-konten yang selayaknya ada dalam media Islam adalah pesan-pesan yang mengandung unsur edukasi. Pilkada tidak dimaknai sebagai sesuatu yang berlebihan, tetapi hanya sebagai momentum untuk meningkatkan kebajikan dalam bentuk informasi yang mendidik sebagaimana halnya media Islam berjalan selama ini. Jika Pilkada bagi masyarakat cukup menakutkan, maka oleh media Islam dibalik menjadi sesuatu yang menyejukkan.

Karenanya, ada dua agenda yang setidaknya dapat diperankan oleh media massa Islam pada momentum Pilkada ini. Pertama, agenda jangka pendek, Pilkada sebagai momentum untuk mencerdaskan masyarakat lewat kemasan-kemasan informasi yang sejuk dan inspiratif. Selama Pilkada banyak orang yang menghindari media karena jengah dengan berita-berita politik. Ketika publik menghindar berarti ada yang salah dengan media kita, dan disitulah ruang kosong dimana media Islam harus mengambil peran untuk mengembalikan minat masyarakat.

Sebab jika masyarakat (khususnya ummat Islam) kemudian menjadi apatis politik, maka nanti yang memanfaatkan adalah pihak lain yang tidak memiliki kredibilitas dan kualitas baik sebagaimana yang diharapkan. Itu artinya ummat Islam menyerahkan resiko masa depan ummat lima tahun ke depan kepada pihak lain.

Kedua, agenda jangka panjang, yaitu membangun visi yang jauh ke depan tentang bangunan peradaban sebuah bangsa yang disusun dari kondisi daerah satu dengan lainnya. Di sini media Islam mestinya menyusun agenda, mau seperti apa Indonesia sepuluh, dua puluh, atau lima puluh tahun ke depan. Dari mulai daerah, media Islam harus mulai membenahi sehingga masyarakat dengan segala potensinya tidak jatuh kepada pihak-pihak yang hanya mementingkan urusan dunia.

Untuk menghindari dosa politik (membuat orang apatis politik), maka media Islam harus menjadi bagian paling depan dalam melakukan edukasi politik dengan didasarkan pada akhlak dan moral yang tinggi. Pada ajang Pilkada juga media Islam dapat menunjukkan kredibilitasnya untuk menampakkan Islam yang rahmatan lil alamin, dengan muatan wawasan global. Sehingga, ummat tidak picik melihat Pilkada bahkan menjadi aktif dan produktif berpartisipasi dalam memajukan demokrasi di daerahnya masing-masing. Wallai a’lam. [syahid/voa-islam.com]

*Penulis adalah Pengurus Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Analysis lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X