Ahad, 23 Jumadil Awwal 1446 H / 21 Januari 2018 22:35 wib
10.802 views
Berbagai Upaya Barat dalam Membendung Kebangkitan Islam
Oleh: Ummu Rizky
Pada tanggal 25 Nopember 2017, Wakil Presiden Muhammad Yusuf Kalla mengutarakan bahwa salah satu tantangan bagi bangsa ini adalah radikalisme, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengingatkan tantangan dunia Islam ke depan yakni radikalisme dan modernisme. Tantangan ini harus diantisipasi.
"Tantangan dari keislaman itu terutama radikalisme, pikiran yang berlebihan karena pikirannya cuma satu, surga," ujar JK dalam sambutannya saat menutup Musyawarah Nasional Alim Ulama Nahdlatul Ulama di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (25/11/2017).
Radikalisme menurut JK membuat banyak korban berjatuhan. Kejadian terbaru yakni pemboman di Masjid Al-Rawdah, Mesir.
"Kenapa kita bersedih dan mengutuk kejadian kemarin di Mesir, bagaimana 235 orang mati ditembak dan di bom di masjid. Sungguh luar biasa kesedihan kita melihat kejadian seperti ini," katanya.
Bukan hanya JK yang mengungkap demikian, Presiden pun mengungkap hal yang senada. Hal tersebut diungkapkan ketika presiden menghadiri Munas Para Alim Ulama Konbws NU di Mataram.
Presiden Joko Widodo berharap para ulama NU tersebut bisa menghasilkan kesepakatan yang bisa direkomendasikan kepada pemerintah.
"Saya mohon, di munas ini agar pembahasannya disampaikan ke kami rekomendasi-rekomendasi, terutama yang berhubungan dengan pemerintah," kata Jokowi di lokasi Munas Alim Ulama Konbes NU di Kota Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Kamis (23/11/2017).
Jokowi meminta agar munas alim ulama tersebut juga membahas soal gerakan radikal dan intoleran. "Yang berkaitan dengan gerakan radikalisme dan intoleran, apa yang harus dilakukan pemerintah. Karena pegangan kita sekarang sudah kuat, ada undang-undangnya," kata Jokowi.
Jokowi juga mengatakan telah meminta jajaran menteri Kabinet Kerja untuk menindak tegas terhadap aliran radikal dan intoleran yang ada di Indonesia. "Saya sudah minta kepada seluruh jajaran pemerintahan agar tegas dan tidak memberikan toleransi terhadap aliran aliran radikal, aliran-aliran yang intoleran yang ada di negara kita, apa pun organisasinya," tegas Jokowi.
Demikianlah, para pemimpin negeri ini yang menggulirkan opini Radikalisme dan terorisme. Disadari atau tidak itu merupakan agenda dari kafir barat yang memang pada dasarnya ingin membendung upaya Kebangkitan Islam. Berbagai upaya kafir barat lakukan salah satunya dengan mendukung kelompok sekulerisme secara kasus perkasus dan mendorong pengakuan fundamentalisme dan radikalisme sebagai suatu musuh bersama, mendorong ide bahwa agama dan negara dapat dipisahkan.
Barat juga melakukan indoktrinasi paham sekuler terhadap para penguasa di negeri negeri muslim. Akibatnya sudah tampak di awal dari tulisan ini. Bahwa opini Radikalisme dan terorisme sengaja digulirkan oleh penguasa sendiri. Tentu saja hal tersebut berakibat fatal, rakyat yang mudah terpengaruh akan membenarkan opini yang digulirkan. Tersebut dan parahnya tuduhan tersebut selalu ditujukann pada muslim.
Berawal dari Ramalan
Pada Desember 2004, Dewan Intelijen Nasional Amerika Serikat (Natinal Intelegent Councik/NIC) merilis laporan dalam bentuk dokumen yang berjudul Mapoing Thr Global Future. Dokumen ini berisikan prediksi atau ramalan tentang masa deoan dunia tahun 2020.
Dalam dokumen tersebut, NUC memperkirakan bahwa ada empat hal yang akan terjadi pada tahun 2020-an yakni :
1. Dovod Word : Kebangkitan ekonomi Asia; Cina dan India bakal amenjafi pemain penting ekonomi dan politik dunia
2. Pax Americana : Dunia tetap dipimpin dan dikontrol oleh AS
- A New Chaliphate: Kebangkitan kembali Khilafah Islam, yakni apemeribtahab Global Islam yang bakal mampu melawan dan menjadi tantangan nilai nilai barat.
4. Cycle Of Fear: muncul lingkaran ketakutan (phobia), yaitu ancaman terorisme dihadapi dengan cara kekerasan dan akan terjadi kekacauan di dunia, kekerasan akan dibalas kekerasan.
Dari dokumen tersebut jelas sekali bahwa negara-negara barat meyakini bahwa Khilafah Islam akan bangkit kembali.Menurut mereka, Khilafah ISLAM tersebut akan mampu menghadapi nilai nilai peradaban barat.
Barat Takut akan Kebangkitan Islam
Dengan adanya ramalan tersebut, Khilafah oleh barat dianggap sebagai suatu ancaman yang menakutkan bagi mrk. Sebab, ketika tegak, Khilafah akan menghentikan hegemoni kapitalis barat atas dunia yang akan mengganggu kepentingan mereka, khususnya dalam masalah politik dan ekonomi.
Berbagai cara barat lakukan untuk membendung Kebangkitan Islam kembali, diantaranya:
1. Memecah belah umat Islam
Pada tahun 2003, lembaga think-thank (gudang pemikir) AS, yakni Rand Corporations, mengeluarkan sebuah kajian teknis yang berjudul "Civil Democratic Islam" secara terbuka. Rand Corporation membagi umat Islam menjadi empat kelompok, muslim fundamentalis, tradisional , modernis dan sekularis.
Kelompok fundamentalis, mereka sebut sebagai kelompok yang menolak nilai-nilai demokrasi dan budaya barat serta menginginkan sebuah negara otoriter yang dapat menerapkan hukum Islam yang mereka anggap ekstrem (Khilafah).
Kelompok tradisional adalah kelompok yang menginginkan suatu masyarakat yang konservatif.
Kelompok modernis mereka identifikasi sebagai kelompok yang menginginkan dunia Islam menjadi bagian modernitas global, yang juga ingin memodernkan dan mereformasi aislam dan menyesuaikan Islam dengan perkembangan jaman.
Kelompok sekuler, mereka menganggap kelompok ini menginginkan dunia ISLAM dapat menerima paham sekuler dengan cara seperti yang dilakukan negara-negara barat, dimana agama dibatasi pada lingkup pribadi saja.
Setelah dilakukan pengelompokan seperti di atas, kemudian barat melakukan politik belah bambu atas umat Islam, mendukung satu pihak dan menjatuhkan yang lain. Hal-hal yang barat lakukan. Adalah sebagai berikut:
A. Mendukung kelompok modernis dengan mengembangkan visi mereka tentang Islam sehingga mengungguli kelompok tradisionalis.
B. Mendukung kelompok tradisional ia sebatas untuk mengarahkan mereka agar berlawanan kelompok fundamentalis dan untuk mencegah pertalian erat diantara mereka.
C. Mendukung kelompok sekuler
Secara kasus per kasus terjadi dukungan terhadap kelompok sekuler dan mendorong fundamentalisme sebagai musuh bersama.
D. Memusuhi kelompok fundamentalis dengan menunjukkan kelemahan pandangan keislaman; mereka mendorong media untuk mengekspos berbagai isue negatif seperti korupsi, kemunafikan dan tidak bermoral nya kaum fundamentalisme, pelaksanaan Islam yang salah ketidakmampuan mereka dalam memimpin dan memerintah.
2. Melakukan Monsterisasi Khilafah
Agenda yang berkenaan dengan Monsterisasi Khilafah ini, barat pembentukan suatu organisasi yang mendunia yang sepertinya mengusung ide Khilafah, yakni ISIS.
Padahal sudah jelas, deklarasi Khilafah ISIS tidak sesuai dengan apa yang dicontohkan oleh para sahabat Nabi dan bentukannya tidak memenuhi syarat syarat sah sebuah Khilafah.
3. Menggunakan penguasa boneka
Adapun yang dilakukan barat terhadap penguasa boneka ini adalah dengan cara indoktrinasi paham sekuler terhadap para penguasa di negeri-negeri Muslim.
4. Membangun legitimasi hukum
Cara lain yang barat lakukan adalah dengan melakukan pendekatan hukum atau law approach. Mereka membuat UU yang bisa menjegal usaha untuk bangkitnya Islam.
Salah satunya dengan diterbitkan nya UU ormas tahun 2017, mengenai pembubaran sebuah ormas yang mengusung ide Khilafah.
5. Menggunakan kekuatan represif negara
Jika berbagai cara di atas tidak berhasil barat jalankan, maka negara yang merupakan tangan kanan barat akan beralih dengan cara melakukan tindakan represif terhadap para pejuang Kebangkitan Islam. Berbagai persekusi dilakukan, untuk menjegal segala apa yang dilakukan oleh para pengusung Kebangkitan Islam.
Setelah mengetahui apa yang diagendakan barat untuk membendung Kebangkitan Islam, semoga kita terhindar dari apa yang dilakukan barat tersebut. Karena bagaimanapun masifnya usaha mereka, mereka tidak akan bisa membendung apa yang ALLOH SWT janjikan dalam surat An -Nuur ayat 55, ALLOH SWT berfirman :
Surat An-Nur Ayat 55
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.
Hendaknya umat harus waspada terhadap upaya pecah belah dan adu domba sesama muslim, umat harus tetap fokus membangun dan memperkuat persatuan dan kesatuan dan yang terakhir semoga kita semua menjadi bagian yang memperjuangkan Kebangkitan ISLAM di bumi ALLOH ini. Wallohualambishowab. [syahid/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!