Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
4.995 views

Gincu Politik Pemberdayaan Perempuan

Oleh: Siska Dewi Septiani, S.I.P.

(Alumni Prodi Manajemen Kebijakan Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada)

Secercah harapan muncul dalam hasil verifikasi dan penetapan parpol peserta pemilihan umum (pemilu) 2019 pada Sabtu, 17 Februari 2018 di tengah stagnasi keikutsertaan perempuan dalam parlemen. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menjadi partai yang memiliki keterwakilan perempuan dalam kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) tertinggi, yaitu sebanyak 66,66 persen (detikNews, 17/2/2018).

Angka ini terbilang langka di kalangan partai-partai lama mengingat hingga saat ini kaum laki-laki masih mendominasi kancah percaturan politik Indonesia. Ditambah lagi meskipun tergolong partai yang baru, PSI sudah sangat lekat dengan public figure perempuannya, misalnya Grace Natalie dan Tsamara Amany. Maka, wajar jika mereka sangat berharap dapat mewakili suara perempuan melalui tingginya keterwakilan perempuan dalam kepengurusannya (detikNews, 17/2/2018).

Di sisi lain, Kaukus Perempuan Parlemen RI (KPP-RI), Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI), dan Maju Perempuan Indonesia (MPI) telah bergerak terlebih dahulu supaya Komisi Pemilihan Umum (KPU) memastikan keterwakilan perempuan dalam pemilu pada hari Jumat, 26 Januari 2018 (Tempo.co, 26/1/2018).

Ada empat aspirasi yang mereka sampaikan kepada KPU, yaitu memastikan partai politik mengakomodasi kebijakan afirmasi berupa kuota minimal 30 persen di daftar caleg dan penempatan minimal satu perempuan di antara tiga caleg yang diajukan partai politik atau parpol, memastikan keterpilihan perempuan dengan meminta parpol menempatkan perempuan di nomor urut satu di minimal 30 persen daerah pemilihan.

Penyelenggara pemilu diminta memastikan dan melakukan pengawasan kepada partai politik peserta pemilu untuk memenuhi ketentuan yang telah diatur perundang-undangan, dan meminta terobosan peraturan untuk menjamin keterpilihan perempuan dengan salah satunya memastikan satu dari tiga calon legislator terpilih adalah perempuan (Tempo.co, 26/1/2018).

Keterwakilan perempuan bukan barang baru karena telah menjadi agenda dari Millenium Development Goals (MDGs) yang kemudian dilanjutkan dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Implementasi SDGs atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TBP) di Indonesia kemudian diwujudkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Perpres tersebut memuat 17 TBP yang salah satunya adalah mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum perempuan. Tujuan ini dibreakdown menjadi lima sasaran, yaitu mengakhiri diskriminasi perempuan, menghilangkan kekerasan terhadap kaum perempuan, menghilangkan praktik berbahaya, menjamin partisipasi dan kesempatan yang sama bagi perempuan untuk memimpin pengambilan keputusan, dan menjamin akses terhadap kesehatan seksual dan reproduksi serta hak reproduksi.

Keterwakilan perempuan dalam parlemen dan lembaga eksekutif merupakan jalan untuk mewujudkan kebijakan yang mampu merealisasikan kelima sasaran tersebut. Namun, pada faktanya pengaruhnya terhadap masalah perempuan belum terlihat secara signifikan. Tercatat pada tahun 2016 berdasarkan data Komnas Perempuan terdapat 245.548 kasus kekerasan terhadap istri yang berujung pada perceraian dan kekerasan terhadap anak perempuan sebanyak 1.799 kasus (Kompas.com, 7/3/2017).

Kemudian kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang diadukan bertambah menjadi sekitar 300 ribu kasus pada tahun 2017 (Tempo.co, 15/2/2018). Masih tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan menunjukkan masih banyaknya pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemangku kebijakan, khususnya perempuan. Belum lagi keterlibatan kepala daerah dan anggota parlemen perempuan dalam korupsi yang menodai kepercayaan masyarakat terhadap kapabilitas perempuan dalam berpolitik.

Munculnya isu perempuan, khususnya kasus KDRT, menurut Koordinator Bidang Pemantauan Komisi Nasional Perempuan, Dewi Ayu Kartika Sari, disebabkan masih adanya budaya patriarki, pendidikan gender, dan ketimpangan relasi gender dalam keluarga, yang mana perempuan selalu dianggap hanya berkewajiban di rumah, menjaga anak, mengurus keluarga (Tempo.co, 15/2/2018).

Itu adalah cara pandang yang sempit dalam menganalisis suatu masalah yang multidimensional. Problematika KDRT serta isu-isu perempuan lainnya tidak pernah terlepas dari sistem politik, ekonomi, sosial, dan pendidikan yang menaunginya. Sistem politik yang menjadikan akal manusia sebagai sumber dalam pengambilan keputusan menghasilkan politik transaksional yang menyesuaikan kepentingan orang atau kelompok yang berkuasa tanpa benar-benar berpihak kepada masyarakat.

Sistem ekonomi yang kapitalis-materialistis menyebabkan ekonomi hanya dikuasai oleh para pemilik modal dan memperlebar disparitas antara si kaya dan si miskin sehingga perempuan dengan sukarela maupun terpaksa keluar dari ranah domestik dan menghilangkan prioritas utama sebagai seorang ibu.

Sistem sosial yang liberal menimbulkan sikap remeh terhadap urusan rumah tangga dan pengasuhan anak yang dianggap tidak menghasilkan materi, di samping menyuburkan pergaulan tak sehat antara laki-laki dan perempuan melalui pacaran dan pembebekan terhadap lifestyle Barat yang hedonis. Sistem pendidikan yang sekuler mengebiri Islam menjadi khazanah keilmuan semata yang hanya boleh diterapkan di masjid untuk diri sendiri.

Dengan demikian, isu perempuan selayaknya dipandang sebagai salah satu cabang dari seluruh problematika sistemik sehingga solusi yang dibutuhkan juga berupa solusi yang fundamental dan komprehensif, bukan dengan affirmative action yang justru bertentangan dengan Islam dan menjauhkan perempuan dari peran yang sesungguhnya.

Rasulullah bersabda “Tidak akan pernah menang suatu kaum yang menyerahkan urusan (kekuasaannya) kepada perempuan” (HR. Bukhori).

Maka, siapakah yang lebih mengetahui fitrah perempuan dan segala pemecahan masalah selain Allah Sang Pencipta? [syahid/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Analysis lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X

Senin, 20/01/2025 17:12

Pemandangan Indah Di Hari Pertama