Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
4.291 views

Devisualisasi Peran Pesantren Melalui Pemberdayaan Ekonomi Pesantren

Oleh: Yulida Hasanah

(Pemerhati Sosial Politik, tinggal di Kabupaten Jember Jawa Timur)

Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa mengaku mulai merancang strategi 100 hari pertama setelah dilantik bersama Emil Elestianto Dardak. Pelantikan keduanya direncanakan  akan berlangsung tanggal 14 Februari 2019 bulan depan menggantikan  jabatan gubernur dan wakil gubernur Soekarwo-Syaifullah Yusuf yang akan berakhir masa jabatannya tanggal 12 Februari 2019.

Jelang pelantikan tersebut, Khofifah-Emil sudah menyiapkan sejumlah target program yang harus dicapai dalam 100 hari kerja pertama. Hal itu disampaikan oleh Tim Navigasi Program Khofifah-Emil, KH Zahrul Azhar Asad, Senin (7/1/2019). Dan salah satu prioritas pada 100 hari pertama program kerja pasangan pemimpin baru Jatim itu adalah "One Pesantren, One Program (OPOP)".

Menurut Gus Hans, panggilan akrab  KH Zahrul Azhar, program ini menjadi  prioritas gubernur terpilih  pada 100 hari pertama kerjanya saat nanti resmi memimpin Provinsi Jawa Timur. Sebab mayoritas masyarakat  Jawa Timur adalah santri dan Ibu Khofifah bersama Pak Emil meyakini untuk menyejahterakan masyarakat  Jawa Timur , maka harus mendorong kesejahteraan para santrinya.

Jadi menurutnya OPOP  ini adalah program untuk kaum santri, agar mandiri dan menjadi pribadi yang kreatif. Selain itu, melalui program ini pesantren akan didorong untuk menghasilkan produk-produk andalan di bidang apa pun. "One Pesantren, One Program” ini juga termasuk memetakan pemasaran dari produk-produk yang dihasilkan oleh para santri, (REPUBLIKA.CO.ID)

Sementara Ketua ISNU( Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama ) Tulungagung Mohammad Rifai mengaku akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendukung upaya pemerintah Tulungagung maupun Jawa Timur dalam melakukan program pengembangan dan pembangunan, termasuk terwujudnya program OPOP.

"Kami akan berusaha semaksimal mungkin, ini merupakan tugas berat tapi harus kami lakukan. Program One Pesantren One Product kami rasa sangat baik, karena pesantren bisa memiliki produk unggulan," kata Rifa'i.

 

Program OPOP Bukan Program Baru

Gubernur Jawa Barat yg resmi dilantik pada 5 september 2018 kemarin juga telah meluncurkan program OPOP bagi pesantren yang ada di Jawa barat dengan tujuan mewujudkan pesantren yang mandiri secara ekonomi yang tidak bergantung pada pemerintah. (Sindonews.com).

Melihat dari tujuan program yang dicanangkan oleh Gubernur terpilih Jawa Timur, yaitu One Pesantren One Program yang lebih menitikberatkan pada tujuan ekonomi  menyejahterakan Pesantren atau lebih tepatnya kaum santri. Maka, hal ini sebenarnya adalah visualisasi dari program pemberdayaan ekonomi Pesantren yang telah dicanangkan MUI sejak April 2017 lalu. Di mana pesantren ditarget menjadi motor penggerak ekonomi Indonesia. (mui.or.id)

Selain itu program ini juga sejalan dengan apa yang dicanagkan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, pada acara high level discussion “Fastabiqul Khairat melalui Pesantren sebagai Salah Satu Rantai Nilai Halal” (11/12), yang diselenggarakan sebagai rangkaian Indonesia Shari’a Economic Festival (ISEF) 2018 pada 11 sd. 15 Desember 2018 di Surabayayangmenyampaikan 3 (tiga) program pengembangan kemandirian ekonomi pesantren untuk mendukung pesantren sebagai basis arus ekonomi Indonesia

Pertama, pengembangan berbagai unit usaha berpotensi yang memanfaatkan kerjasama antar pesantren. Kedua, mendorong terjalinnya kerjasama bisnis antar pesantren melalui penyediaan virtual market produk usaha pesantren sekaligus business matching. Ketiga, pengembangan holding pesantren dan penyusunan standarisasi laporan keuangan untuk pesantren dengan nama SANTRI (Sistem Akuntansi Pesantren Indonesia) yang dapat digunakan oleh setiap unit usaha pesantren.

Ketiga program tersebut merupakan wujud dari pilar pertama dari 3 (tiga) strategi utama Blueprint Pengembangan Ekonomi Keuangan Syariah Nasional yaitu pemberdayaan ekonomi syariah melalui pengembangan ekosistem rantai nilai halal (halal value chain).

Ekosistem ini mengembangkan sektor usaha syariah melalui pemberdayaan pelaku usaha baik besar, UMKM, serta lembaga pesantren, termasuk pengembangan aspek kelembagaan dan infrastruktur pendukungnya seperti pemberdayaan usaha pesantren dan pengembangan sektor usaha potensial seperti makanan, fashion dan pariwisata, serta virtual market.

Harapannya, melalui program pengembangan kemandirian pesantren dapat mendorong pesantren sebagai penggerak utama dalam ekosistem halal value chain, selain sinergi dan linkage dengan UMKM dan korporasi yang juga perlu terus dilakukan untuk semakin memperkuat peran pesantren dalam pengembangan ekosistem halal value chain.

Ini adalah fakta tentang pelaksaan program pemberdayaan ekonomi pesantren yang menjadi arus baru ekonomi negeri ini sejak beberapa tahun terakhir . Pertanyaannya, benarkah program tersebut adalah untuk kesejahteraan umat khususnya pesantren yang jumlahnya sangat besar di negeri ini? Ataukah ada unsur  ideologis yang melatarbelakanginya?

 

Pemberdayaan Ekonomi Pesantren Bukan Untuk Umat

Sejak tahun 2011 lalu, Pesantren memiliki peran besar dalam pengembangan ekonomi Syari’ah,  hal itu terlihat dari menjamurnya koperasi dan BMT (Baitul Mal Wattamwil) yang itu secara tidak langsung membesarkan keuangan syari’ah di negeri  ini .

Selain aspek keuangan, aspek pasar umat Islam juga menjadi sorotan untuk pengembangan Ekonomi Syariah. Jumlah penduduk Muslim dunia yang mencapai 1,6 Milyar adalah jumlah yang sangat besar. Bisa dikatakan, bahwa umat Islam dunia merupakan huge market. Untuk sektor makanan halal saja, nilai transaksi makanan halal global pada 2016 mencapai 1,2 triliun dollar AS atau 17 persen dari pengeluaran konsumsi makanan secara global.

Belum lagi dari pariwisata halal, kosmetik halal, fashion Muslim, dan keuangan syariah. Seluruhnya merupakan potensi ekonomi yang sangat besar. Wajar jika IMF pun memberikan perhatian khusus terhadap ekonomi syariah. IMF menginginkan adanya hubungan paralel antara sistem keuangan syariah dan konvensional. Sehingga potensi keuangan syariah bisa berada di bawah kendalinya.

Bahkan menurut Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain kunci dalam perkembangan ekonomi syariah global. Potensi tersebut dapat dilihat dari populasi penduduk muslim Indonesia. Sebagai salah satu negara dengan populasi penduduk muslim terbesar dunia, pangsa pasar yang bisa diraih oleh Indonesia adalah sekitar 12,7 persen dari total populasi dunia.

Ekonomi syariah di Indonesia yang mayoritas pelakunya adalah pesantren dibidik bukan untuk umat Islam. Potensi ekonomi dan keuangan umat adalah untuk kepentingan pemerintah. Umat Islam Indonesia dimanfaatkan dari sisi potensi keuangan. Uang umat dipakai untuk berbagai kepentingan. Syariah melalui corong pesantren dieksploitir untuk meraup potensi uang umat Islam.

Ekonomi syariah bahkan diserahkan pengawasannya pada IMF yang notabene lembaga riba dunia. Syariah hanya dijadikan lips service yang mengelabui umat Islam agar menyerahkan pasar ekonomi dan keuangan mereka pada kapitalis penguasa ekonomi dunia.

Sejatinya, pemberdayaan ekonomi pesantren hanyalah untuk memuluskan program ekonomi global  kapitalis di negeri-negeri muslim khususnya Indonesia. Dan lebih dari itu, pesantren akhirnya terjauhkan dari peran utamanya dalam mencetak generasi-generasi ulama pembangun peradaban mulia.

 

Mengembalikan Pesantren pada Perannya yang Hakiki

Sebagai sebuah lembaga pendidikan Islam yang berdiri sebelum Indonesia merdeka dari penajajahan colonial Belanda dan Jepang. Pesantren terus menyelenggarakan pendidikan yang memiliki misi mengkader umat untuktafaqquh fiddin dan memotivasi kader ulama dalam misi dan fungsinya sebagai warasat al-anbiya.

Keberadaan para ulama merupakan bagaikan bintang-bintang di langit :

«إِنَّ مَثَلَ اْلعُلَمَاءِ فِى اْلأَرْضِ كَالنُّجُوْمِ فِى السَّمَاءِ يُهْتَدَى بِهَا فِى الظُّلُمَاتِ اْلبَرِّ وَاْلبَحْرِ»

Perumpamaan para ulama di bumi adalah seperti bintang-bintang di langit yang bisa dijadikan petunjuk dalam kegelapan di daratan maupun di lautan. (HR Ahmad).

Ulama juga adalah pewaris para Nabi :

«إِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ اْلأَنْبِيَاءِ وَإِنَّ اْلأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِيْنَاراً وَلاَ دِرْهَامًا، وَرَّثُوْا الْعِلْمَ»

Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi, sementara para nabi tidaklah mewariskan dinar ataupun dirham, tetapi mewariskan ilmu. (HR Abu Dawud dan at-Tirmidzi).

Tentu keutamaan tersebut diperuntukkan kepada para ulama yang selalu mengamalkan ilmunya, yang selalu membela kebenaran, yang selalu cinta kepada kebaikan dan yang gemar melakukan amr ma’ruf nahi munkar. Maka dalam sejarahnya, tidak heran bahwa dunia pesantren disamping lembaga pendidikan yang mencetak kader sebagai Ulama, dunia pesantren juga terkenal dengan peranannya dalam menyebarkan agama Islam dengan Dakwah dan Jihad.

Ketika imperialisme dan kolonialisme menjajah negeri ini, maka umat Islam sebagai mayoritas yang ada di negeri ini tidak tinggal diam. Bahkan dalam sejarahnya, ulama dan santri selalu menjadi garda terdepan dalam memimpin pergerakan nasional, dalam rangka mengusir segala bentuk penjajahan yang ada di negeri ini.

Pesantren sebagai lembaga pendidikan yang usianya sudah tua, telah banyak melahirkan generasi yang tidak hanya menolak segala bentuk penjajahan, melainkan selalu menjadi motor penggerak dalam melakukan perlawanan terhadap para penjajah.

Menurut Awwas (2015: 97) di zaman pergerakan pra kemerdekaan, peran pesantren juga sangat menonjol, lagi-lagi melalui alumninya. Hadji Oeumar Said (HOS) Tjokroaminoto, pendiri gerakan Syarikat Islam dan guru pertama Soekarno di Surabaya, adalah juga alumnus pesantren, KH. Mas Mansyur, KH. Hasyim Asy’ari, KH. Ahmad Dahlan, Ki Bagus Hadikusumo, KH. Kahar Muzakkir, dan masih banyak lagi alumni pesantren yang menjadi tokoh masyarakat yang sangat berpengaruh.

Setelah penjajahan kolonial Belanda bercokol di negeri ini selama 350 tahun, maka tiba giliran pasukan Jepang yang ingin turut serta mengisap karunia ilahi di bumi pertiwi ini. Lagi-lagi kalangan pesantren menjadi garda terdepan dalam melawan segala bentuk penjajahan. Menurut Awwas (2015: 111) kebijakan-kebijakan yang tidak berperikemanusiaan dan diperparah lagi dengan adanya penyembahan terhadap sesama manusia melalui kewajiban seikeirei.

Kebijakan fasis Jepang ini amat menyakiti hati umat Islam. Sementara, situasi politik, ekonomi maupun peperangan kian hari kian bertambah kacau. Di beberapa tempat rakyat sudah berani melakukan sabotase dan perlawanan, termasuk sekian banyak perlawanan itu datang dari para santri Pondok Pesantren Sukamanah di bawah asuhan asy-syahid KH. Zainal Musthafa.

Maka, jika kita menelusuri sejarah lebih mendalam ke belakang, seharusnya pesantren menjadi garda terdepan melawan segala bentuk penjajahan di negeri ini, termasuk membebaskan umat dari neo imperialisme kapitalis yg saat ini masih membelenggu negeri ini.

Pesantren melalui Ulama-ulamanyalah yang akan mengarahkan dan memahamkan umat ini menuju pada kebangkitan hakiki yaitu kebangkitan Islam dengan penerapan syari’at Islam Kaffah, bukan hanya dalam hal ekonominya saja. Wallahua'lam bish shawab. [syahid/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Analysis lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X