Di Akhir Desember Harus Semakin Khawatir Bencana, Kenapa?Kamis, 26 Dec 2024 12:03 |
|
Feminisme dan Delusi Kesetaraan GenderRabu, 25 Dec 2024 20:55 |
PAKISTAN / AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Pada 11 September kemarin, Al-Qaidah Pusat menerbitkan edisi bahasa Inggris keempat dari majalah One Ummah-nya. Edisi ini menampilkan artikel oleh Syaikh Ayman Al-Zawahiri yang terbunuh oleh serangan pesawat tak berawak AS di Kabul pada 31 Juli 2022. Artikel tersebut berjudul “Aliansi Utara dan Cucu Abu Righal”.
Di dalamnya, Zawahiri membahas Aliansi Utara, koalisi anti-Taliban yang menentang pemerintahan Mullah Omar sebelum invasi pimpinan AS pada tahun 2001. Ini berbicara terutama tentang mendiang pemimpin Aliansi Utara Ahmad Shah Massoud.
Pertama, Syaikh Al-Zawahiri mengecam mereka yang mendukung Massoud dengan alasan Syaikh Abdullah Azzam, bapak gerakan jihad modern, memujinya.
Kemudian, Al-Zawahiri melanjutkan untuk menelaah sejarah hubungan Massoud dengan AS. Menariknya, Zawahiri sering mengutip dari Laporan Komisi 9/11. Massoud berusaha mendapatkan dukungan Amerika sebelum serangan 11 September 2001, untuk menargetkan Syaikh Usamah Bin Ladin.
Ini kembali ke tahun-tahun pemerintahan Bill Clinton, dengan sang mantan presiden mempertimbangkan Aliansi Utara sebagai mitra. Dengan demikian, Clinton memberi wewenang kepada mereka untuk menangkap atau memenjarakan Usamah Bin Ladin. Namun, Massoud mengkritik CIA karena ingin menangkap pemimpin Al-Qaidah itu dari pada membunuhnya. Zawahiri melanjutkan narasinya, menggambarkan bagaimana CIA mencoba bekerja sama dengan Aliansi Utara untuk melenyapkan Bin Ladin. CIA bahkan bertemu Massoud pada tahun 1999, dengan lebih banyak pertemuan setelah tahun berikutnya. Saat itu, Massoud menawarkan untuk menyerang kamp pelatihan Derunta dengan roket. Menurut Al-Zawahiri, pemimpin Aliansi Utara itu ingin AS menggulingkan Taliban. Massoud menawarkan diri untuk menjadi sekutu Barat dalam apa yang akan menjadi Perang Global Melawan Teror (baca; Islam) yang dimulai hanya beberapa minggu setelah kematian Massoud pada September 2001. Dia bahkan mengunjungi Brussel.
Ahmad Shah Massoud berpidato di Parlemen Eropa pada April 2001, menggambarkan dirinya sebagai “garis pertahanan pertama Barat melawan fundamentalisme Islam,” berharap mendapatkan dukungan Uni Eropa melawan Taliban dan Bin Ladin. Dia mengklaim bahwa, jika bukan karena Pakistan dan pejuang asing, Taliban tidak akan berkuasa saat itu. Syaikh Al-Zawahiri mengatakan ada sesuatu yang aneh dalam posisi Massoud dalam hal ini karena ia berharap intervensi Amerika di Afghanistan akan mengakhiri intervensi "asing" (Pakistan). Menurut artikel itu, Massoud mendiskreditkan sejarah jihadnya sendiri melawan Soviet. Dalam konferensi pers di hadapan Parlemen Eropa, Massoud memperingatkan Presiden AS Bush bahwa, jika ia gagal membawa perdamaian ke Afghanistan, AS akan terkena dampaknya secara langsung.
Syaikh Zawahiri mengatakan bahwa dengan mengumumkan kemitraannya dengan AS dalam Perang Melawan Teror, Massoud secara efektif menandatangani hukuman matinya sendiri. Dia menambahkan bahwa Massoud mengunjungi negara-negara Barat dengan harapan dia bisa menghindari kekalahan di tangan Taliban melalui intervensi asing. Almarhum pemimpin Al-Qaidah iti mengutip buku Michael Scheuer, Imperial Hubris. Menurut Scheuer, pada awal September 2001, Aliansi Utara hanya menguasai 5 hingga 15 persen wilayah Afghanistan, meskipun dana dan senjata berasal dari Iran, Rusia, India, dan Uzbekistan.
Artikel itu kemudian mengatakan bahwa Rusia dan AS terkejut ketika mereka mendengar Ahmad Shah Massoud telah terbunuh. Sekali lagi mengutip Laporan Komisi 9/11, Al-Zawahiri mengatakan bahwa AS mengumumkan keadaan darurat di pemerintahan satu hari setelah pembunuhan Massoud, yang Zawahiri sebut sebagai urusan internal Afghanistan menurut hukum internasional. Namun, bagi AS, yang ia sebut sebagai "penjahat internasional", itu adalah deklarasi perang. Zawahiri menambahkan bahwa AS sudah mempersiapkan tanggapan atas pembunuhan itu, tetapi serangan 11 September 2001 atau yang lebih dikenal Barat dengan 9/11 terjadi hanya dua hari setelah Massoud dibunuh di rumahnya oleh agen pperasi Al-Qaidah yang menyamar sebagai jurnalis. Pemimpin Al-Qaidah yang telah meninggal itu menyebut serangan 9/11 sebagai "pukulan pencegahan". Sehubungan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Syaikh Zawahiri mengingatnya sebagai "sangat khawatir," dan telah membahas pembunuhan Massoud dengan Bush. Menurut Putin, “Sesuatu yang besar sedang terjadi. Mereka sedang mempersiapkan sesuatu.”
Zawahiri ingat bahwa Bush diberitahu tentang implikasi kematian Massoud untuk perang rahasia melawan organisasi jihad. AS ingin mencegah runtuhnya Aliansi Utara.
Al-Zawahiri mengatakan Aliansi Utara adalah pilihan paling andal bagi AS dalam invasi di masa depan. Namun, kemitraan potensial ini berakhir dengan kematian Massoud. Zawahiri kembali mengutip Scheuer, mengingat bahwa kepribadian Massoud menguasai Aliansi Utara, dan dia tidak memiliki penerus. Aliansi Utara menemukan sistem pendukung terakhir mereka di AS. Menurut artikel tersebut, Amerika dikejutkan oleh serangan 9/11, dan tidak siap untuk menanggapi, kemudian kembali ke Aliansi Utara. Secara profetik, Scheuer menyebutkan perang tidak akan dimenangkan kecuali AS mengalahkan Taliban dan bersedia menduduki Afghanistan tanpa batas. Al-Zawahiri melanjutkan untuk menggambarkan bagaimana AS dan NATO gagal, dan bagaimana Afghanistan "dibebaskan".
Artikel tersebut kemudian melihat keputusan Syaikh Usamah Bin Ladin untuk melawan Aliansi Utara di bawah bendera Imarah Islam Afghanistan. Al-Zawahiri menyebutkan pendahulunya membuat keputusan ini karena dia yakin Taliban memiliki niat baik. Bin Ladin menganggap perang melawan Aliansi Utara sebagai perang melawan proksi dan kekuatan Barat yang mengepung dan menduduki tanah Muslim, menjarah sumber daya mereka.
Al-Zawahiri ingat bahwa sebelum penaklukan Kabul, Mullah Omar meminta Bin Ladin untuk pergi ke Jalalabad untuk menghindari penangkapan oleh pasukan Massoud. Merujuk lagi pada Laporan Komisi 9/11, Zawahiri menyebutkan bahwa Massoud terobsesi untuk membunuh atau menangkap Bin Ladin. Zawahiri juga mengatakan bahwa pemimpin Aliansi Utara itu memiliki kontak dengan Uzbekistan, Tajikistan, dan Iran, serta AS. Hal ini diduga mempengaruhi keputusan Bin Ladin untuk melawan Aliansi Utara.
Zawahiri membahas lebih dalam tentang Abdullah Azzam dan pujiannya terhadap Ahmad Shah Massoud. Dia berpendapat bahwa Syaikh Abdullah Azzam tidak hidup cukup lama untuk melihat pengkhianatan Massoud. Al-Zawahiri ingat bagaimana Abdullah Azzam memiliki garis keras terhadap mereka yang mengambil orang Yahudi dan Kristen sebagai sekutu. Dia mencela proyek Barat tentang “Islam Amerika”, sebuah Islam yang siap melawan komunisme, tetapi pada saat yang sama, yang mencintai Amerika. Abdullah Azzam juga mencela bagaimana para pemimpin Afghanistan ditekan oleh AS untuk meninggalkan cadar dan mendorong perempuan untuk mengenakan “pakaian Barat yang terbuka”.
Syaikh Al-Zawahiri mengutip kisah Syaikh Abdullah Azzam tentang Amerika dan Rusia yang mencapai kesepakatan tentang Afghanistan. Rusia akan mundur, dengan syarat AS akan menemukan pengganti pendudukan Rusia. Ini akan menjadi "Islam Amerika," yang akan ramah Barat. Azzam mengkritik seruan untuk "moderasi", yang menyiratkan bahwa para imam akan melakukan apa yang diperintahkan Amerika, mencapai titik di mana seorang imam akan menganggapnya dapat diterima untuk berdamai dengan Israel. Zawahiri memberikan sinopsis dari cerita sejarah Abdullah Azzam tentang penciptaan Israel, yang menurut pendapatnya adalah hasil dari kepemimpinan Palestina yang korup karena kesetiaan kepada orang-orang yang tidak beriman di Inggris dan AS.
Zawahiri menyimpulkan bagian tersebut dengan menyatakan bahwa Aliansi Utara melambangkan tren yang berulang, dengan orang-orang yang memiliki sejarah dalam Jihad menjual segalanya, termasuk diri mereka sendiri, kepada orang-orang yang tidak beriman, dan menganggap mereka sebagai teman. Dia menyebutkan Ibn Alqami bersekutu dengan Tartar; Shariff al-Hussein dan keluarga Saud dengan Inggris dan Amerika; serta contoh seperti pertempuran kelompok Salafi di Libya di bawah komando panglima pemberontak Khalifa Haftar. Dia juga menyebutkan fatwa yang mengizinkan untuk berperang bersama Marinir AS. Syaikh Zawahiri kemudian menulis ayat-ayat Al-Qur'an yang memperingatkan agar tidak bersekutu dengan orang-orang Yahudi dan Kristen. Dan, pada akhirnya, dia memperingatkan umat Islam dan sesama jihadis untuk waspada terhadap Aliansi Utara dan meminta Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk menyatukan gerakan jihad di seluruh dunia. (MW)
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com
Di Akhir Desember Harus Semakin Khawatir Bencana, Kenapa?Kamis, 26 Dec 2024 12:03 |
|
Feminisme dan Delusi Kesetaraan GenderRabu, 25 Dec 2024 20:55 |