Rabu, 25 Jumadil Awwal 1446 H / 8 Mei 2013 17:04 wib
6.681 views
137.000 Lebih Warga AS Tanda Tangani Petisi Penutupan Penjara Guantanamo
AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Ratusan ribu orang Amerika menandatangani petisi yang menyerukan Presiden Barack Obama untuk menutup penjara teluk Guantanamo.
Bebaskan mereka atau adili mereka ke pengadilan. Itulah desakan sebuah petisi kepada Presiden Barack Obama atas narapidana yang ditahan di Guantanamo, dipenjara dan terkatung-katung selama lebih dari satu dekade.
Petisi yang diluncurkan oleh mantan jaksa militer Guantanamo Kolonel Morris Davis telah ditandatangani oleh lebih dari 137.400 orang pada akhir pekan untuk presiden untuk membawa beberapa jenis penutupan bagi nasib para tersangka teror di penjara AS di ujung timur Kuba tersebut.
Di balik dinding penjara di perbukitan gersang Guantanamo, orang-orang "hilang" dalam penahanan tanpa batas waktu itu berusaha untuk menarik perhatian dengan aksi mogok makan yang belum pernah terjadi sebelumnya dimana sepertiga dari mereka mengobarkan aksi tersebut. Pada hari Senin, aksi mogok makan memasuki bulan keempat.
Pada hari Jumat, 100 tersangka dari "perang melawan teror" menjalankan aksi mogok makan, dari total 166, petugas penjara mengatakan.
Dari mereka, 23 sedang makan dengan tabung mengalir di hidung mereka dan tiga dirawat di rumah sakit meskipun jiwa mereka tidak dalam bahaya, klaim juru bicara penjara Letkol Samuel House.
Clive Stafford Smith, pengacara 15 dari para tahanan, mengatakan banyak dari para tahanan tersebut ditangkap di Afghanistan atau Pakistan dan "dijual ke Amerika demi hadiah."
Kliennya termasuk Shaker Aamer, seorang warga Inggris yang telah melakukan mogok makan selama 70 hari, dan dipenjara meski London telah berjanji untuk membawanya pulang.
Guantanamo kegagalan yang sangat besar
"Ada sesuatu yang secara fundamental salah dengan sistem di mana tidak didakwa dengan kejahatan perang membuat Anda dikunci tanpa batas waktu dan dakwaan kejahatan perang adalah tiket pulang ke rumahmu," kata Davis dalam permohonannya.
Petisinya menarik 117.000 tanda tangan hanya dalam 48 jam.
Sebagai jaksa tinggi militer Guantanamo, Davis ingat bahwa dia sendiri hanya mendakwa tiga mantan narapidana yang didapati bersalah atas kejahatan perang dan dikirim pulang ke negara mereka.
Itu hanya tiga dari 779 tahanan yang ditahan di penjara AS selama 11 tahun terakhir. Enam orang lainnya telah didakwa dan sekarang menghadapi proses pengadilan militer.
Pemerintahan Obama, dan bahwa pendahulunya, George W. Bush, telah membersihkan 86 dari tahanan yang saat ini ditahan di Guantanamo, menyatakan mereka bukan sebagai kombatan musuh atau penjahat perang.
Dari sisa 80 orang, sekitar setengahnya tidak dapat diadili karena kurangnya bukti.
"Pada intinya, Guantanamo hanyalah kegagalan yang sangat-sangat besar," kata Smith.
Salah satu rekan Smith, Omar Farah, mengatakan sudah waktunya bagi Obama untuk memperbaiki "kesalahan mengerikan ini" dan "berbicara lebih keras dibanding para tahanan."
Farah mengatakan ia baru saja kembali dari Guantanamo, di mana ia "terkejut oleh berapa banyak klien saya yang berhati teguh."
"Mereka tanpa beban," katanya kepada AFP. "Mereka ingin hidup, mereka ingin hidup dengan bebas dan bermartabat." Beberapa telah menghabiskan lebih dari sepertiga dari kehidupan mereka di sana, kata Farah.
Komandan Walter Ruiz, seorang pengacara pembela militer, mendesak Obama untuk menyelesaikan hukum yang terlantar di Guantanamo.
"Presiden telah gagal memenuhi janjinya untuk menutup pusat penahanan yang dicerca karena penentangan keras dari dalam negeri untuk memindahkan tahanan ke wilayah AS untuk diadili dan dipenjara, dan untuk mendapatkan negara-negara asing untuk menerima para tahanan yang telah dibersihkan.
"Kita perlu melihat lebih dari kata-kata, kita perlu tindakan nyata," kata Ruiz. (st/AFP)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!