Komandan Oposisi Suriah Ancam Targetkan Syi'ah Hizbullah Dimanapun Berada

SURIAH (voa-islam.com) - Jenderal Salim Idriss, komandan pasukan oposisi Suriah, memberi waktu 24 jam kepada presiden Libanon, PBB dan Liga Arab untuk memaksa Hizbullah, yang dia ganti namanya menjadi Hizbusyaitan, untuk menarik para milisinya dari Suriah, memperingatkan bahwa pejuang oposisi dapat menargetkan militan Syi'ah Hizbullah dimanapun mereka berada.

"Saya katakan kepada Presiden Libanon [Michel Sleiman], Kepala Liga Arab [Nabil Elaraby] dan Sekjen PBB [Ban Ki-moon] bahwa jika serangan Syi'ah Hizbullah terhadap wilayah Suriah tidak berhenti dalam waktu 24 jam, maka kami akan mengambil semua tindakan dan menjangkau Hizbullah bahkan di neraka, "kata Idriss kepada stasiun TV Al-Arabiya, Selasa (27/5/2013).

"Saya tidak bisa mengendalikan para pejuang saya lagi. Kami sedang mengalami genosida di tangan Hizbullah. Kepala Hizbusyaitan [Hizbullah-red] telah mengumumkan bahwa ia sedang memerangi kami di kota Suriah, Qushair dan mengirim para petempurnya dari Libanon, "katanya.

..Saya katakan kepada Presiden Libanon [Michel Sleiman], Kepala Liga Arab [Nabil Elaraby] dan Sekjen PBB [Ban Ki-moon] bahwa jika serangan Syi'ah Hizbullah terhadap wilayah Suriah tidak berhenti dalam waktu 24 jam, maka kami akan mengambil langkah-langkah dan mencapai Hizbullah bahkan di neraka..

Sebelumnya pemimpin "Hizbusyaitan" Hassan Nasrallah menegaskan dalam pidatonya pekan lalu keterlibatan skala besar partainya dalam berjuang bersama tentara Suriah dengan tujuan melindungi tulang punggung gerakan militan Syi'ah bersenjata itu- rezim di Damaskus.

Selain itu Jenderal Salim Idriss juga menolak klaim yang dibuat oleh sumber yang dekat dengan militan Syi'ah Hizbullah sehari sebelumnya yang mengatakan bahwa tentara Suriah yang didukung oleh Hizbullah telah mengambil alih 80 persen dari Qusair.

"Saya yakinkan Anda bahwa klaim oleh pihak iblis yang menguasai Qushair adalah palsu," katanya. (an/tds)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Hujan dan Angin Kencang Rusak Kamp Pengungsian Rohingya
• HAM untuk Rohingya: Kebijakan Baru Myanmar Bentuk Pembersihan Etnis
• Setelah Diberi Wilayah Otonomi, MILF Berencana Bentuk Parpol dan Ikut Pemilu Filipina
• 66 Orang Tewas Dalam Gelombang Serangan Bom Mobil di Irak
• Bukannya Membantu, Yordania Malah Tangkap dan Hukum Orang yang Ingin Jihad ke Suriah
• Amerika Serikat Membujuk Palestina Dengan $ 4 Miliar Dollar
• Turki Membatasi Penjualan Minuman Beralkohol
• Wakil PM Turki: Syi'ah Hizbullah Harus Ubah Namanya Jadi Hizbusyaithan