Senin, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 3 Juni 2013 17:48 wib
9.028 views
Negara Teluk Arab Akan Tindak Syi'ah Hizbullah Jika Terus Terlibat Perang di Suriah
TELUK ARAB (voa-islam.com) - Negara-negara Teluk Arab akan mempertimbangkan untuk mengambil tindakan terhadap Hizbullah jika gerakan bersenjata Syi'ah Libanon tersebut meneruskan keterlibatannya dalam perang sipil Suriah atau mencampuri urusan-urusan Teluk Arab, wakil menteri luar negeri Bahrain mengatakan pada hari Ahad (2/5/2013).
Ghanem al-Buainain mengatakan enam negara anggota Gulf Cooperation Council (GCC) menganggap keterlibatan Syi'ah Hizbullah di Suriah sebagai "intervensi sektarian", tetapi tidak membahas memasukkan kelompok itu sebagai organisasi teroris, langkah yang diambil oleh Bahrain pekan lalu.
Liga Arab dan Amerika Serikat telah mendesak Syi'ah Hizbullah untuk menarik para petempurnya dari Suriah, di mana Prancis pekan lalu mengatakan hingga 4.000 militan dari kelompok Syi'ah bersenjata tersebut bertempur bersama pasukan yang setia kepada Presiden Bashar Al-Assad.
"Dewan menteri (dari GCC) mengutuk intervensi Syi'ah Hizbullah di Suriah ... dan memutuskan untuk mempertimbangkan untuk mengambil tindakan terhadap kepentingan-kepentingan Syi'ah Hizbullah di negara-negara GCC," katanya, tanpa menjelaskan apa kepentingan tersebut.
..Dewan menteri (dari GCC) mengutuk intervensi Syi'ah Hizbullah di Suriah ... dan memutuskan untuk mempertimbangkan untuk mengambil tindakan terhadap kepentingan-kepentingan Syi'ah Hizbullah di negara-negara GCC..
Buainain berbicara pada sebuah konferensi pers setelah pertemuan para menteri luar negeri dari negara GCC yang kebanyakan mayoritas Sunni, yang juga termasuk Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Uni Emirat Arab dan Oman.
Bahrain Senin lalu melarang kelompok politik dalam negeri dari membuat kontak dengan Syi'ah Hizbullah, sebuah gerakan yang dianggap telah terlibat dalam kerusuhan di negara tersebut yang mayoritas berpenduduk Syi'ah.
Negara Bahrain, diperintah oleh keluarga Muslim Sunni Al-Khalifa, telah diterpa kerusuhan politik sejak 2011 dengan sebagian besar warga Syi'ah Bahrain mengagitasi untuk reformasi.
Bahrain telah menuduh Iran yang Syiah, pendukung utama Hizbullah, dan kelompok militan Syiah Libanon tersebut mengipasi kerusuhan di negara itu. Keduanya menyangkal, meskipun Hizbullah mengkritik tindakan keras keamanan pemerintah Manama pada pengunjuk rasa Syiah. (an/tds)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!