Selasa, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 27 Agutus 2013 19:24 wib
16.164 views
Editor Al-Quds Al-Arabi: Serangan AS Ke Suriah Mungkin Dimulai 48 Jam Ke Depan
TIMUR TENGAH (voa-islam.com) - Editor salah satu surat kabar yang paling terkenal di dunia Arab, Al-Quds al-Arabi, Bari Atwan menulis di halaman Facebook-nya, bahwa 48 jam ke depan akan sangat penting dalam sejarah Timur Tengah dan dunia, lapor Kavkaz Center Senin (26/8/2013).
Saat ini, Obama mengadakan pertemuan dengan perwakilan dari pejabat militer dan politik Amerika, membahas krisis Suriah setelah penggunaan senjata kimia oleh Assad di Ghuta timur.
Atwan mengatakan bahwa kemungkinan penggunaan kekuatan oleh Amerika - tanpa menunggu hasil dari komisi investigasi independen internasional - adalah "sangat tinggi".
Perdebatan Amerika hampir bertepatan dengan pertemuan antara pimpinan militer Amerika, Perancis, Inggris, Arab Saudi dan Qatar pada 26 Agustus di Amman. Menurut The Sunday Times, kemungkinan target serangan di pantai Suriah oleh angkatan laut Amerika serta zona larangan terbang untuk Assad telah disepakati antara Amerika dan Inggris.
Selanjutnya, 48 jam berikutnya akan menentukan jika Obama sampai pada kesimpulan bahwa Suriah telah "melewati garis merah" dan memberikan lampu hijau untuk mengebom bandara dan pangkalan militer Suriah. Hal ini, pada gilirannya, dapat menyebabkan reaksi berantai yang akan mengarah pada awal Perang Dunia III, ketika sekutu Suriah - Rusia, Iran dan China - mungkin tidak akan duduk diam.
Pada gilirannya, Bari Atwan menulis bahwa jika rezim Suriah mendapat vonis bersalah, negara itu tidak akan berhenti sebelum menggunakan senjata kimia dengan skala yang lebih besar terhadap lawan-lawannya.
Wartawan Arab itu mengatakan bahwa kasus ini bisa berakhir dengan perang habis-habisan di dunia ketiga tersebut, dan semua pihak, dan, di atas semua, Rusia dan Amerika harus memulai segera konferensi Jenewa untuk menemukan solusi politik dan memecahkan masalah itu secepat mungkin.
Untuk rezim Suriah, di sisi lain, sekarang saatnya untuk menyadari bahwa negara itu tidak dapat meraih kemenangan militer, apapun yang mereka lakukan, apapun senjata yang digunakannya, dan bagaimana pun lemah dan terpecah belahnya oposisi.
"Situasi ini di luar kendali sebelum penggunaan senjata kimia, dan prospek intervensi militer Amerika menjadi lebih realistis," kata editor Al-Quds al-Arabi tersebut. (an/kc)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!