Selasa, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 29 April 2014 22:00 wib
6.968 views
HRW Minta PBB Blokir Pasokan Senjata ke Rezim Bashar Al-Assad
BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Sebuah kelompok hak asasi internasional pada hari Selasa (29/4/2014)menyerukan kepada Dewan Keamanan PBB untuk memblokir aliran senjata kepada rezim Suriah, yang katanya sedang melancarkan serangan membabi-buta dengan "bom barel".
Human Rights Watch yang berbasis di New York mengatakan telah mendokumentasikan 85 serangan udara oleh rezim Assad terhadap daerah oposisi di provinsi Aleppo utara sejak 22 Februari.
Badan ini mendesak PBB untuk memblokir aliran senjata kepada pemerintah dan setiap kelompok yang melakukan pelanggaran terhadap warga sipil di negara yang dilanda perang tersebut di mana sekitar 150.000 orang telah tewas dalam tiga tahun terakhir.
"Dewan Keamanan harus memberlakukan embargo senjata terhadap pemerintah Suriah, serta pada setiap kelompok yang terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia meluas atau sistematis," kata HRW.
Pernyataannya datang lebih dari dua bulan setelah resolusi Dewan Keamanan 22 Februari menuntut diakhirinya serangan terhadap daerah sipil.
HRW mengatakan bahwa sejak saat itu mereka "telah mendokumentasikan setidaknya 85 tempat serangan di lingkungan (yang dikuasai oposisi) dari kota Aleppo ... termasuk dua serangan bom barel pemerintah pada rumah sakit resmi yang ditandai dengan jelas".
Serangan tersebut, kebanyakan dilaporkan melibatkan "bom barel berdaya ledak tinggi, tidak terarah", telah menghantam warga sipil dan objek sipil "tanpa pandang bulu".
Kelompok itu mengatakan serangan yang tidak dapat membedakan antara pejuang dan warga sipil adalah "melanggar hukum".
Serangan semacam itu "terus berlanjut meskipun Resolusi Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat dikeluarkan pada 22 Februari 2014, menuntut semua pihak di Suriah menghentikan penggunaan sembarangan bom barel dan senjata lainnya di daerah penduduk," kata HRW.
Pasukan pemerintah Suriah melancarkan sebuah serangan udara yang menargetkan wilayah oposisi 15 Desember lalu.
Ratusan orang, terutama warga sipil, telah tewas dalam serangan ini. Ribuan keluarga juga telah melarikan diri ke pedesaan dan negara tetangga Turki di utara.
Pernyataan HRW datang sehari setelah Presiden Bashar Al-Assad mendaftar untuk pemilihan kembali bulan depan.
"Presiden Assad berbicara tentang pemilihan umum, tetapi bagi warga Aleppo, satu-satunya kampanye yang mereka saksikan adalah kampanye militer dari bom-bom barel dan bombardir tanpa pandang bulu," kata direktur HRW wakil Timur Tengah dan Afrika Utara Nadim Houry.
Kelompok hak asasi mengatakan pasokan senjata ke kelompok oposisi yang telah melakukan pelanggaran sistematis juga harus dihentikan. (st/tds)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!