Kamis, 28 Rabiul Akhir 1446 H / 3 Juli 2014 08:00 wib
15.651 views
Baku Tembak Sesama Syi'ah di Kota Karbala Irak Tewaskan 45 Orang
BAGHDAD, IRAK (voa-islam.com) - Hingga 45 orang tewas dalam bentrokan antara pasukan keamanan Syi'ah Irak dan pengikut dari seorang sheikh radikal Syi'ah di kota Karbala Rabu (2/6/2014), sumber keamanan mengatakan, sebuah sinyal perpecahan di antara faksi-faksi Syi'ah ditengah perang pemerintah melawan mujahidin Sunni yang menguasi bagian besar negara tersebut.
Bentrokan meletus ketika polisi dan personil militer mencoba untuk menangkap ulama Syi'ah radikal Sheikh Mahmoud al-Sarkhi sekitar Selasa (1/7/2014) tengah malam di selatan kota Karbala, seorang perwira intelijen Kementerian Dalam Negeri dan saksi polisi mengatakan kepada Reuters.
Sarkhi dan pengikut bersenjatanya di masa lalu telah bentrok dengan pasukan AS, pasukan keamanan Irak dan pendukung Ayatollah Ali al-Sistani, ulama Syi'ah yang paling dihormati di Irak.
Pasukan keamanan mengatakan mereka pergi untuk menangkap Sarkhi setelah pendukungnya memblokir jalan-jalan dan mendirikan pos pemeriksaan sekitar distrik di kota suci penganut Syi'ah, Karbala.
Sarkhi menerbitkan sebuah surat pada website-nya awal pekan ini mengkritik fatwa Sistani bagi rakyat Irak untuk berjuang bersama pasukan keamanan memeranig mujahidin Sunni.
Sistani mengeluarkan fatwa setelah mujahidin Negara Islam di Irak dan Suriah Raya (ISIS) yang kini telah menjadi Negara Islam (IS) menyapu bagian Irak utara dan barat sejak 10 Juni lalu.
Polisi dan tentara Syi'ah Irak diperkuat oleh lima helikopter tempur mengepung rumahnya tetapi dicegah masuk oleh para pengikut bersenjata Sarkhi, kata sumber tersebut, yang menambahkan bahwa lima petugas polisi dan sekitar 40 pendukung ulama Syi'ah radikal tersebut tewas.
Sumber tersebut mengatakan bahwa ketika pasukan keamananSyi'ah Irak berhasil membobol rumahnya setelah enam jam bentrokan, mereka mendapati Sarkhi telah melarikan diri selama pertempuran. (an/tds)
Ket: Pasukan keamanan Irak menangkap para pendukung ulama Syi'ah radikal, Sheikh Mahmud al-Hassani al-Sarkhi, menyusul bentrokan di kota Karbala pada 2 Juli 2014.
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!