Selasa, 23 Jumadil Awwal 1446 H / 12 Agutus 2014 05:40 wib
24.307 views
Para Ahli dan Pejabat Peringatkan Serangan Udara AS Bisa Picu Serangan Balik ISIS ke Amerika
AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Serangan udara AS atas restu Presiden Barack Obama pada posisi mujahidin Islamic State (IS) di Irak utara bisa memprovokasi kelompok mujahidin itu untuk menyerang kembali terhadap tanah air AS, para ahli dan pejabat memperingatkan.
Pada hari Kamis (7/8/2014), Obama memberi wewenang penggunaan kekuatan melawan mujahidin Islamic State, yang juga dikenal dengan nama ISIS, dan berjanji pada hari Jum'at untuk melanjutkan operasi selama "diperlukan" untuk mencegah kemajuan mujahidin di Irak utara di mana para diplomat Amerika ditempatkan.
Kampanye udara AS "dapat meningkatkan kemungkinan bahwa ISIS atau seseorang yang terinspirasi oleh ISIS, akan menyerang tanah air (AS)," kata Seth Jones, pakar terorisme pada Rand Corp, menurut majalah Time.
IS, yang mengendalikan petak besar wilayah di Suriah dan Irak, telah lama mengancam Amerika Serikat secara terbuka. Pada bulan Juni pemimpin Islamic State, Syaikh Abu Bakr al-Baghdadi, memperingatkan Amerika bahwa "segera, Anda akan berada dalam konfrontasi langsung" dengan Islamic State.
Namun para pejabat kontraterorisme memperingatkan bahwa kelompok teroris (baca;mujahidin) akan menempatkan prioritas yang lebih tinggi pada penargetan terhadap Amerika sekarang setelah mereka diserang.
"Semakin kita tampak terlibat dalam membantu pemerintah (Syi'ah Irak) melawan orang-orang ini, semakin kita menjadi target," kata mantan wakil direktur CIA Michael Morel pada CBS News pada bulan Juni jauh sebelum Obama mensahkan penggunaan kekuatan.
Daniel Benjamin, seorang mantan pejabat tinggi kontaraterorisme Departemen Luar Negeri, mengatakan kepada majalah Time bahwa "serangan AS terhadap ISIS mungkin meningkatkan minat kelompok itu dalam melakukan serangan teroris (baca;jihad) terhadap target-target AS."
Islamic State terus menarik orang Barat yang paspornya bisa memberikan mereka kemudahan untuk masuk ke Eropa dan Amerika Serikat.
"Koneksi ke medan perang ini dari Barat lebih kuat dari mereka satu dekade lalu," kata Jones dari Rand Corp
Senator Demokrat Dianne Feinstein, ketua Komite Senat Intelijen, telah memperingatkan bahwa mujahidin IS bisa mempersiapkan pejuangnya untuk menyerang target-target Amerika dan Eropa.
"Hal ini telah menjadi jelas bahwa IS merekrut para pejuang di negara-negara Barat, melatih mereka untuk berperang di Timur Tengah dan mungkin mengembalikan mereka ke kota-kota Eropa dan Amerika untuk menyerang kita di halaman belakang kami," katanya hari Ahad.
Senator Lindsey Graham dari Carolina Selatan juga mengakui hari Ahad bahwa mujahidin IS menimbulkan ancaman nyata ke AS namun menekankan bahwa "kampanye udara berkelanjutan" diperlukan untuk melawan ancaman itu.
"Saya pikir sebuah kota Amerika terbakar karena kemampuan teroris untuk beroperasi di Suriah dan Irak ... untuk mengubah ancaman itu, kita harus mempunyai kampanye udara berkelanjutan di Suriah dan Irak. Kita harus pergi pada tingak kejahatan," kata Graham, yang merupakan anggota Komite Senat Angkatan Bersenjata, mengatakan pada Fox News.
"Mereka datang ke sini ... Ini bukan hanya tentang Baghdad, bukan hanya tentang Suriah. Ini tentang tanah air kita, "ia memperingatkan. (st/ptv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!