Selasa, 23 Jumadil Awwal 1446 H / 12 Agutus 2014 06:50 wib
7.558 views
Uni Eropa Berjuang Membuka Blokade Gaza?
GAZA CITY (voa-islam.com) - Pemerintah Hamas di Gaza menuntut diakhirinya blokade ekonomi yang dikenakan oleh Israel dan Mesir, di mana kedua negara itu melihat gerakan Hamas sebagai ancaman keamanan, karena berafiliasi dengan gerakan Ikhwanul Muslimin, Senin, 11/8/2014.
Sementara itu, pejabat Eropa mengatakan bahwa akan membuka blokade dengan memasukan barang kebutuhan pokok ke Jalur Gaza, melalui pelabuhan Larnaca, Siprus yang dikuasai Siprus Yunani selatan, dan dapat menjamin penyelesaian “komprehensif, dan solusi permanen” atas krisis Gaza.
Ynetnews melaporkan bahwa para pejabat Eropa mengatakan kepada media Palestina rute laut, jika dibangun yang dipantau oleh pengamat Eropa, bertujuan mencegah pelanggaran keamanan, ungkapnya.
“Kami ingin menemukan solusi masalah Gaza dengan mengaktifkan kembali perjanjian 2005 tentang penyeberangan - termasuk persimpangan antara Jalur Gaza dan Tepi Barat”, ujar seorang sumber, yang mencatat bahwa Eropa telah berkonsultasi dengan Otoritas Palestina, pemerintah Israel dan Mesir.
Sementara sumber yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan bahwa Eropa masih menunggu tanggapan dari para pihak yang terkait, yaitu pembicaraan antara delegasi Israel dan Palestina di Mesir, yang sekarang terus membantu mempertahankan gencatan senjata, sesudah lebih bulan meninggalkan hampir 2.000 warga Palestina di Gaza tewas.
Jalur Gaza tetap diblokade oleh Zionis-Israel dan Mesir dari darat dan laut. Mesir membuka perbatasan Rafah saat Presiden Mohamed Morsi berkuasa, satu tahun pemerintahan, tapi kemudian Mursi digulingkan oleh rezim militer pada Juli 2013.
Menurut sumber Ynetnews, mengatakan bahwa Jerman, Prancis dan Inggris menawarkan mengirim delegasi Eropa ke Mesir, bertujuan pengamat Eropa memantau perbatasan Rafah. Namun Mesir mengatakan akan lebih memilih pengamat dari pengawal presiden Otoritas Palestina.
Gaza yang berpenduduk 1,8 juta seperti berada dalam penjara besar, dan tidak memungkinkan rakyat diwilayah itu bisa bergerak dengan bebas. Ini benar-benar langkah antara Zionis-Israel dan Mesir bertujuan ingin mengubur hidup-hidup 1,8 juta rakyat Palestina yang hidup di Gaza. *afgh/wb/voa-islam.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!