Ledakan Bom Hantam Pos Pemeriksaan dekat Rumah Perdana Menteri Irak yang Baru Ditunjuk

BAGHDAD, IRAK (voa-islam.com) - Sebuah ledakan bom menghantam sebuah daerah dekat rumah Perdana Menteri Irak yang baru ditunjuk Haider Al-Abadi.

Insiden pemboman tersebut berlokasi di sebuah pos pemeriksaan dekat kediaman Al-Abadi di ibukota Irak, Baghdad.

Sumber-sumber polisi dan outlet-outlet media lokal mengkonfirmasi terjadinya serangan, meski demikian belum ada keterangan tentang korban jiwa.

Pada hari Senin (11/8/2014) Presiden Irak yang baru Fouad Massoum menyebut Al-Abadi sebagai perdana menteri baru yang ditunjuk untuk membentuk sebuah pemerintah baru. Al-Abadi diangkat oleh blok partai Syiah Irak, Aliansi Nasional.

Belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas peristiwa tersebut namun bisa jadi ada motif politik dibalik serangan tersebut.

Sebagaimana diketahui, Perdana Menteri Irak petahana, Nuri Al-Maliki menolak penunjukkan Al-Abadi sebagai perdana menteri Irak yang baru menggantikan dirinya, mengatakan dia tidak akan tinggal diam dan akan mengajukan perlawanan secara hukum.

Maliki telah menuduh pesaing politiknya bersekongkol dengan Amerika Serikat, yang kali ini tidak mendukungnya, untuk menyita hasil pemilihan umum.

"Kolaborasi luar terungkap ketika kami menolak pelanggaran undang-undang dasar. Pemerintah Amerika berada bersama mereka yang melanggar undang-undang dasar," kata Al-Maliki. (st/ptv)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Astagfirullah! Diktator Kudeta Berdarah Mesir Al-Sisi Masuk ke dalam Kabah!
• Obama Setujui Pengerahan 130 Pasukan Operasi Khusus Tambahan ke Irak Utara
• Presiden Afrika Selatan Thabo Mbeki : Menyerukan Boikot Produk Israel
• AS Belum Berencana Perluas Serangan Udara Menargetkan Pejuang Daulah Islam
• Para Istri Tentara Nigeria Halangi Suami Mereka Dikirim untuk Perangi Boko Haram
• Mantan Komandan NATO: AS Harus Berkoordinasi dengan Iran untuk Atasi Mujahidin Islamic State
• Uni Eropa Berjuang Membuka Blokade Gaza?
• Para Ahli dan Pejabat Peringatkan Serangan Udara AS Bisa Picu Serangan Balik ISIS ke Amerika