Rabu, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 17 September 2014 21:15 wib
13.166 views
Demonstran Anti Perang AS: Lebih Banyak Perang..Lebih Banyak Ekstrimisme
WASHINGTON (voa-islam.com) -Warga Amerika Serikat yang menentang perang terbaru Obama melawan Islamic State menganggu sidang Senat AS dengan para komandan militer yang menguraikan rencana militer di Suriah, mengatakan bahwa perang itu hanya akan membawa lebih banyak ekstrimisme
Pengunjuk rasa yang tergabung dalam "CodePink" dipaksa meninggalkan sidang ketika Komite Senat Angkatan Bersenjata mendengar kesaksian dari Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel dan para pejabat lainnya tentang rencana Presiden Obama untuk menghancurkan mujahidin Islamic State pada Selasa (16/9/2014.
Medea Benjamin, salah satu pendiri CodePink, menginterupsi persidangan sebanyak empat kali selama satu jam pertama sidang, membuat frustrasi ketua komite, Senator Carl Levin.
"Jangan menyeret kita ke dalam perang lain!" Benjamin berteriak saat polisi membawanya keluar dari ruangan. Dia memegang plakat yang berbunyi, "Lebih banyak perang = Lebih banyak... ekstremisme."
Hagel mengatakan kepada para senator bahwa AS sedang "berperang" dengan Islamic State di Suriah dan Irak. Pentagon mengatakan perang AS terhadap IS "tidak akan menjadi upaya yang mudah dan singkat. Hal ini rumit."
"Kami berperang dengan ISIL, sebuah akronim lain dari IS, seperti kita berperang dengan Al-Qaidah," kata Hagel. "Tapi menghancurkan ISIL akan membutuhkan lebih dari upaya militer saja. Ini akan membutuhkan kemajuan politik di wilayah tersebut, dan mitra yang efektif di lapangan di Irak dan Suriah."
Pentagon telah menempatkan lebih dari 1.000 tentara ke Irak. AS menyebut mereka penasehat militer, tetapi menurut pejabat pertahanan Amerika, pasukan yang dikirim terdiri dari Marinir dan pasukan operasi khusus dari daerah Komando Pusat AS.
Islamic State yang sebelumnya bernama Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) saat ini menguasai sebagian besar wilayah utara Suriah. IS mengirim pejuangnya ke Irak pada bulan Juni dan dengan cepat merebut petak besar tanah mengangkangi perbatasan antara kedua negara dimana akhirnya mereka mendeklarasikan kekhilafahan Islam di wilayah yang mereka kuasai tersebut. (st/ptv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!