Jum'at, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 3 Oktober 2014 16:35 wib
17.367 views
Australia Kerahkan Pasukan Khusus Ke Irak Untuk Perangi Mujahidin
CANBERRA, AUSTRALIA (voa-islam.com) - Pasukan khusus Australia akan dikerahkan ke Irak untuk membantu memerangi mujahidin Islamic State, Perdana Menteri Tony Abbott mengatakan pada hari Jum'at (3/10/2014) selain pesawat-pesawat tempur mereka juga akan bergabung dalam serangan udara koalisi AS terhadap mujahdin yang telah menguasai sebagian besar wilayah di Irak dan Suriah.
Abbott mengklaim dalam sebuah konferensi pers yang disiarkan secara nasional pasukan Australia akan terlibat dalam kapasitas "memberikan nasihat dan membantu" untuk mendukung tentara Irak dalam pertempuran mereka melawan mujahidin.
Bulan lalu, Abbott mengirim pesawat dan 600 personil ke Uni Emirat Arab dalam persiapan untuk bergabung dengan koalisi. Dia telah mengatakan saat itu kemungkinan pesawat Australia akan bergabung dengan serangan udara untuk memerangi Islamic State.
"Hari ini, kabinet telah memberi wewenang serangan udara Australia di Irak atas permintaan pemerintah Irak dan mendukung pemerintah Irak," kata Abbott.
"Juga, tunduk pada dokumen hukum yang terakhir, kabinet telah menyetujui penempatan pasukan khusus Australia ke Irak untuk memberikan nasihat dan membantu pasukan Irak."
Sebelum ini pesawat Australia telah melakukan misi terbatas pada bantuan kemanusiaan dan memberikan senjata ke pasukan yang didukung pemerintah Irak.
Amerika Serikat telah membom mujahidin Islamic State Islam (IS) dan kelompok-kelompok jihad lain di Suriah selama hampir dua pekan dengan bantuan sekutu Arab setelah sebelumnya menghantam target-terget IS di Irak sejak Agustus.
Negara-negara Eropa telah bergabung dalam kampanye di Irak, tapi tidak di Suriah.
Australia sedang siaga tinggi karena kekhawatiran terjadinya serangan oleh Muslim radikal atau mujahidin lokal yang kembali dari pertempuran di Timur Tengah, setelah meningkatkan level ancamannya ke tinggi dan melakukan serangkaian penggerebekan profil tinggi di kota-kota besar.
Para pejabat percaya hingga 160 Australia telah terlibat dalam pertempuran di Timur Tengah atau aktif mendukung kelompok-kelompok perlawanan di sana. Setidaknya 20 diyakini telah kembali ke Australia dan telah dikatakan menimbulkan risiko keamanan.
Pada Selasa seorang pria didakwa dengan pendanaan organisasi teroris (baca;jihad), sementara yang lain ditangkap bulan lalu setelah polisi mengklaim mereka telah menggagalkan plot untuk memenggal kepala anggota dari masyarakat yang dipilih secara acak.
Para tokoh Muslim Australia mengatakan komunitas mereka sedang tidak adil ditargetkan oleh penegak hukum dan diancam oleh kelompok-kelompok sayap kanan, dan ada kekhawatiran bahwa kebijakan yang bertujuan untuk memerangi Islam radikal bisa membuat sebuah serangan balik.
Abbott mengatakan Islamic State merupakan ancaman besar bagi Australia dan dunia yang lebih luas dan bahwa Canberra tidak mampu mengelak dari tanggung jawab untuk memberikan kontribusi militer untuk "menurunkan" kemampuan kelompok tersebut.
"Orang-orang Amerika pasti memiliki cukup komponen substansial pasukan khusus di lapangan," katanya.
"Pemahaman saya adalah bahwa sudah ada pasukan khusus Inggris dan Kanada di dalam Irak, jadi kita akan beroperasi pada skala yang lebih kecil tetapi dalam cara yang sama sekali sebanding dengan pasukan khusus Amerika Serikat."
Kontingen Australia di UAE terdiri dari delapan jet tempur Super Hornet, sebuah pesawat peringatan dini dan kontrol, pesawat pengisian bahan bakar udara, bersama dengan 400 personel Angkatan Udara dan 200 tentara pasukan khusus. (st/Reuters)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!