Selasa, 28 Jumadil Awwal 1446 H / 5 April 2016 18:30 wib
7.103 views
Putra Tokoh Sunni Libanon Pendukung Syi'ah Hizbullata Mati di Tangan Mujahidin di Suriah
BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Putra seorang tokoh Sunni Libanon yang mendukung Syi'ah Hizbullata telah mati saat berjuang untuk partai Syi'ah itu dalam pertempuran baru-baru ini melawan mujahidin di Suriah.
Situs pro-Hizbullaat SouthLebanon.org yang mempublikasikan penguburan para petempur kelompok militan Syi'ah Libanon yang mati "dalam konfrontasi dengan tentara bayaran dari kaum Kafir dan Wahhabisme" - referensi untuk mujahidin Sunni - mengumumkan kematiannya pada 2 April.
"Dengan kebanggaan dan kehormatan, Perlawanan Islam (baca; Syi'ah) Hizbullah (baca;Hizbullata) dan kota selatan Sidon menyiarkan kematian salah satu ksatria heroik baru dan pemimpin mereka, martir dan mujahid Mohammad Khoder al-Kabash putra Sheikh Khoder al-Kabash," pemberitahuan kematian outlet tersebut mengatakan.
SouthLebanon.org juga mengungkapkan Kabash memiliki nom de guerre, "Zulfiqar," yang merupakan nama dari pedang berbilah ganda Ali bin Abi Thalib, seorang sahabat Nabi yang derajatnya sampai disamakan dengan Tuhan oleh kelompok Syi'ah.
Outlet tersebut tidak menyebutkan di mana pemuda itu mati bertempur di Suriah, namun Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia pada hari Ahad melaporkan bahwa Syi'ah Hizbullata kehilangan 12 petempur mereka pada 2 April dalam pertempuran di selatan dari Aleppo.
Ayah Kabash ini, seorang tokoh Sunni yang memiliki hubungan dekat dengan tokoh-tokoh pro-Assad di Sidon, menerima belasungkawa atas kematian anaknya selama akhir pekan.
Sheikh Afif Naboulsi seorang pendeta Syi'ah terkemuka di Libanon selatan mengatakan kepada Syaikh Khoder al-Kabash bahwa "kemartiran anaknya membuktikan bahwa Sunni dan Syiah adalah salah satu semangat dalam memerangi Takfiri terorisme, sebuah referensi untuk mujahidin Sunni."
Khoder al-Kabash dikenal karena hubungan persahabatan dengan Partai Baath di Sidon serta pemimpin Partai Populer Nasserist, sebuah partai pro-8 Maret yang berbasis di selatan kota itu.
Dia juga merupakan pendukung kuat dari milisi proxy Brigade Perlawanan Hizbullata, yang didirikan pada tahun 1997 untuk merekrut Muslim Sunni sebagai petempur untuk partai Syi'ah tersebut.
Hizbullata telah memicu kontroversi dalam beberapa bulan terakhir dengan upaya mereka untuk memaksakan perekrutan terhadap para pemuda Sunni untuk berjuang bersama mereka di Suriah menyusul banyaknya anggota mereka yang mati saat membela rezim Assad melawan mujahidin. (st/NOW)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!