Sabtu, 27 Jumadil Awwal 1446 H / 23 April 2016 18:03 wib
9.516 views
Takut Warganya Diculik Abu Sayyaf, AS Peringatkan Warganya untuk Tidak Pergi ke Filipina Selatan
AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Departemen Luar Negeri AS telah mengeluarkan travel warning ke Filipina selatan, memperingatkan orang-orang Amerika untuk menghindari daerah tersebut karena ancaman terorisme, penculikan dan pemberontakan, kantor berita Anadolu Agency melaporkan hari Jum'at (22/4/2016).
Catatan perjalanan itu menyerukan pada semua warganya untuk menghindari "semua perjalanan yang tidak penting ke Kepulauan Sulu dan melalui Laut Sulu selatan, dan untuk ekstra hati-hati ketika bepergian ke pulau Mindanao".
Pada hari Rabu, pemerintah Inggris juga mengeluarkan peringatan serupa, mengutip "ancaman tinggi dari terorisme, termasuk penculikan".
Kelompok-kelompok jihad dan pemberontak yang berbasis di Kepulauan Sulu terus menargetkan orang asing untuk penculikan di provinsi Timur Sabah dari Malaysia dan di daerah Laut Sulu selatan, menurut AS
Ketegangan telah meningkat di wilayah tersebut sejak proses perdamaian antara pemerintah Filipina dan kelompok pejuang Moro terbesar di wilayah itu, Front Pembebasan Islam Moro (MILF), ditangguhkan.
Sejak Januari 2015, setidaknya 15 insiden penculikan terpisah telah dilaporkan di seluruh Mindanao.
Di Mindanao Barat, jihadis, pemberontak, dan kelompok kriminal secara teratur melakukan penculikan untuk tebusan, termasuk penculikan orang asing di selatan pada awal Oktober 2015 dengan penyerang tak dikenal, kata AS.
Pada bulan September, anggota Kelompok Abu Sayyaf (ASG) - terdaftar oleh AS dan Filipina sebagai organisasi teroris - menculik seorang wanita Filipina, dua warga Kanada dan satu warga Norwegia dari pulau resor populer di selatan.
Para anggota Abu Sayyaf mengancam akan memenggal kepala para sandera asing pada 25 April jika uang tebusan sebesar 19,5 USD tidak dibayar.
Washington telah lama menyatakan kekhawatiran tentang keberadaan kelompok jihad di Filipina, khususnya Abu Sayyaf yang terkait Islamic State (IS) dan Jemaah Islamiyah di Mindanao.
Negara itu telah memperingatkan warganya untuk bepergian ke negara itu dan bagian lain dari Mindanao dan untuk menghindari tempat-tempat umum seperti kapal dan bus terminal, tempat ibadah dan pusat perbelanjaan. (st/aa)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!