Sabtu, 26 Jumadil Awwal 1446 H / 21 Mei 2016 09:30 wib
6.768 views
Koalisi AS Jatuhkan Selebaran Propaganda di Raqqa, Desak Warga Suriah Tinggalkan Ibukota De Facto IS
RAQQA, SURIAH (voa-islam.com) - Koalisi pimpinan AS telah menjatuhkan selebaran di kota Raqqa mendesak warga Suriah untuk pertama kalinya agar pergi meninggalkan ibukota de facto kekhalifahan Islamic State (IS), seorang aktivis dan kelompok monitor mengatakan hari Jum'at (20/5/2016).
"Ini bukan pertama kalinya bahwa pesawat koalisi telah menjatuhkan selebaran di Raqqa tapi itu pertama kalinya bahwa mereka telah menyasar kepada warga dan meminta mereka untuk pergi," anggota pendiri kelompok jurnalis warga Raqqa Dibantai Diam-diam (RBSS) mengatakan.
Selebaran biasanya menyasar kepada pejuang IS di kota itu, mengatakan kepada mereka "Waktu Anda telah datang, akhir Anda akan datang", kata Abu Mohammad.
Di akun Facebook dan Twitter-nya, RBSS membagikan gambar apa yang mereka katakan adalah selebaran yang di jatuh di ibukota de facto IS di Suriah.
"Waktu yang Anda tunggu telah datang, waktunya telah datang untuk meninggalkan Raqqa," terbaca bagian atas sketsa berwarna bergaya buku komik tesebut.
Selebaran ini menunjukkan para penduduk - tiga laki-laki memakai ransel, seorang wanita berjilbab dan seorang anak - melarikan diri dari kota yang babak belur menuju pedesaan hijau yang indah, melewati tentara yang tewas dan pejuang IS dan sebuah marka yang bertuliskan: "Islamic State, provinsi Raqqa, pos pemeriksaan".
Setidaknya 408 warga sipil telah tewas dalam serangan udara koalisi pimpinan AS di Suriah sejak mereka mulai pada tahun 2014, menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
"Ini pertama kalinya warga telah disarankan untuk meninggalkan kota," kata Kepala Observatorium Rami Abdel Rahman.
Tapi "selebaran ini hanya bagian dari kampanye propaganda melawan ISIL," tambahnya menyebut nama lain sebelumya dari IS.
Pasukan Kurdi, yang mengontrol balutan wilayah utara dari Raqqa, dianggap oleh Washington sebagai kekuatan tempur yang paling efektif melawan IS di Suriah dan telah menerima dukungan militer AS.
"Ada informasi yang beredar tentang Kurdi yang mempersiapkan kampanye melawan ISIL di Raqqa dengan dukungan dari koalisi internasional," kata Abdel Rahman.
Tapi "itu tidak mungkin sekarang karena (merebut kembali) Raqqa akan membutuhkan perencanaan pertempuran besar-besaran, dan persiapan besar dari para petempur dan dukungan rakyat," katanya.
"Jika kelompok ekstrimis mengkhwatirkan sebuah pertempuran terhadap mereka di Raqqa, mereka tidak akan mengirim para pejuang terbaiknya untuk mengambil bagian dalam pertempuran di utara provinsi Aleppo." (st/wb)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!