Ahad, 26 Jumadil Awwal 1446 H / 22 Mei 2016 08:15 wib
10.664 views
Komandan Militer Terkemuka AS Diam-diam Kunjungi Suriah Utara
SURIAH UTARA (voa-islam.com) - Komandan terkemuka AS untuk kawasan Timur Tengah telah diam-diam mengunjungi Suriah utara tempat di mana terdapat pasukan khusus AS yang melatih pasukan lokal anti-Islamic State (IS), menurut pejabat militer Amerika.
Jenderal Joseph Votel, kepala Komando Sentral AS (CENTCOM), menghabiskan sekitar 11 jam di Suriah utara, Sabtu (21/5/2016), kata seorang juru bicara CENTCOM.
Jenderal Votel bertemu dengan penasihat militer AS, militan anti-IS dan para pemimpin Tentara Demokratik Suriah (SDF), juru bicara itu menambahkan, namun menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut.
Kunjungan ke Suriah utara terjadi selama perjalanan ke negara-negara lain di kawasan itu. Ini terjadi di tengah upaya oleh militer AS untuk mempercepat upaya untuk membawa lebih banyak pasukan sekuler Arab dan Komunis Kurdi ke pertarungan di Suriah dan Irak untuk melawan mujahidin.
Votel adalah pejabat tertinggi militer AS untuk melakukan perjalanan ke Suriah selama perang. Sebagaimana kunjungna para pejabat tinggi AS lainnya ke wilayah bergolak, perjalanan Votel dilakukan secara diam-diam untuk keamanannya.
Jenderal Votel mengatakan setelah kunjungan bahwa melatih pasukan lokal untuk melawan IS adalah pendekatan yang tepat.
"Saya pergi dengan kepercayaan diri yang meningkat dalam kemampuan mereka dan kemampuan kita untuk mendukung mereka. Saya pikir model itu bekerja dan bekerja dengan baik," katanya.
Kunjungan itu sebagai yang pertama dari 250 tambahan AS pasukan operasi khusus mulai tiba di Suriah untuk bekerja dengan kekuatan lokal.
Pasukan AS difokuskan pada pelatihan sejumlah kecil pasukan dan kemudian mengirim mereka keluar ke lapangan dengan kelompok yang lebih besar. Pasukan lokal dilatih pada tugas-tugas yang sangat khusus, seperti bagaimana untuk memanggil laporan intelijen yang tepat dan tepat waktu dari medan perang yang bisa mengakibatkan serangan udara koalisi terhadap sasaran mujahidin. Sedangkan tujuan akhir di Suriah adalah untuk merakit mungkin ribuan pejuang sekuler Arab untuk merebut kembali Raqqa dari IS, pejabat AS secara pribadi mengatakan bahwa itu bisa memakan waktu berbulan-bulan.
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!