Ahad, 25 Jumadil Awwal 1446 H / 5 Juni 2016 13:15 wib
6.919 views
Pasukan Libya Dukungan PBB Klaim Rebut Pangkalan Udara Ghardabiya dari Islamic State (IS)
TRIPOLI, LIBYA (voa-islam.com) - Brigade-brigade yang bersekutu dengan pemerintah Libya yang didukung PBB mengatakan pada hari Sabtu (4/6/2016) mereka telah merebut pangkalan udara Ghardabiya dari Islamic State (IS) ke arah selatan dari kubu IS, Sirte.
Juru bicara Mohamed al-Gasri mengatakan penangkapan pangkalan udara tersebut, sekitar 20 km dari pusat Sirte, adalah strategis penting karena memotong rute pasokan untuk IS dan "menjebak mereka lebih lanjut" di dalam kota.
Tiga prajurit dari brigade yang mendukung pemerintah tewas dan sekitar lima terluka dalam pertempuran Sabtu, katanya.
Brigade-brigade itu, terutama terdiri dari pejuang dari kota barat Misrata, telah mendorong IS embali ke pinggiran Sirte dari barat selama tiga pekan terakhir. Mereka balik menyerang setelah IS telah maju ke arah Misrata pada awal Mei.
Di sebelah timur, sebuah kekuatan yang terpisah yang mengontrol terminal minyak dan juga loyal kepada pemerintah yang didukung PBB merebut dua kota kecil dari IS awal pekan ini.
Brigade-brigade itu sendiri telah kehilangan puluhan pejuang mereka dan ratusan lainnya terluka dalam satu bulan terakhir bentrokan.
Negara Barat berharap pemerintah yang didukung PBB, yang tiba di Tripoli pada bulan Maret, dapat menyatukan faksi-faksi yang bersaing Libya untuk mengalahkan IS.
IS membentuk pijakan di Libya di tengah kekacauan politik dan konflik di negara Afrika Utara tersebut, menciptakan markas yang paling signifikan di luar Irak dan Suriah, dan mendapatkan kontrol atas Sirte tahun lalu.
Perdana Menteri pemerintah yang didukung PBB mengatakan kepada Reuters pada hari Jum'at bahwa terlalu dini untuk memberikan jangka waktu untuk pertempuran untuk Sirte, tapi ia yakin bahwa pasukan Libya bisa bersatu untuk merebut kembali kota itu.
Sebagian besar penduduk Sirte yang berjumlah sekitar 80.000 jiwa diperkirakan telah melarikan diri, dan Gasri sebelumnya mengatakan warga yang tetap tinggal akan diberi kesempatan untuk pergi sebelum brigade yang didukung pemerintah maju ke daerah pemukiman. (st/Reuters)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!