Pasukan Angkatan Udara Saudi Tembak Jatuh Rudal Pemberontak Syi'ah Houtsi

DOHA, QATAR (voa-islam.com) - Pasukan angkatan udara Saudi menembak jatuh sebuah rudal yang ditembakkan oleh pemberontak Syi'ah Houtsi ke kota Khamees Mushait di barat laut kerajaan pada Selasa (11/10/2016) malam, koalisi Saudi mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dipublikasi di kantor berita negara Saudi, SPA.

Pasukan Angkatan Udara Saudi menghancurkan rudal tersebut sebelum dapat membuat kerusakan, menurut pernyataan oleh koalisi, yang sejak Maret 2015 telah memerangi kelompok Syi'ah kaki tangan Iran yang memberontak dan merebut kekuasaan dari pemimpin sah Yaman, presiden Abdu Rabbu Mansour Hadi.

Pasukan Saudi merespon serangan rudal tersebut dengan menyerang tempat peluncuran roket, pernyataan itu menambahkan.

Serangan itu adalah yang terbaru dari beberapa serangan rudal balistik oleh pemberontak Syi'ah Houtsi dan sekutunya dari pasukan Yaman yang setia kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh, terhadap Saudi.

Pemberontak Syi'ah Houtsi dan sekutunya menembakkan rudal secara serampangan dari Yaman menargetkan termasuk lingkungan sipil yang bertujuan untuk menimbulkan rasa takut di kalangan masyarakat. Hingga kini puluhan warga sipil telah tewas akibat aksi mereka. (st/tds)

 

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Laporan: IRGC 'Eksekusi' Anggotanya yang Menolak Dikirim untuk Berperang di Suriah
• Rusia akan Jadikan Tartous Sebagai Pangkalan Angkatan Laut Permanen di Suriah
• Rusia Serukan Penyelidikan Serangan Udara Saudi yang Menewaskan Ratusan Pemberontak Syi'ah Houtsi
• IHS Klaim Wilayah Islamic State (IS) di Irak dan Suriah Berkurang Lebih 25 Persen Sejak 2015
• Myanmar Salahkan Muslim Rohingya atas Penyerangan yang Menewaskan 9 Polisi di Perbatasan
• Rezim Assad Rebut Kembali 2 Desa di Pedesaan Utara Hama dari Pasukan Oposisi Suriah
• Rezim Assad Manfaatkan Bentrokan antar Sesama Pejuang Oposisi Untuk Rebut Desa-desa di Hama
• Rezim Assad Telah Jatuhkan 13.000 Lebih Bom Barel Sejak Awal Intervensi Rusia Tahun 2015