Jum'at, 27 Jumadil Awwal 1446 H / 11 November 2016 10:15 wib
4.325 views
Pemimpin Hamas Serukan Donald Trump Tarik Dukungan Lama AS bagi Zionis Israel
ISTANBUL, TURKI (voa-islam.com) - Kepala biro politik gerakan perlawanan Palestina Hamas telah menyerukan Presiden AS terpilih Donald Trump untuk menarik dukungan lama Amerika bagi Zionis Israel, menyatakan bahwa rezim Tel Aviv adalah "beban" bagi Washington.
"Sekarang adalah waktu untuk mengakui bahwa Israel telah menjadi beban pada Anda [AS] ... Kami mengajak Anda untuk berurusan secara adil dengan Palestina dan mengakhiri kebijakan Anda memaafkan kejahatan abadi Israel," kata Khaled Meshaal dalam pidato yang disampaikan melalui video konferensi di sebuah pawai di kota terpadat Turki, Istanbul pada hari Kamis (10/11/2016).
"Ini akan menjadi salah Trump untuk memberikan lampu hijau kepada Israel untuk melakukan seperti itu di Palestina ... Kami mendesak dia untuk mempertimbangkan kembali kebijakan negaranya bias wajar tanpa pengecualian terhadap Israel," tambah Meshaal.
Pemimpin Hamas itu mencatat bahwa "tidak ada stabilitas di kawasan [Timur Tengah] tanpa mengakui hak-hak Palestina."
Sebelumnya, juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri telah meminta Trump untuk "membawa keadilan bagi Palestina."
"Orang-orang Palestina sangat tidak peduli tentang perubahan kebijakan Amerika terhadap Palestina karena kebijakan seperti itu adalah konstan dan didasarkan pada bias mendukung pendudukan Israel. Namun, kami mendesak presiden Amerika untuk mengevaluasi kembali kebijakan ini dan bekerja membawa keadilan untuk Palestina, "ia berkomentar.
Seruan ini datang ketika penasehat tingkat atas Trump tentang Israel Jason Greenblatt mengatakan kepada Radio Tentara Israel pada hari Kamis bahwa presiden AS terpilih tidak akan mengutuk kebijakan pengambilalihan tanah Israel, dan tidak melihat pemukiman ilegal di Tepi Barat yang diduduki hambatan bagi perdamaian antara Israel dan Palestina.
Komentar itu muncul sehari setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggambarkan Trump sebagai "teman baik" Israel dalam pesan ucapan selamat atas kemenangan pemilihannya.
"Kamu adalah teman baik Israel. Selama bertahun-tahun, Anda telah menyatakan dukungan Anda secara konsisten dan saya sangat menghargai itu, "kata Netanyahu, mengungkapkan harapan optimisme bahwa" aliansi besar antara "AS dan Israel akan dibawa ke" ketinggian lebih besar "selama waktu Trump di kantor.
Trump telah menjadi penentang yang disebut solusi dua negara, setelah menyebut Al-Quds di Yerusalem Timur sebagai ibukota "tak terbagi" atau "abadi" dari rezim Israel.
Lebih dari setengah juta warga Israel tinggal di lebih dari 230 pemukiman ilegal yang dibangun sejak pendudukan 1967 Israel dari wilayah Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur al-Quds.
Kehadiran dan terus memperluas permukiman Israel di wilayah pendudukan Palestina telah menciptakan kendala utama bagi upaya untuk membangun perdamaian di Timur Tengah.
Otoritas Palestina menginginkan Tepi Barat sebagai bagian dari negara Palestina merdeka di masa depan, dengan Yerusalem Timur al-Quds sebagai ibukotanya. (st/ptv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!