Senin, 27 Jumadil Awwal 1446 H / 21 November 2016 10:00 wib
3.997 views
Rezim Suriah Ingin Presiden AS Terpilih Donald Trump Putuskan Hubungan dengan Pejuang Oposisi
DAMASKUS, SURIAH (voa-islam.com) - Pemerintah Suriah menginginkan Presiden AS terpilih Donald Trump untuk mengakhiri dukungan bagi kelompok-kelompok pejuang oposisi bersenjata.
Menteri Luar Negeri Walid al-Moallem, hari Ahad (20/11/2016) mengatakan ia juga berharap presiden baru akan mengekang kekuatan regional yang mendukung oposisi Suriah, seperti Arab Saudi, Turki dan Qatar.
"Apa yang kita inginkan dari pemerintahan baru tidak hanya menghentikan dukungan (untuk kelompok-kelompok bersenjata) ... tapi untuk mengekang kekuatan-kekuatan regional yang mendukung kelompok-kelompok tersebut... kita harus menunggu," kata Moaellem selama konferensi pers yang disiarkan televisi di Damaskus.
Presiden terpilih Donald Trump belum mengumumkan perubahan kebijakan AS di Timur Tengah atau menunjuk Sekretaris Negara.
Namun ia sebelumnya mengisyaratkan hubungan hangat dengan Rusia, yang berjuang untuk pemerintah Presiden Bashar al-Assad, sebuah langkah yang mungkin pertanda lebih buruk bagi pejuang oposisi yang telah mulai ditinggalkan oleh pemerintahan Obama yang lebih memilih pasukan koalisi pimpinan Kurdi, Tentara Demokratik Suriah atau SDF.
Trump juga menghabiskan masa kampanye presiden dengan menyerang kebijakan pemerintahan Obama mendukung kelompok pejuang oposisi sekuler Suriah yang melawan Assad dan berjanji untuk fokus pada upaya untuk melawan Islamic State (IS).
"Sikap saya adalah Anda memerangi Suriah, Suriah memerangi ISIS, dan Anda harus menyingkirkan ISIS. Rusia kini benar-benar selaras dengan Suriah, dan sekarang Anda memiliki Iran, yang menjadi kuat, karena kita, sejalan dengan Suriah, "kata Trump menyusul pemilihannya, menggunakan akronim lain untuk IS.
"Sekarang kita mendukung pemberontak melawan Suriah, dan kami tidak tahu siapa orang-orang ini," tambahnya.
Awal tahun ini, AS merubah program pelatihan dan mempersenjatai pejuang oposisi setelah upaya sebelumnya gagal.
Inisiatif baru itu ditujukan untuk bekerja dengan sejumlah anggota dari masing-masing kelompok oposisi bukannya seluruh unit pemberontak yang bertempur di garis depan seperti yang terjadi dengan upaya sebelumnya.
awal proyek $ 500.000.000 Pentagon untuk melatih anggota pejuang oposisi "moderat" telah banyak dikritik ketika AS mengakui kegagalannya untuk merekrut jumlah yang memadai dan banyaknya keberatan dari kelompok-kelompok tersebut karena itu ditujukan hanya untuk melawan IS, dan bukan pasukan pemerintah Suriah. (st/TNA)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!