Pasukan Assad dan Milisi Syi'ah Sekutu Mulai Jarah Barang-barang Warga Sunni di Wadi Barada

DAMASKUS, SURIAH (voa-islam.com) - Pasukan teroris Assad mulai menjarah rumah-rumah warga sipil di Wadi Barada segera setelah warga terpaksa meninggalkan lingkungan mereka dalam beberapa jam terakhir.

Puluhan foto yang diterbitkan secara online yang menunjukkan teroris Assad dengan sepeda motor dan truk pick-up di jantung kota hancur Wadi Barada. Para teroris pro-Assad menjarah lemari es, mesin cuci, selimut, tabung gas dan banyak perabotan lainnya yang ditinggalkan oleh warga sipil.

Perlu diingatkan bahwa penjarahan yang dilakukan pasukan pro-Assad tidak hanya Wadi Barada, tetapi juga di daerah-daerah Sunni lain yang dikosongkan penduduknya seperti kota Darayya di pedesaan barat Damaskus dan daerah kantong timur Aleppo, juga menyaksikan nasib yang sama. Penduduk setempat terpaksa meninggalkan rumah-rumah mereka menyusul bombardir bom barel dan napalm rezim Assad yang tak terhitung jumlahnya.

Pasukan teroris Assad dan sekutu mereka dari milisi Syi'ah asing bayaran Iran menjarah apapun yang mereka bisa ambil dari kota-kota Suriah yang baru-diduduki dan membawanya ke kota-kota asal mereka. Di kota-kota, ada pasar populer yang dijuluki "Pasar Sunni," di mana barang-barang furnitur milik Muslim Sunni yang mereka curi mereka dijual dengan harga yang sangat rendah. (st/orient)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Jaksa Agung AS Penentang Larangan Masuk Imigran Dipecat Donald Trump dari Jabatannya
• Hamas Berusaha Perkuat Hubungan dengan Iran
• 6 Jemaah Shalat Isya Tewas 18 Terluka dalam Serangan Teror di Masjid Quebec Kanada
• Sudan Vonis 24 Tahun Penjara Misionaris Ceko yang Diduga Jadi Mata-mata
• Demonstasi Menentang Larangan Muslim Masuki AS Berlanjut di Seluruh Amerika Serikat
• Pasukan AS Tembak Mati Putri Syaikh Anwar Al-Awlaki dalam Penyerbuan di Provinsi Bayda Yaman
• Sumber Militer Kenya Sebut 67 Tentara Mereka Tewas dalam Serangan Al-Shabaab di Kulbiyow
• Donald Trump Tunjuk 11 Warga Yahudi Amerika untuk Bertugas dalam Pemerintahannya