Vitally Churkin, Dubes Pembela Gigih Pemboman Intensif Rusia di Aleppo Mati Mendadak di New York

MOSKOW, RUSIA (voa-islam.com) – Duta Besar Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin, mati mendadak di New York pada hari Senin (20/2/2017) setelah jatuh sakit di tempat kerja, kata Kementerian Luar Negeri Rusia.

Mengutip kantor berita Reuters hari Selasa (21/2/2017) Kementerian itu tidak memberikan rincian tentang keadaan kematiannya tapi menyampaikan belasungkawa kepada sanak saudara dan mengatakan diplomat itu mati sehari sebelum ulang tahunnya yang ke-65.

Mereka juga menolak mengomentari laporan bahwa Churkin telah dibawa ke rumah sakit tak lama sebelum kematiannya.

Seorang pejabat pemerintah AS, yang tidak berwenang untuk berbicara secara terbuka tentang kasus ini, mengatakan bahwa Churkin mati karena serangan jantung.

Seorang pejabat penegak hukum federal, juga berbicara pada kondisi anonim, mengatakan bahwa tampaknya ada sesuatu yang luar biasa tentang kematian sang Duta Besar.

The New York Post mengutip sumber-sumber yang tidak disebut namanya, menyebut bahwa  Churkin telah dilarikan ke rumah sakit Manhattan dari kedutaan Rusia setelah menderita sakit pada jantungnya.

Presiden Vladimir Putin mengaku sangat sedih dengan berita itu dan snagat menghargai profesionalisme dan bakat diplomatik Churkin, kantor berita Rusia mengutip perkataan Kremlin.

Kantor berita Tass mengutip wakil Churkin ini, Pyotr Ilyichev, yang mengatakan: “kerugian yang diderita oleh Rusia adalah kuburan dan tak tergantikan.

Vitally Churkin adalah orang yang sangat keras membela kebijakan Rusia, khususnya pemboman intensif tanpa pandang bulu terhadap kota timur Suriah Aleppo tahun lalu yang ditujukkan untuk menumpas pejuang oposisi yang menentang Presiden Bashar al-Assad.

Bombardir tersebut telah meluluhlantakan seluruh wilayah timur Aleppo dan menyebabkan tewasnya ratusan warga sipil tak berdosa. (st/Reuters)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

• Saudi Tunjuk CEO Wanita Pertama untuk Bank Komersial Terbesar Ketiga di Negara Itu
• Pentagon Klaim Tersisa 2000 Pejuang Islamic State (IS) yang Pertahankan Kota Barat Mosul
• 4 Tentara Rusia Tewas 2 Lainnya Terluka dalam Ledakan IED di Suriah Tengah
• Kuwait Penjarakan Pejabat Senior Mereka Karena Bergabung dengan Islamic State (IS)
• Trump Akan Bangun Zona Aman di Suriah, Tapi Pakai Uang dari Negara Teluk Bukan AS
• Jerman Deportasi 80.000 Pengungsi di Tahun 2016
• 500.000 Orang Berdemo di Spanyol Tuntut Pemerintah dan Eropa Izinkan Lebih Banyak Pengungsi Masuk
• 19 Warga Sipil Tewas dalam Serangan Rezim Teroris Assad Pada Proses Pemakaman di Harasta