Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
13.598 views

Unik! Lawan Islamophobia, Presiden Austria Minta Perempuan Non-Muslim Pakai Jilbab

 

WINA, AUSTRIA (voa-islam.Com)--Presiden Austria, Alexander Van der Bellen, meminta semua perempuan memakai jilbab. Upaya itu sebagai bentuk solidaritas terhadap umat Islam sekaligus melawan Islamofobia yang tengah merajalela.

"Dan bukan hanya perempuan Muslim, semua perempuan bisa mengenakan jilbab. Dan jika Islamofobia yang nyata dan marak ini terus berlanjut, akan datang suatu hari di mana kita harus meminta semua perempuan memakai jilbab. Semua, karena solidaritas kepada mereka yang melakukan itu untuk alasan agama," kata Van der Bellen seperti dilansir dari Independent, Sabtu, 29 April 2017.

Van der Bellen mengemukakan pernyataan itu untuk menanggapi pertanyaan dari seorang siswi yang berpendapat bahwa larangan terhadap jilbab atau kerudung bagi muslimah akan mengurangi penampilan perempuan, dan menutup sebagian dari pasar tenaga kerja.

Dia mengatakan, kebebasan berekspresi adalah hak mendasar. Begitu pula dengan perempuan muslim yang ingin mengenakan jilbab.

"Ini adalah hak setiap perempuan untuk selalu berpakaian seperti yang dia inginkan. Itulah pendapat saya mengenai masalah ini," katanya kepada para siswa sekolah tersebut.

Komentarnya itu dibuat pada Maret. Namun muncul setelah disiarkan di televisi Austria, di tengah perdebatan di negara tersebut dan negara tetangga tentang larangan mengenakan jilbab atau burqa. Pakaian ini menutupi seluruh tubuh yang dikenakan oleh perempuan Muslim.

Juru bicara presiden mengatakan bahwa setelah serangan teror terkait ISIS di seluruh Eropa, Van der Bellen ingin melihat perwakilan Muslim di Austria membuat pernyataan jelas yang menekankan bahwa kekejaman tidak dapat dibenarkan dalam Islam.

"Dia juga memperingatkan terhadap rasisme dari sisi lain, memberikan contoh seorang sopir taksi Muslim yang menolak untuk membawa orang Yahudi Ortodoks. Ini sama sekali tidak dapat diterima," kata dia.

Kantor Presiden mengatakan, Van der Bellen yakin larangan hanya dibenarkan dalam keadaan tertentu, seperti untuk hakim perempuan. Karena, pakaian keagamaan dapat menimbulkan pertanyaan mengenai netralitas profesional mereka. Dia disebut akan menerapkan pembatasan pada semua simbol agama secara setara, termasuk salib Kristen dan kopiah Yahudi.

Terlepas dari latar belakang sayap kiri dari Van der Bellen, pemerintah Austria sekarang adalah koalisi antara Partai Sosial Demokrat dan Partai Rakyat Austria yang konservatif. Pada Januari, Partai Kebebasan Merdeka dari Austria mengusulkan adanya kebijakan atau undang-undang yang melarang perempuan Muslim mengenakan kerudung di pengadilan, sekolah, dan tempat umum lainnya.

Larangan akan berlaku untuk niqab (jilbab yang menutupi kepala, leher, dan muka, namun tetap memperlihatkan mata) serta burqa tapi bukan jilbab yang hanya mencakup rambut dan leher.

Namun, pemerintah juga sepakat melarang petugas polisi, hakim, dan jaksa penuntut umum mengenakan jilbab untuk kepentingan tampil "netral secara ideologis dan religius". Sebagai reaksi, ribuan orang menggelar aksi demonstrasi di Wina untuk memprotes usul tersebut.

Perdebatan mengenai pembatasan terhadap kerudung Islam terjadi di Eropa setelah gelombang serangan teror ISIS dan krisis pengungsi, yang memicu kekhawatiran akan integrasi.

Parlemen Jerman memilih untuk mendukung rancangan undang-undang yang melarang perempuan yang bekerja di dinas sipil, pengadilan, dan militer mengenakan burqa dan niqab pada Kamis.

Menteri Dalam Negeri Jerman, Thomas de Maiziere, berpendapat, pelarangan itu sesuai dengan semangat integrasi. Dia menilai, Jerman harus menunjukkan nilai-nilai budaya sendiri dan mempertegas batas-batas toleransi terhadap budaya lain.

Kanselir Jerman, Angela Merkel, juga mendukung kebijakan tersebut. Dia mengatakan, jilbab penuh tidak dapat diterima di Jerman dan meminta mereka untuk dilarang. Sementara itu, anggota Parlemen Belanda memilih larangan serupa tahun lalu, meliputi di transportasi umum, pendidikan, perawatan kesehatan, dan bangunan pemerintah dan menghukum pelanggaran apa pun dengan denda.

Dukungan untuk larangan jilbab penuh telah berkembang di seluruh Eropa sejak Prancis menjadi negara pertama yang menerapkan undang-undang tersebut pada 2011. Kemudian diikuti oleh negara-negara termasuk Belgia dan Bulgaria, dengan larangan parsial diberlakukan di Austria dan sebagian Spanyol, Italia, dan Swiss. * [Viva/Syaf/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

World News lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X